A Believe

206 25 2
                                    

"Lihat! Di bawah kita!!!" Murid yunmeng yang menjaga barier, berpencar melompat. Air mencuat bersama dengan naga yang familiar di mata mereka.

Murid yunmeng bersiaga, mengingat naga yang mereka tempo hari. Namun, semakin tinggi naga itu terbang. Keberadaan murid yunmeng ia hiraukan.

Murid yunmeng merespon dengan cepat, melapor pada senior. Dari Shaanxi, ke Qianiang, dan barulah ke pemimpin mereka.

Namun sayangnya, informasi terhenti ke Qianiang. Karena mereka tahu, pemimpin mereka sedikit sulit untuk ditemui.
Karena hal ini, mereka terkejut saat Jiang wanyin terbang keluar dari tempat biasa haise muncul.

Jiang wanyin yang melihat keberadaan Shaanxi memintanya untuk mengikutinya. Beberapa detik sebelum Shaanxi juga ikut terbang, informasi dari Qianiang, kembali pada Shaanxi.

"Zongzhu, ada laporan bahwa naga yang menyerang Lianhua wu tempo hari terlihat di wilayah barier"

"Aku tau. Kita sedang menuju ke tempat dimana naga itu"

 Kita sedang menuju ke tempat dimana naga itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanah di gusu lan bergetar. Mereka yang ada di ruangan bergegas keluar. Tetua dan Lan xichen, juga anggota keluarga Yang yang berdiskusi mulai panik. Reruntuhan dari atap membuat mereka berhamburan keluar. Disajikan oleh Naga biru tengah merusak barier.

Lan qiren berteriak untuk meminta beberapa murid membantu menjaga barir. Zewujun dengan pedangnya dan beberapa senior mulai menyerang naga. Menyerang langsung dengan energi spiritual, mereka yang masih berpijak di tanah juga menyerang.

Naga mundur, karena serangan serempak mengenainya. Mengaum sebagai tanda marah. Naga membuka mulutnya, memperlinhatkan kumpulan api di dalamnya.

Zewujun menarik jubah senior di belakangnya. Menghempaskan mereka ke tanah. Di saat ia akan membuat segel, api sudah ada di depan matanya. Lengan yang ia gunakan untuk berlindung timbul luka bakar. Kehilangan keseimbangan pada pedangnya.

Naga menggunakan kesempatan untuk menyebarkan api di sekitar barir. Api dengan mudah melewati barir. Kelompok kembali terpecah untuk mencegah semakin menyebarnya api.

Bukan Naga biasa, membenturkan diri dengan kuat pada barir. Sisa kelompok yang menjaga barir karena panik akan api, terhempas akibat efek benturan dalam barir.

Naga kembali menyerang. Menyemburkan api besar. Ekornya menampar permukaan tanah, meratakan apa yang ada di atasnya. Mendorong kuat mereka yang akan menyerang secara fisik.

Zewujun yang masih fokus untuk menyembuhkan lukanya agar tak semakin parah. Buru - buru menyelamatkan mereka. Di depannya, pamannya dengan segel di tangan terus menyerang Naga secara spiritual.

Zewujun bangkit, memerintahkan junior yang masih bisa berdiri untuk membantu yang terluka dan para tetua juga tamu, membawa mereka jauh dari naga. Memerintah senior untuk bergabung dengannya dalam pertarungan. Mengepung Naga dalam lingkaran, melempar jubah dan membentuk formasi. Cahaya berbentuk lingkaran muncul di atas kepala naga. Pedang masing - masing tertancap di tanah, formasi di tangan sudah siap. Dengan perlahan, lingkaran cahaya turun membatasi ruang naga.

Teratai Yunmeng Jiang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang