-
-
-
"kenapa kau ada di sini? bersembunyi?" tanya Jay pada Sunghoon yang sedang merenung di rooftop sekolah
Sunghoon menoleh Jay dengan kaget, Jay melihat ketakutan yang besar di netranya sebelum mengetahui bahwa Jay lah yang menegurnya, Sunghoon menghela nafasnya, apa dia merasa lega karena yang menegurnya adalah Jay?
Jay menutup pintu rooftop lalu mendekati Sunghoon, Sunghoon menatapnya sampai Jay bersandar di sebelahnya, Jay menatap langit yang tampak mendung hari ini, Sunghoon ikut menatap langit.
"kenapa kau tidak membiarkan ku pergi ke markas?" tanya Jay tanpa menatap Sunghoon
Sunghoon melirik Jay.
"apa karena Ayah mu sedang berkunjung? kau berusaha melindungi ku? jika di pikir selama ini kau selalu menagih setoran di sekolah di waktu-waktu tertentu, apa saat kau menagih ku di sekolah itu artinya di markas sedang dalam bahaya?" tanya Jay
Jay menatap Sunghoon yang masih setia meliriknya.
"aku pikir kau sengaja merendahkan ku karena menagih nya di sekolah tapi ternyata aku salah" timpal Jay dengan mengunci eye contact nya dengan Sunghoon
"kau tetaplah sahabat ku yang cantik dan lembut" senyum Jay
"jangan berlebihan, aku hanya melakukan hal kecil dan kau sudah melupakan semua kesalahanku?" tanya Sunghoon
"aku tidak melupakan semua kesalahan mu tapi lebih dari itu aku tetap mengenal mu Park Sunghoon, aku pernah menyesal karena sudah menyayangi mu tapi aku lupa bahwa kebaikan mu selalu ada di balik sikap bajingan mu" tekan Jay dengan pelan
Sunghoon mengalihkan pandangannya ke arah lain dan sedikit menunduk.
"aku tidak peka dan selalu membenci mu tapi setelah kemarin aku sadar, walaupun kau selalu menindas ku tapi kau tetap melindungi ku secara diam sedangkan aku apa? aku langsung tutup mata dan membenci mu habis habisan" ucap Jay
"dari sini aku tahu bahwa yang terlihat busuk tidak sepenuhnya busuk sedangkan yang terlihat baik tidak sepenuhnya baik" sendu Jay
netra Sunghoon berkaca kaca.
"jangan terlalu dramatis" singkat Sunghoon
"apa yang kau alami Sunghoon? ceritakan lah, kemarin aku melihat mu di tampar, apa kau mendapatkan kekerasan lebih?" tanya Jay
Sunghoon menatap Jay.
"terimakasih karena sudah menghawatirkan ku, Jongseongie" senyum Sunghoon dengan tipis
Sunghoon pergi meninggalkan Jay, Jay berbalik lalu menatap punggung Sunghoon, Sunghoon berbalik dan ikut menatap Jay.
"jangan gampang lemah dengan kebaikan seseorang, jangan mengingat kebaikan ku tapi ingatlah kejahatan ku, hal itu adalah cara agar kau tetap membenci ku, aku terlalu berbahaya dan kotor untuk di kasihani seperti tadi" ucap Sunghoon dengan lembut