Surat baru kembali datang dari Jenderal Wen. Utusan atau lebih sering dikenal sebagai pengantar surat dari Wei wuxian, kembali mengantar surat teruntuk Jin zongzhu. Surat yang akhir-akhir berisikan kabar tidak enak untuk dibaca, kembali membuat kecut mata Jin zongzhu. Bagaimana tidak, tulisan Wei wuxian yang buruk, bacaan yang hanya menandakan bahaya.
"Haaa.."
Jin ling menjatuhkan dirinya di kursi."Tidak ada kabar baik sama sekali. Apa yang terjadi dengan langit?"
Tanyanya dengan memandang langit yang cerah."Zongzhu, perihal perintah selanjutnya.."
Jin zhaoxi menggantung, melihat pemimpinnya yang menengadah. Ketidakseimbangan antara kabar buruk dengan hari yang cerah.Jin zhaoxi menghela napas, "Apa Zongzhu berharap hujan lebat dengan begitu akan ada kabar bahagia?"
Jin ling menoleh dan tertawa, "Jika itu yang memang bisa terjadi, maka aku berharap hujan turun berat."
Tapi tidak akan ada yang pernah tahu bagaimana langit bermain dengan cuaca. Bagaimana angin membawa hawa panas diantara kabar yang semakin membara. Bagaimana Jendral Wen dengan ekor anjingnya yang selalu berkibar menuruti perintah tuannya.
"Berikan ini kepada Paman Wei. Dan sampaikan salamku kepada Hanguang jun."
Tanpa ada balasan kata dari Wen ning, ia hanya menghilang begitu saja.Jin ling menoleh pada Jin zhaoxi. Menggambar kasar, "Berikan ini pada Luo Qianiang, dia akan mengurus sisanya."
"Tapi zongzhu, ini.."
"Percayalah. Bukankah sudah kukatakan untuk lebih percaya padaku kedepannya."
"Saya mengerti."
Jin zhaoxi segera melaksanakan tugasnya.Jin ling baru saja menyerahkan format formasi prajurit yang dikirim ke lokasi terakhir Wei wuxian. Kota Ka'in. Kota yang masuk ke dalam wilayah Wuzhou, dengan Yunmeng adalah wilayah besar yang paling dekat dengannya. Katakan saja, Yunmeng datang untuk memberikan bala bantuan.
Meski sebenarnya Wei wuxian sudah menyelesaikan masalah terbesarnya. Murid-murid Yunmeng datang sebagai bala bantuan pendukung. Entah sebagai penyalur murid, pengiriman bahan makanan. Karena menjaga hubungan baik di ambang ketidakhadiran Pamannya sangatlah penting. Pengalaman yang tidak seberapa dari Jin ling yang membangun Kota Yinzhoung, membantunya untuk menjaga hubungan tetap baik antara Yunmeng dengan wilayah di sekitarnya.
Sesekali Jin ling juga akan turun lapangan sebagai perwakilan Yunmeng. Ia juga melakukan hal yang sama sebagai perwakilan Jinlin tai.
Sesekali Jin ling akan memberikan suara atas nama Yunmeng jiang, bersamaan dengan Jinlin tai.
Sesekali Jin ling akan menghadiri rapat atas nama Yunmeng. Dan di mana Jin ling hadir sebagai perwakilan Yunmeng, saat itu juga ia menjadi wakil dari Jiang xiwa.Tok..tok..tok
Suara ketukan pintu terganti dengan langkah kaki yang begitu lembut. Jiang xiwa datang dengan beberapa gulungan. "Apa Jin zongzhu ada waktu?"
"Kemarilah."
Jin ling mengerti, sama seperti dirinya yang dulu untuk segera siap menjadi seorang pemimpin. Namun, ambisi Jiang xiwa begitu terlihat dari api biru di mata ungu nya. Satu-satunya hal yang membuat Jin ling tidak menolak apa yang diingin ketahui oleh Jiang xiwa.
Sesekali bahkan, Jin ling akan mendengus tersenyum karena mengingat bagaiman pamannya yang menuruti semua keinginannya. Bahkan pamannya yang membiarkan pergi sendiri, namun berakhir dengan dirinya yang dimarahi karena keluar.
Dan di saat seperti ini lah, Jiang xiwa benar-benar seperti anak kecil yang puas karena rasa penasarannya tuntas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teratai Yunmeng Jiang 2
Fiksi PenggemarJangan lupa untuk membaca terlebih dahulu di akun @mimawow Untuk seterusnya, akan di upload di akun ini