"Zewujun."
"Iya?"
"Kalian.. akan menghilangkan Nagin?"
Lan Xichen tersentak sejenak. Ingin Lan Xichen bertanya dari mana Jiang Wanyin mengetahui perihal Nagin. Namun, melihat kehadiran Huacheng juga Long Wang. "Apa Jiang zongzhu mengetahuinya dari Naga Long Wang?"
Wanyin menggelengkan kepalanya, "Bukan. Setelah kehadiran Huacheng dan Xiwa, Long Wang selalu bersama Anda." Jiang Wanyin memandang Lan Xichen. "Zewujun tidak menyadarinya?"
Lan Xichen memandang kedip Jiang Wanyin. Karena hanya di lihat dengan kedip, Jiang Wanyin kembali memandang Huacheng. "Saat ini dia ada di sini. Long Wang juga, Kuanyin."
"Oh, Saya masih tidak bisa mengenali mereka dengan cepat."
"Iya. Lebih baik jangan kenali mereka."
Apa yang baru saja dikatakan Jiang Wanyin, tidak tahu kenapa menimbulkan rasa sakit untuk Lan Xichen. Seperti, Jiang zongzhu memberi garis batas di antara kami. Aku pikir, dengan keberadaan Huacheng dan Xiwa, hubungan kami akan sedikit lebih dekat. Ternyata, aku masih sangat naif.
[Benar. Kau memang manusia yang sangat naif]
"!!"
Lan Xichen melihat Jiang Wanyin, masih fokus dengan pengaliran energi spiritual. Lan Xichen berpikir jika dirinya hanya berhalusinasi. Tapi kata naif kembali ia dengar, di saat yang sama Jiang Wanyin yang berada dalam satu ruangan yang sama dengannya hanya diam. Perhatiannya hanya tertuju pada Huacheng.Jiang Wanyin yang mendapati pergerakan berlebih dan tidak dibutuhkan dari Lan Xichen, menanyakan permasalahannya.
"Apabila Zewujun khawatir akan keadaan Gusu Lan, Zewujun bisa keluar sebentar. Biar aku yang menjaga Huacheng."
"Em, Jiang zongzhu apa tidak mengatakan apapun kepada saya dari tadi?"
Jiang Wanyin kebingungan dengan pertanyaan Lan Xichen, "Saya rasa pembicaraan kita terhenti dari perihal mereka."
Lan Xichen terdiam sejenak, "Rasanya, ada suara yang menggema dalam kepala saya."
"Mungkin itu Long Wang. Karena kurang lebih seperti itulah saya berkomunikasi dengan Kuanyin."
"Naga Long Wang?"
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, Long Wang kembali bersama Zewujun." Setelah menjawab, Jiang Wanyin tidak mendapat jawaban. Dilihatnya Lan Xichen yang terdiam. Sementara bayangan Long Wang di belakangnya, menatapnya dalam diam. Menoleh sedikit ke sisi kirinya, bunga teratai mengambang. [Sampai kapan kalian akan di sini terus?]
Murid - murid yunmeng yang juga datang bersamaan dengan Jiang wanyin sudah ikut bergabung dan ambil peran baik dalam penyerangan maupun pencegahan.
Wei wuxian yang melihat kehadiran murid yunmeng, gemetar. Ia siap untuk bertemu dengan Jiang wanyin, tapi ia tidak tahu untuk bersiap yang seperti apa.
"Salam Wei gongzi" Jiang shaanxi menyerahkan surat pada Wei wuxian. "Ini adalah pesan zongzhu, harap Wei gongzi membacanya."
Sebuah kertas gulungan dengan pita merah. Di dalamnya berisikan silsilah keluarga yunmeng, dengan keluarga Wei sebagai cabang. Di mana keluarga wei, Wei Changze, yang sudah mengabdikan dirinya sebagai tangan kanan Jiang Fengmian. Satu hal yang ada dalam pikiran Wei wuxian, apa Jiang cheng memberitahu silsilah ini untuk memintaku sebagai tangan kanannya? Apa janji kita akan terpenuhi Jiang cheng? Untuk kita menjadi pahlawan kembar Yunmeng?
Wei wuxian tersenyum dan menangis, "Naif."
Meremat kertas dan menggunakannya untuk menyembunyikan air matanya. Itulah yang dilihat Lan wangji.Wei wuxian berdiri dengan tegak. Ia kembali mengenali seseorang yang menyerahkan surat padanya. Beruntungnya, ia juga tengah berkumpul dengan murid yunmeng lainnya. "Siapa namamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teratai Yunmeng Jiang 2
FanfictionJangan lupa untuk membaca terlebih dahulu di akun @mimawow Untuk seterusnya, akan di upload di akun ini