Tempat Teraman di mana Dunia Menyimpan Kisahnya (2)

279 40 6
                                    

Melihat Blaze yang tersulut emosi dan membalut tinjunya dengan api, Gempa tidak mau ketinggalan. Dia juga menyelimuti tangannya dengan batu, membuatnya lebih besar dan keras sehingga akan sakit jika terkena pukulannya.

Yang menyerang duluan adalah Blaze. Dia menerjang Gempa dengan tinju apinya yang siap memukul Gempa sekuat-kuatnya. Tapi Gempa dengan sigap menahan tinju api Blaze dengan tangan batunya. Membuat tinju tersebut tidak berkesan apa-apa padanya.

Merasa serangannya gagal, Blaze menarik tangannya kebelakang sebelum kembali menyerang Gempa dengan tinju yang bertubi-tubi. Hingga Gempa hanya bisa bertahan sambil menunggu celah datang.

Saat celah datang, kini berbalik Gempa yang melayangkan tinju batunya pada Blaze. Blaze yang berada terlalu dekat tidak sempat membuat pertahanan dan harus terpental mundur. Tapi dia dengan cepat mengambil posisi pendaratan yang tepat sehingga tidak tersungkur di tanah.

Jarak tercipta kembali di antara mereka berdua. Yang dalam sekejap, jarak tersebut kembali menghilang karena kedua orang yang diselimuti amarah itu saling mendekat untuk melayangkan serangan. Tinju api dan batu saling beradu untuk memperdebatkan siapa yang benar.

Pertarungan semakin lama menjadi semakin sengit. Sampai membuat mereka semakin terlarut dalam amarah ego mereka masing-masing. Padang rumput yang semula indah ini telah menjadi korban. Hangus dan hancur, menggantikan hijaunya rumput yang beberapa saat lalu masih bermain-main dengan angin.

Tidak akan butuh waktu lama mengubah seluruh Padang rumput ini menjadi benar-benar hancur. Dua orang yang sedang bertarung bukanlah sembarang orang. Mereka menyandang status sebagai bagian dari Naga Penjaga Dunia. Masing-masing dari mereka adalah Naga Bumi yang terkenal bijaksana dan melindungi dunia bawah tanah, serta Naga Api yang terkenal sebagai petarung hebat dan menguasai gunung-gunung beserta para penghuninya.

Hingga cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba menggelap. Awan segera menurunkan hujan yang secara ajaibnya mampu memadamkan api Blaze. Gravitasi tanah juga mendadak menjadi sangat berat, hingga baik Gempa maupun Blaze terjatuh ke tanah sampai tidak bisa bergerak. Membuat pertarungan mereka terhenti secara paksa.

"Kalian sama-sama bodoh! Padamkan emosi kalian, lebih baik kita bicarakan masalah ini dalam rapat." kata seorang wanita yang memakai jubah berwarna merah muda yang hampir menutupi seluruh wajahnya.

Wanita itu mendekat bersama seorang lagi yang memakai jaket tebal di sampinya. Baik Gempa maupun Blaze, keduanya sama mengenali mereka dengan akrab. Yaya, seorang penyihir wanita yang bertugas menjaga dan mengawasi para pengacau. Serta Ais, naga yang menjaga samudra dan kutub yang dingin.

Suatu kebetulan yang aneh bila melihat mereka bersama, kecuali dalam keadaan khusus. Terlebih lagi Ais yang biasanya memilih berhibernasi di kastil es miliknya yang terletak di kutub. Begitu pula Yaya yang selalu berada di Tanah Hitam untuk mengawasi para pengacau yang selalu berusaha untuk kabur.

Gempa juga melayangkan tatapan permusuhan kepada Yaya sekarang, tidak hanya pada Blaze. "Yaya, kamu juga sama tidak becusnya dengan Blaze. Bagaimana bisa kamu membiarkan ada pengacau yang kabur?" geramnya dengan nada yang rendah.

Yaya menghela napas, "Sudah ku bilang, lebih baik kita bicarakan masalah ini dalam rapat. Tahan emosi kalian sampai rapat selesai." dia mengulang kalimat yang tadi sempat dia ucapkan.

Perlahan, Gempa mulai mengontrol emosinya. Yaya benar, lebih baik membicarakan masalah ini dalam rapat. Setelah membuang napas panjang dia bertanya, "Di mana kita akan rapat?"

Saat merasa yang emosi sudah bisa mengontrol amarahnya, Yaya dan Ais menonaktifkan sihir mereka. Gempa dan Blaze bangun dari tanah, begitupun hujan yang berhenti dan langit kembali cerah seperti semula.

"Di mana lagi? Tentu saja di Perpustakaan Sejagat." Ais membuka suaranya untuk menjawab pertanyaan Gempa. Dapat dimengerti sekarang, alasan Ais meninggalkan kastil es kesayangannya ternyata adalah untuk rapat ini.

Yaya juga menambahkan, "Semua orang akan datang nanti, ini bukanlah masalah sepele."

"Semua orang?" Blaze bertanya hanya untuk memastikan apa yang dia dengar. Amarah sudah tidak lagi terlihat dari mukanya. Dia adalah tipe yang mudah tersulut emosi sekaligus yang mudah melupakan emosi.

"Benar, semuanya. Termasuk Halilintar juga."

Ada 7 naga yang bertugas menjaga dunia yang tentunya akan hadir dalam rapat. Mereka adalah orang yang paling berjasa dalam memerangi kekacauan yang di timbulkan para pengacau. Ketujuhnya sekarang mengatur dunia yang tadinya sangat kacau menjadi lebih aman dan teratur.

Yang pertama adalah Gempa. Tentu sudah diketahui kalau dia menjaga dunia bawah tempat tinggal para dwarf. Dulunya, para dwarf merupakan kasta rendahan yang diperbudak untuk menempa besi bagi para pengacau. Gempa lah yang membuat dunia bawah tanah sebagai tempat tinggal yang aman bagi para dwarf.

Kemudian Taufan, naga yang mengatur angin yang menjadi kacau setelah para pengacau itu mengacaukannya. Seperti angin yang dia kendalikan, Taufan adalah naga yang bebas dan hobi berkelana. Dia bahkan sering berbaur bersama manusia hanya untuk mencari teman obrolan.

Lalu Ais, naga yang teritori sebenarnya berada di samudra luas dan kutub. Jauh dari tempat manusia dan makhluk sihir lain biasanya hidup. Tapi dia ikut memerangi para pengacau dulu hingga menjabat sebagai 7 naga yang menjaga dunia. Alasannya adalah karena ada pengacau yang nekat pergi ke kutub demi merusak kastil es kesayangannya.

Keempat adalah Blaze, naga api yang terkenal akan kehebatannya dalam perang. Dia menenangkan gunung berapi yang menjadi pemarah setelah perang melawan para pengacau. Sekaligus, dia adalah pelindung para hewan yang hidup di pegunungan. Sebagai penjaga gunung, dia melatih burung dan hewan-hewan di gunung sebagai matanya untuk mengawasi gunung dari pengacau yang mencoba kabur. Itulah alasannya, mustahil untuk pengacau kabur begitu jauh sampai berhasil menyerang Gempa tanpa diketahui oleh Blaze.

Yang kelima, Duri. Naga Hutan yang dibesarkan oleh para driad. Dialah yang memulihkan alam yang sudah dikacaukan oleh para pengacau. Dia tinggal di dalam hutan lebat bersama para elf dan driad sebagai pelindung hutan.

Keenam, Solar. Naga yang menjaga Perpustakaan Sejagat yang menyimpan semua buku yang ada di dunia. Perpustakaan yang terletak di sebuah subdimensi yang terpisah dari dimensi utama. Tempat yang tidak bisa didatangi oleh sembarang orang. Tempat teraman yang ada di dunia.

Lalu naga terakhir, Halilintar Sang Naga Petir. Naga terkuat yang bisa memusnahkan sepertiga musuh sendirian. Dialah yang memimpin dan membatasi para manusia, sebagai kaisar bayangan yang mengendalikan seluruh kekaisaran. Namun karena suatu hal, Halilintar juga yang paling lemah dibandingkan dengan naga yang lainnya sekarang.

Mengingat kalau Halilintar juga akan datang, Ais kembali berbicara, "Ah benar, pasti Halilintar akan marah pada kalian berdua— eh salah, kalian bertiga."











Psstt, Nanas mau bilang...

Aku ngebayangin kastil es nya Ais itu kastil es di film Frozen yang dibangun sama Elsa dalam semalam. Terus Ais kesel karena kastilnya rusak padahal dia bisa benerin dalam sekejap.

Soalnya, kalau bisa marah kenapa nggak? Betul bukan Blaze?

Blaze: BENAR!

Son of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang