Bab 4

88 6 0
                                    

"bentar den, aku masih simpun buku² dulu, kau kenapa si" dari tadi jayden tidak bisa menutup mulut nya, dia ingin membawa joel untuk bersenang senang dengannya.

"kau lama sekali, kau tau aku sudah hampir mati karna bosan" jayden menggenggam tangan joel dan berjalan keluar kelas

"el, kita jalan dulu yuk baru setelah itu kita pulang" jayden menatap joel, "mau kemana? memangnya kau sudah izin, aku belum izin lain kali saja aku takut dimarahin bubu karna pulang malam"

jayden hanya diam dan kembali menatap ke arah depan, jujur saja dia sedikit kecewa dengan jawaban joel.



- joel

aku melihat jayden kecewa dengan jawaban ku, aku merasa tidak enak kepadanya dan takut kalo dia akan marah kepadaku

"yaudah deh lain kali saja" jayden kembali menatap ku dengan senyumannya

"terimakasih den, cuma lo doang yang bisa pahami gue", "apaan si kok jadi lo gue lagi aneh"

joel merasa sedikit canggung bila mereka berenti menggunakan lo gue, "ya gue lebih nyaman, kalo menggunakan aku kau atau aku kamu, seperti orang pacaran" jayden lagi lagi tersenyum dengan jawaban joel yang menurutnya lucu apalagi ekspresi yang joel buat hahaha

jayden membuka pintu mobil untuk joel dan menutup nya, dia juga memasuki mobil dan mulai menjalankan nya





































- niko

aku hanya duduk dan menatap pemandangan  jalan raya yang cukup padat sore ini dari jendela bus, hariini sangat melelahkan menurut nya apalagi saat ini perut nya sudah sangat kelaparan karna tidak diberikan makan, aku menyesal karna tidak ke kantin.

tidak terasa bus berenti di halte dekat kompleks ku, tinggal berjalan sedikit saja aku akan sampai. aku tidak langsung beranjak ku tunggu hingga seluruh orang turun, aku menghindari berdesakan.
setelah ku lihat seluruh orang sudah turun, barulah aku akan turun dan berjalan ke kompleks rumahku.

























"iko pulang babaa" niko menduduki dirinya di sofa ruang tamu dan perlahan lahan membaringkan tubuhnya

"iko kenapa? kenapa baba lihat sangat kelelahan?" win menatap anaknya, ia sungguh jarang melihat anaknya kelelahan seperti inj sebelumnya

"baba, apa kita pindah lagi saja ya?" iko memeluk tubuh babanya dan menyembunyikan wajahnya di dadanya win, "kenapa? apa kamu lagi dapat masalah nak, kenapa tidak cerita ke baba sajaa" win mengelus surai niko.

"baba, iko sangat sedih sekarang jadi tidak bisa bercerita" win merasakan baju nya mulai sedikit basah akibat air mata niko anaknya

setelah beberapa menit niko menangis akhirnya dia bisa menenangkan dirinya, "jadi kenapa iko menangis? beritahu baba" win menatap kedua mata anaknya, "iko tidak akan mau berpacaran atau menikah baba, iko akan tinggal bersama baba saja terus sampai iko menjadi tua" ucap iko dengan mata sembab dan hidung nya berwarna merah tomat

win tertawa mendengar ucapan anaknya, bagaiman anaknya bisa berkata seperti itu.
"iko sudah besar, sudah kelas 3 sma sebentar lagi lulus bagaimana bisa punya fikiran seperti itu, baba tidak setujuh dengan pemikiran iko kali ini" win pura pura merajuk kepada iko.

"tapi iko takut bila pasangan iko itu sama seperti papa hiro" win memeluk anaknya, win tidak menyangka niko akan berfikir sejauh ini karna kesalahan papa nya.

"niko jangan berfikir seperti itu nak, baba tidak suka apa niko mau membuat baba sedih? baba juga ingin melihat iko menikah dengan seseorang yang iko sayangi dan yang menyayangi iko, setelah itu baba akan melepaskan iko untuk tinggal bersama pasangan iko sebelum baba akan meninggalkan dunia" niko menatap babanya yang sedih karna ucapannya,
"iko minta maaf baba, iko berjanji tidak akan berkata seperti itu lagii maafin iko ya baba" win mengangguk

"kita bikin camilan bagaimana, lalu menonton film" tawar win ke niko, "ayoo kita bikin apa ya enaknya" 

"bagaimana kita membuat cookies? atau ice cream? atau salad buah? bagaimana" niko bersemangat dengan semua yang baba nya sebutkan

"AYOO KITAA BUAT SEMUAANYAA BABAA, oh iya jangan lupa buat burger juga!!" niko dan win tertawa bersamaa


































- jayden joel

"terimakasih, maaf karna gue nolak ajakan lo tadi" jayden hanya mengangguk lagian dia tidak masalah kok dia paham bahwa joel sangat di jaga oleh bubu nya apalagi joel hanya anak tunggal.

"iya gapapa kok, kalo gitu gue balik dulu lo  masuk sana" joel melambaikan tangannya ke arah mobil jayden yang sudah berjalan dan masuk kedalam rumahnya




































- jayden

saat memasuki pekarangan rumahnya, sepi.
"aku pulangg, kemana papa dan daddy pergi kenapa bisa mereka meninggalkan ku sendirian dirumah tanpa makanan" aku membaringkan tubuh di kursi sofa ruang tamu dan berfikir apa yang akan ku lakukan agar perut ku berenti berbunyi

lalu hp ku berbunyi, ternyata papa menelpon ku, "halo pa, bagaimana bisa papa meninggalkan ku sendirian dirumah tanpa makanan aku lapar tau" omel ku pada papa
"astaga papa lupa memasakan makan malam untukmu, oh ya papa menemani daddy berangkat ke Surabaya karna ada kerjaan disana kamu sudah papa titipin ke bubu rencananya eh ternyata dirumah bubu ada sepupu jauh joel jadi kamu kerumah niko aja ya, udah papa bilang kok ke baba nya niko"

jayden baru saja tersenyum saat mendengar kata *rumah bubu, oh ternyata tidak jadi. setelah itu telpon mati

aku memutuskan mandi dan mengemasi baju ku untuk pergi kerumah niko, jujur saja dia bisa tinggal sendiri dirumah namun papa nya saja yang lebay menitipkan nya kerumah joel atau pun niko, ia sudah besar bahkan bentar lagi lulus sma.



setelah aku mandi dan mengemasi baju sekolahku, aku menaiki motorku dan menjalankan nya ke rumah niko yang hanya lurus dan belok ke kanan, saat sampai aku mematikan motor ku dan berjalan ke depan gerbang rumah niko untuk menekan bell nya


tidak lama aku mendengar seseorang berlari ke arah gerbang, "iya siapaa?" teriakkan seseorang yang ku kenali

akan ku jahili aah, aku terus menekan bell tersebut dan ber sembunyi di sebelah gerbang, tidak lama ku dengar gerbang dibuka sedikit lalu ...


"DUAARR!!" teriak ku sambil memasang wajah seram


"AAAAAA BABAA ADA MONSTER IKOO TAKUTT" aku melihat niko berlari kedalam rumahnya sambil menutup matanya hahah lucu sekali tingkah nya, dasar penakut

"astaga baba kaget tau kok niko berteriak ada apa, ternyata kamu bisa bisanya niko bilang kamu monster", "oh iya baba? bagaimana bisa orang setampan jayden bisa dikatain seperti monster dimanaa manusia kerdil itu?" aku senang jika berada dirumah niko baba nya sangat baik, bahkan dari kecil sampai sekarang aku selalu membuat drama dirumahnya semacam candaan saja

"ada di dalam, sana masuk" win menutup gerbang rumah dan berjalan ke dalam rumah


aku memasuki rumah niko dan kembali memasang wajah seram untuk menakuti niko, "apaan si, dasar orang aneh" ucap niko sebal


"hahahah aku masih ingat wajah mu saat berteriak tadi" aku tertawa sambil memegang perut ku yang kram, niko yang berusaha menutup mulut ku "udah ayden diem ga!?! aku pukul ya" niko berjalan ke dapur, aku mengikuti nya dari belakang
"kamu sedang membuat apa?" niko menoleh ke arah ku "camilan, baba mengajak kita untuk menonton film" aku mengangguk pelan dan sedikit mengusili nya saat dia sedang memasak

aku menyukai wajah niko saat sedang marah, lucu seperti rubah hahaha














jayden : jeno
joel      : jaemin
niko     : renjun

Pilihan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang