-
-
-
Sunghoon masuk kedalam markasnya, ia terkejut saat mendapati papanya sedang berada di sana, kenapa dia datang kemari? bukankah kemarin dia sudah datang, tidak biasanya dia datang terus menerus ke markas ini.
"kenapa kau datang?" tanya Sunghoon
"apa yang membuatmu khawatir?"
"tidak, aku hanya bertanya tidak biasanya papa datang lagi setelah kemarin datang" balas Sunghoon
"ini markas ku jadi terserah ku, aku bisa datang kapanpun kemari"
Sunghoon mengepalkan kedua tangannya, sial sebentar lagi Jay pasti datang, dia tidak bisa membiarkan Jay bertemu dengan papanya, apa yang terjadi pada Jay jika ia bertemu dengan bajingan ini.
Sunghoon menghela nafasnya.
Tuan Park menatap Sunghoon dengan curiga sedangkan Sunghoon mencoba biasa biasa saja, dia duduk ke sofa kumuh yang berada di pojok ruangan, ia secara diam diam mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan pada Jay.
Jay
| jangan datang ke markas.
"ohh Tuan cantik kenapa kau menyuruh Jay untuk tidak datang ke markas?"
suara itu mengejutkan Sunghoon, ia menatap salah satu anak buah papanya yang sedang menatapnya dengan senyuman mengerikannya, Sunghoon menelan kasar ludahnya.
"apa?"
Sunghoon beranjak lalu menatap Tuan Park yang kini mendatangi nya, Sunghoon menatapnya dengan was was, ponsel di tangannya sudah di rampas dan Sunghoon tidak bisa berbuat apa apa.
"apa ini? kau mencoba mengkhianati papa mu sendiri? aku sudah mengurus mu dari kecil hingga sebesar ini dan ini balasan mu?"
Sunghoon menatap papanya dengan takut, Tuan Park melempar ponsel itu pada Sunghoon hingga melukai pipinya, Sunghoon menutup pipinya sembari menahan ringgisan nya.
rambutnya di Jambak.
"a-akhh pa" lirih Sunghoon
"anak tidak berguna, jalang murahan, sialan bangsat!"
dia hendak menampar Sunghoon tapi pergerakannya terhenti saat Jay membuka pintu markas dan menatapnya dari pintu, netra Jay memerah saat melihat sahabatnya di perlakukan seperti itu.
Sunghoon menatap Jay dengan kaget, ia sangat kesal saat Jay tetap datang kemari walaupun sudah Sunghoon peringati.
Tuan Park melepaskan Sunghoon.
"haii kucing maniss, ternyata kau tetap datang, kemari sayang"
Sunghoon menahan papanya.
"apa apaan ini! lepaskan aku brengsek!!"