Jin ling memandang lucu Jiang xiwa yang mendapat ceramah dari Tetua jiang. Bagaimana tidak, wajahnya yang serius itu, mengatakan jika pemikirannya tidak salah. Namun, Tetua jiang yang juga tidak ingin kalah, menjadikan mereka mendebatkan hal yang sepele.
"Salam Tetua jiang."
"Salam Jin zongzhu."
Jin ling mengatakan jika ia memiliki hal yang harus dibicarakan dengan Jiang gongzi. Tentu saja, Tetua jiang tidak bisa menyerahkan Jiang xiwa dengan begitu saja. Bahkan di detik-detik terakhir Jiang xiwa akan ikut Jin Rulan pergi, Tetua jiang masih memberikannya nasihat. Yang sebenarnya itu cukup memalukannya untuknya.
Jin rulan mendapati wajah kusut Jiang xiwa. "Wajahmu yang benar-benar muram ini, seperti aku bersama Paman biasanya." Jin rulan berucap senada menengadah, mengayun dalam udara lembab.
Jiang xiwa yang lebih tinggi, dari sudut mata memandang rasa bersalah. Dengan anggun, Jiang xiwa mengatur kembali napasnya. Perlahan, merubah ekspresi biasanya.
"Pfft, haha! Kalau berekspresi seperti itu, kau seperti Zewujun yang tengah bersungut!"
Hawa hitam abu-abu mengelilingi kepala Jiang xiwa.
"Jangan merasa bersalah seperti itu."
Jin rulan mengganti suasana di antara mereka. Ia menggalungkan tangannya di belakang kepala. "Paman adalah Paman. Zewujun adalah Zewujun. Sekalipun kau memiliki hubungan dengan mereka, tapi kau.." Jin rulan menunjuk di depan wajahnya."Kau Xiwa, tetaplah Xiwa."
"Zewujun tidak menyentuh makanannya kembali."
"Haaa. Baiklah, terima kasih karena sudah mengantar makanan untuknya. Kau bisa istirahat."
"Saya permisi."
Murid lan kembali melanjutkan perjalanannya. Dari mata air, kembali ke ruang pengobatan. Di mata air, ia akan bertugas mengantar makanan untuk Zewujun. Sayangnya, sejak beberapa minggu ini, makanan untuk Zewujun tidak tersentuh sama sekali. Akan lebih baik seperti di awal, makanannya tersentuk meski hanya beberapa sendok.
Lan qiren memandang uap yang selalu keluar dari mata air tempat Zewujun berendam. "Entah apa yang sudah merasukinya. Tapi ingatlah, jika kau juga masih memiliki seseorang yang menjadi tanggung jawabmu." Lan qiren melirik. Dari pandangan punggungnya, membentang tanah lapang tempat murid Lan berlatih. Termasuk Lan huacheng.
Beruntung karena Lan qiren memiliki beberapa murid yang berkompenten untuk membantu Tetua lan mengisi kekosongan kursi pemimpin. Lan qiren ingin saja memberi tanggung jawab tersebut pada Lan huacheng. Tapi Lan huacheng berbeda dengan Jiang xiwa yang memiliki kesiapan mental dalam memimpin. Yang dilihat Lan qiren dalam diri Lan huacheng adalah, kesiapan fisik dalam bertarung. Maka seperti yang dilihatnya, Lan qiren memberi restu kepada Jiang xiwa sebagai penerus Yunmeng jiang, dan melatih Lan huacheng dalam bersenjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teratai Yunmeng Jiang 2
FanfictionJangan lupa untuk membaca terlebih dahulu di akun @mimawow Untuk seterusnya, akan di upload di akun ini