Laut

120 12 4
                                    

Tidak terlalu ramai karena hari mulai gelap

Homestar adalah tempat merch dan berbagai barang menyangkut idol dari StarLight. Entertainment di jual

Mulai dari Ls, album, tas dan berbagai merch lainnya tapi ada satu yang menarik perhatian Jaemin.

Jaemin meraih sebuah album solo dan beberapa fotocard yang tak asing.

"Ayah apa Shaka dari StarLight ??" tanya Jaemin menunjukkan fotocard tadi pada Yuta.

Yuta yang merasa terpanggil pun mendekat lalu mengangguk tanpa melihat.

"Mirip dia kan ??, Shaka anak yang berbakat tidak sia sia Sakuya memperkenalkan nya pada Ayah dan Ayah menerimanya sebagai trainee"

"Kamu sudah bertemu dengannya ??" Jaemin memandangi fotocard itu lalu membawanya dengan beberapa merch Shaka ke kasir.

"Ya, kami berteman sekarang" Yuta mengusap surai Blond Jaemin

"Teruslah bahagaia putraku" Jaemin mengulas senyum hambar.






Sepulangnya dari Homestar Jaemin duduk di Roftop sendirian di temani americano 8 shot dan kamera kesayangannya.

Ckrek...

Flas meneranggi awan menghasilkan gambar yang luar biasa indah.

"Konbanwa, hei little anggle nya abang apa kabar ??, sudah ketemu bunda dan abang Han ??

Terlalu banyak yang kamu sembunyikan dari abang, adek abang cuma berharap adek bahagia, besok abang dateng kok abang gak akan pernah lupa

Adek sayang abang gak sih ??, harusnya adek tuh kalo pergi bawa abang, abang kangen kalo jauh jauh dari adek, abang pengen peluk peluk adek lagi"

Drttttttt..drrrrtttt...

Jaemin mengambil ponselnya yang menunjukkan sederet nama

"Kenapa Chan ??"

"..."

"Mendadak banget ribet nanti priparenya"

"....."

"Ya udah harus udah siap kalo besok"

"Waalaikumsallam"

Jaemin menghela nafas jika sudah Haechan yang merencanakan maka dirinya harus ikut, liburan kali ini tidak dengan Sakuya tapi dengan Shakara.

"Laut ya ??"







Shaka tampak begitu akrab dengan lima anak Wish itu nama kelompok muda kompleks Neo.

"Pegalnya, apa masih lama ??" tanya Ryo yang duduk paling belakang bersama Yushi dan Shaka di mobil Mark.

"Sebentar lagi sampai"

1 jam di perjalanan semuanya yang awalnya bersemangat kini tepar sampai tujuan.

"Bangun kalian ayo bantu bawa nanti lanjut tidurnya" teriakkan Jaemin dan Haechan berhasil membangkit kan meteka yang terlelap bak simulasi mati kalau kata Jisung.

Merasa cukup rapi dan hari mulai sore mereka 13 lelaki duduk di bibir pantai menikmati senja.

Lagi lagi kamera itu menjadi saksi betapa indahnya pantai saat Sunset tiba.

"Kalau aku sunrise nya kamu sunsetnya Sakuya san" lirih Ryo memandangi semburat jingga yang semakin menipis.

'Kenangan itu terlalu indah untuk di lupakan' Yushi menunduk, lengannya memainkan pasir

Matanya panas dia hampir kembali menangis hanya saja dia tidak mau terlihat lemah.

Malam ini mereka berencana bakar bakar di dekat Villa yang langsung menghadap laut

[2] Dear Anggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang