Cemburu tanda?

52 11 1
                                    

"Terima kasih semuanyaaa!" teriak Dika mengakhiri aksi panggung mereka malam itu.

Keempat personil memasuki ruangan istirahat sebelum seseorang memanggil sang vokalis.

"Lintang? Kok lo ada di sini?" Dika mendekati cewek itu.

"Mas teman aku boleh minta foto bareng gak?"

Lantas Dika menatap dua orang cewek yang diketahui temannya Lintang.

"Boleh."

Lalu keduanya langsung berdiri di sisi Dika sambil menyiapkan gaya untuk di foto.

"Makasih Mas Dika!"

Dika hanya tersenyum ramah. Lalu berpindah tatapannya pada Lintang.

"Guys, gue mau ngomong dulu sama Mas Dika, kalian duluan aja ya."

Untung kedua temannya mengerti dan langsung meninggalkan mereka.

"Lo ngapain di semarang?"

"Jalan-jalan."

"Beneran? Emang udah libur?"

Lintang menggeleng.

"Jangan bilang lo sengaja ke sini buat liat band gue nampil?"

Lintang hanya diam, tapi dilihat dari gerak gerik serta ekspresi wajah apa yang dikatakan Dika benar hingga membuatnya geleng-geleng kepala.

"Ngapain sih? Bukannya lo harus kuliah?"

"Izin sehari gak masalah."

Dika terkekeh. "Bandel juga lo."

"Oya Mas, aku bawa makanan nih. Mas bagi-bagi aja sama yang lain." Lintang menyerahkan sebuah totebag yang sedari tadi ia pegang pada Dika.

"Makasih ya."

"Mas besok kita bisa ketemu gak di lobi hotel sebelum pulang?"

"Bisa aja sih."

"Oke, nanti aku hubungi ya."

Dika mengangguk dan Lintang langsung pergi sembari tersenyum senang.


****

"Siapa cewek itu?"

Dika yang baru masuk ke kamar hotel langsung ditodong pertanyaan oleh Richard.

"Buset gue kayak ketahuan selingkuh aja!"

Sementara Richard tidak meladeni omongan Dika yang kebanyakan candanya itu.

"Gak biasanya lo dekat sama cewek. Kalian pacaran?"

"Fans gue yang kebetulan kenalan mama."

"Kok bisa? Kalian di jodohin?"

"Sepertinya begitu."

"Lo acc?"

Sekarang giliran Dika yang berdecak sambil merebahkan tubuhnya ke kasur.

"Gue gak lagi bimbingan skripsi kali."

"Lo gak tolol, kan?"

Dika mendengus kesal.

"Gue cuma ngasih kesempatan tu anak buat bikin gue jatuh cinta sama dia."

"Tumben amat. Pasti ceweknya cantik."

"Cantik, tapi abg."

"Om om mesum dong?"

Dika tergelak mendengar ucapan Richard.

"Lo bisa bilang gitu, tapi anaknya tetap mau ngejar gue tuh."

"Jangan di mainin kasian."

"Heh, selama ini gue gak pernah ya main cewek, bukannya ucapan itu lebih tepat ke lo ya?" sindir Dika yang tau kelakuan temannya itu.

Mahardika MarcelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang