bab 8

94 5 0
                                    

win




















baru saja ku buka pintu rumah dan berjalan melewati ruang tamu, ku lihat niko tertidur diatas sofa huft kebiasaan niko dari kecil tidak pernah hilang.

dulu saat masih kecil niko juga sering tertidur diatas sofa karna menunggu ku pulang kerja, ku kira bertambah nya umur niko kebiasaan itu akan hilang.



















ku naiki tangga menuju kamar niko,

tok tok tok

"jayden, bisa tolong baba?" ku ketuk pintu kamar itu, tidak lama pintu itu terbuka ku lihat wajah bantal jayden seperti nya dia sudah tertidur astaga aku merasa bersalah karna membangunkannya.

"apa baba ngebangunin kamu?" jayden menggeleng

"kenapa ba?"

"niko ketiduran diatas sofa karna tubuhnya sudah tidak kecil lagi jadi baba tidak bisa mengangkat nya" jayden mengangguk lalu berjalan menuruni tangga.

aku pun berjalan menuju kamar ku untuk membersihkan tubuh dan berisitirahat.

























jayden

gua angkat tubuh niko, *anjir ringan bet ni anak, apa ga makan? benak ku

ku lihat wajah pulas nya, dasar niko bisa bisanya dia tertidur pulas di atas sofa ruang tamu bagaimana kalo tiba tiba ada seseorang tak dikenal masuk dan menculiknya dalam keadaan dia tertidur seperti ini, bahkan saat ku gendong saja dia tidak terganggu sama sekali.

aku berjalan dengan pelan agar tidak membangunkan niko, ku naiki tangga satu persatu dan membuka pintu dengan tubuhku
ku letak kan niko di sisi sebelah kanan tempat tidur. aku ikut berbaring disisi nya dan menatap wajah tenang niko jujur saja wajah niko itu seperti perempuan bila rambut nya panjang, bibir berwarna pink alami, rambut halus yang bila terkena sinar matahari akan berwarna coklat, bulu mata lentik, kulit yang putih bersih aku yakin siapapun bisa jatuh cinta kepadanya.

aku sedikit tersenyum, ku lihat atap kamar niko membayangi wajah joel andai saat ini aku bisa berbaring disamping nya mungkin aku tidak akan tidur satu malam karna terus menatap wajah lucu itu.


ku benarkan posisi tidurku dan ikut menyelami mimpi.





























joel

ku duduki diriku disofa, disamping ku ada bubu yang sedang menonton tv.

"bubu, el minta maaf karna tadi pagi sudah marah kepada bubu dan ayah" ku tatap wajah bubu berharap ia akan memaafkan.

bubu menatap ku kembali, "maafin bubu dan ayah juga, mungkin mendadak banget buat kamu nanti bila libur panjang kita pasti akan kesini lagi el" jujur saja aku masih tidak ingin pindah apalagi baru saja hariini aku jadian dengan jayden, bagaimana bisa aku langsung meninggalkan nya.

"apa tidak bisa el tetap tinggal disini saja, nanti bila bubu dan ayah sudah menyelesaikan masalah disana bubu dan ayah kembali kesini, bagaimana?" tawar ku

"el ayah kemarin sudah pergi mengecek perusahaan disana dan memang akan butuh waktu yang lama agar perusahaan itu stabil kembali, ayah memutuskan mengajak kita untuk pindah kesana karna hanya ayah saja yang bisa mengurus masalah itu"

"kenapa tidak ayah saja yang pergi, kita bisa tetap disini bu" bubu menghelas nafas dan menatap wajah ku

"bubu yang tidak setuju dengan itu, tapi bila memang kamu tidak menginginkannya akan bubu bicarakan kembali dengan ayah" ku lihat bubu mulai beranjak dari sofa dan berjalan memasuki kamar.

Pilihan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang