Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
Sunghoon masuk kedalam kelas lalu menutup pintu, netranya melirik Jay yang sedang menatapnya dari tempat duduk, Jungwon membuatnya kesal jadi Jay harus bertanggung jawab, kan?.
Sunghoon mendekati Jay lalu bersandar pada meja, Jay reflek menjauh, tatapannya teralih ke arah lain sedangkan Sunghoon langsung mengeluarkan smirknya.
seisi kelas tidak terlalu perduli karena seperti inilah Park Sunghoon, di luar dia di kenal dengan citra baik nya sedangkan di dalam dia di kenal dengan citra buruk nya, manusia memang banyak topengnya.
Sunghoon menjambak rambut Jay lalu membawa pria manis itu menatapnya, Jay menahan ringgisan nya dan menatap netra Sunghoon.
wajahnya memang tenang tapi iblis di dalam nya tidak bisa bohong, Sunghoon menguatkan jambakannya dan Jay langsung memejamkan netranya.
Jay menahan lengan Sunghoon lalu membuka netranya, ia menatap Sunghoon dengan netra yang memerah.
"sakit" ucap Jay dengan pelan
"sakit?" smirk Sunghoon
"lepaskan aku Sunghoon" pinta Jay
Sunghoon tertawa pelan, ia mencium bibir Jay dan dengan sengaja melukai nya, saat terlepas Jay langsung tertunduk dan darah segar seketika jatuh ke lantai.
Jay menghela nafasnya, Sunghoon melepaskan Jay saat mendengar pengumuman yang mengharuskan para murid berkumpul di lapangan, Sunghoon kembali menatap Jay, ia mengelus rambutnya.
"aku tidak ingin membuat kucing ku kesakitan tapi kekasih mu itu membuat ku kesal, daripada aku membunuhnya lebih baik aku menyakitimu kan" senyum Sunghoon
Jay meliriknya.
"aku tidak tahu bahwa kau segila ini" bisik Jay dengan lemah
Sunghoon tersenyum dan kemudian pergi meninggalkan Jay, Jay mengelap bibirnya lalu bernafas dengan kasar, baru ia sadari dia tak melihat Jungwon, di mana dia?.
Jay beranjak dan ikut keluar dari kelas.
di lapangan ternyata ada beberapa penyambutan dari kepala sekolah yang baru datang dari dinas nya, Jungwon berdiri di belakang Jay tanpa sepengetahuannya.
"kabar membanggakan datang dari salah satu murid sekolah kita, dia berhasil mendapat juara 2 ice skating yang bertanding di Australia."
semua tatapan langsung tertuju pada Sunghoon, Jungwon menaikan sebelah alisnya dan ikut melirik Sunghoon.
"Park Sunghoon silahkan maju."
setelah berada di hadapan semuanya Sunghoon kembali memasang wajah manisnya, Jay saja sampai muak, ia mengelap bibirnya yang terus mengeluarkan darah.
"tolong tepuk tangannya."
tepuk tangan ia dapatkan dari semuanya kecuali dua pemeran utama kita.
"terimakasih semua tapi sebelumnya aku juga ingin mengucapkan terima kasih pada kalian semua karena berkat dukungan dan cinta, aku berhasil mendapat juara 2 dan membanggakan sekolah ini" senyum Sunghoon
