Shaka membawa kabar baik karena Yuta CEO SL atau StarLight menyetujuinya karena sama saja bukan jika di korea dan indonesia ?.
Yuta meminta Jaemin menginap saja di Villa keluarga Nakamoto karena di sana fasilitas lengkap, ruang musik, privat room, Dance room, dan sebagainya semuanya benar benar lebih dari cukup apa lagi di tinggali oleh dua orang saja jadi Jaemin meminta yang lain menginap kapan kapan.
Tempatnya dekat dengan Fakuktas IT tempat Soobin, Junkyu, dan Shotaro kuliah.
Pindahan baru selesai kemarin dan hari ini adalah minggu, dua manusia mageran itu hanya berbaring di karpet depan sopa saja malas bergerak
Ya, Jaemin pulang 1 minggu lalu dan acara liburan lanjut bakar bakar di belakang Villa Chenle.
"Dek, mau makan apa ??" tanya Jaemin di sela nobar film zombie korea
Sahaka berfikir sejenak lalu senyumannya merekah.
"Roti"Jaemin berkedip tak menyangka ada yang lebih absurd dari adiknya Sakuya.
"Maksudnya buat makan siang gitu kita online aja pesen" jelas Jaemin pada adik barunya, entahlah Jaemin merasa nyaman pada Sahaka seperti merasa Sakuya di sana.
"Owh, nasi padang boleh deh" jawab Shaka dan Jaemin segera memesanya.
Keduanya sering bicara banyak hal random begitupun dengan Shaka.
"Abang tau gak dulu aku punya dua abang loh" Jaemin menoleh lalu menunggu Shaka melanjutkan ceritanya.
"Abang pertama aku udah pergi bareng mommy ke sisi Tuhan sedangkan abang ke dua--
--aku gak tau keadaanya tapi aku diam diam memantaunya melalui daddyku karena daddy bekerja di SL jadi aku bisa tau kabar abang, Shaka seneng abang bahagia dan Shaka gak suka lihat abang nangis apa lagi kalo abang lagi rindu Shaka, hati Shaka sakit banget lihatnya"
Jaemin jadi menginat kisahnya sendiri begitu kejam tapi bagaimanapun juga kita hanya manusia biasa.
"Kira kira Sakuya juga sakit gak ya kalo bang Jaem nangisin Sakuya ??" tanya Jaemin menerawang langit langit
"Pastinya sakit, orang mana yang rela keluarganya menngis hanya karena dirinya dia pasti merasa sangat sakit karena membuat keluarganya menangis"
Hening.
Ting tong..
Jaemin menahan Shaka yang hendak bangkit menuju pintu
"Abang aja, kamu ambil peralatan makan aja" Shaka mengangguk lantas beranjak pergi.
Tak lana Shaka kembali lalu dia terkejut melihat 10 box roti rotian berbagai jenis dan rasa.
"Surprise, makan yang manisnya nanti biar gak kenyang duluan" ucap Jaemin dengan senyum manisnya membuat Shaka menghangat.
"Ok, gomawo Hyungie"
Manik coklat Jaemin tak lepas dari wajah pemuda di sampingnya.
Cara makan, cara bicara, dan prilakunya sangat mencerminkan sosok malaikat kecilnya, Tuhan mengirim seseorang yang membuat Jaemin semakin sulit melupakan.
"Abang, besok aku sudah harus kembali sekolah" Jaemin mengangguk, lengannya terulur mencubit gemas pipi imut Shaka.
"Nanti abang anter ke sekolahnya"
Semua putra Nakamoto memang cerdas, putra pertamanya dulu sering memanangkan olimpiade Sains, putra ke duanya kini sudah bergelar doktor dan sedang ikut tes masuk S2 fakultas Ekonomi & bisnis, lalu putra bungsunya hebat dalam basket dan bernyanyi.
"Gimana tes abang ??" tanya Shaka dengan pipi mengembung
"Cute" gemasnya
"Abang gagal lagi hehe" lanjutnya dengan cengiran khas menampilkab deretan gigi rapinya.
Shaka menggut manggut, ah dia jadi kangen abangnya rasanya sudah lama sekali.
"Tak apa lagian abang keren bisa dapetin gelar doktor cuma dalan waktu 3 tahun" puji Shaka menyemanggati, memangnya apa yang kurang dari seorang Jaemin??, kurang jodoh aja sih kayaknya.
Gemercik air terdengar begitu riuh dari halaman belakang tepatnya di sebuah kolan berenang outdoor
Dua pemuda tampak tertawa lepas sambil menembakkan pistol air di dalam kolam renang .
"Hahaha, abang mah ih"
"Terima ini"
"Hahahaha, kena hahaha abang kena lagi hahaha"
"Sini kamu ya"
"Piw piw piw dor dor dor, haha adek kalah"
Sangat menghangat kan hati melihat interaksi kedunya.
"Hah, kalian ini mandi gih cepetan udah 2 jam" tiba tiba suara seseorang terdengar membuat keduanya menoleh ke pintu masuk kolam renang.
Tak jauh dari kolam seorang pria dengan kaos putih oblong dan celana pendek cream se lutut tak lupa warna rambut blonde mix blue sungguh visual yang memabukkan.
"Om Baek kapan dateng dah ??, nyelonong aja" sewot Jaemin naik ke permukaan lalu menarik Shaka dari kolam.
Keduanya di pakaikan kimono
"Ck, udah 2 jam tadi juga udah gedor pintu cuma gak ada jawaban, suara kalian kedengeran sampe luar ya udah masuk aja maba gak di kunci, lain kali kunci bahaya kalo bukan Om yang dateng" siraman rohani dari calon Ustadz gagal Byun Baekhyun.Iya, Baekhyun dulu mau jadi Ustadz dan masuk ponpes eh belum 2 bulan udah kabur gak betah cenah, sekarang Baekhyun udah jadi CEO, ikut kakak ipar.
"Mandi burun nanti angin masuk" ucap Baekhyun di balas delikkan Jaemin
"Masuk angin, kebalik lo Om" sinis Jaemin sedangkan oknum bernama Baekhyun cuma mencebik
"Kumaha aing we"
Pandangan Baekhyun jatuh pada Shaka yang tersenyum manis
"Ei bocil roti, pa kabar ??, kangen banget Om"Shaka melirik Jaemin dari ekor matanya, sepertinya Jaemin tak menaruh pikiran aneh aneh.
"Baik Om hehe"
Di kamar mandi Jaemin melamun di bawah guyuran air shower, pikirannya melayang memutar kembali rekaman memori saat awal Sakuya pergi sampai Shaka datang.
"Sebenarnya ada apa di antara Sakuya, Shaka, dan Om Baekhyun ??" monolognya.
Om Baekhyun
11.42wib
12-05-2024Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Dear Anggle
Mystère / Thrillerbagian 2 dari My Anggle. "serupa tapi tak sama, dia Fujinaga Shakara dan milikku adalah Nakamoto Sakuya"