-
-
-
"akhh!" ringgis Jay dengan menahan dada Jungwon, Jungwon menghentikan pergerakannya lalu menatap Jay yang kini kesakitan di bawahnya
Jungwon memegang rahang Jay lalu membawanya untuk menatapnya, Jay membuka netranya lalu menatap Jungwon dengan netra yang berkaca kaca, Jungwon terlihat kesal tapi wajahnya tetap dingin.
"kau bertingkah seolah ini pertama kalinya" bisik Jungwon
"sakit" lirih Jay
"sakit? apa lubang mu tidak terbiasa dengan penis ku? oh bagaimana dengan penis para pria di sekolah ini? apa mereka tidak menyakiti mu?" tanya Jungwon dengan tenang
Jay mengulum bibirnya sendiri.
"apa yang perlu kau lakukan? kau sangat tegang di sini" ucap Jungwon
Jay menarik dan menghembuskan nafasnya, dia berusaha tenang dan menikmati permainan dari Jungwon, Jungwon terus menatapnya dan ia langsung mengangguk.
Jungwon mulai memaju mundurkan penisnya dengan tempo sedang, awalnya Jay menahan desahannya saat Jungwon terus menumbuk titik manisnya tapi desahan halus mulai keluar saat Jungwon menyusu di puting merah mudanya.
"euhh ahh" desah Jay dengan pelan, ia menjambak rambut Jungwon
"akhh ahh Jungwon ahh" desahan pelan itu mulai mengeras saat Jungwon menambah tempo nya
cukup...
singkat cerita Jungwon membuangnya di dalam, keduanya bernafas secara kasar, eye contact terjadi saat Jungwon mengeluarkan penisnya.
"kau.... membuangnya di dalam" ucap Jay dengan ragu
"kau keberatan?" tanya Jungwon dengan mengelus lubang Jay dengan jari nya
Jay menutup mulutnya dengan wajah yang merah merona, Jungwon tersenyum lalu beranjak, Jay menatap Jungwon yang kini membenarkan seragamnya.
"jika kau hamil, kita test dna dan itu anakku maka aku akan menikahi mu" ucap Jungwon dengan santai
"bagaimana jika itu bukan anak mu?" tanya Jay
"aku tetap akan menikahi mu" timpal Jungwon
"lucu sekali, kau harap aku akan percaya jika kau tetap menikahi ku bahkan saat kau saja tak tau siapa yang menghamili ku" tawa Jay dengan pelan
Jungwon menatap Jay.
"sebesar apa rasa kecewa mu pada manusia?" pertanyaan biasa itu mampu memudarkan tawa palsu Jay
Jay menatap Jungwon.
"aku paham yang kau lalui semua ini memang menyakitkan tapi haruskah kau juga memandang ku sebagai sampah seperti kau memandang yang lainnya?" tanya Jungwon