bab 5

85 5 0
                                    

- renjun



















aku masih sibuk dengan bahan² untuk membuat camilan kami bertiga, tapi jayden tidak berhenti mengusili ku entah dia mencuri salah satu bahan ku atau dengan segaja mengangkat tinggi tinggi agar aku tidak sampai mengambil nya, huh! menyebalkan tp aku menyukai nya hahah oh?! tunggu pipi ku memerah.




aku terus mendumel karna tingkah jayden yang sungguh, bila kalian jadi diriku mungkin mood untuk membuat camilan hilang, untung saja dia orang yang... tidak untung saja dia teman ku heheh

"lamaa sekali, aku lapar nik" jayden membaringkan kepalanya di meja makan.

"sabar, lagian kamu tidak berhenti menganggu ku gimana mau selesai, sudah kamu disitu saja diam!" ucapku dengan mata yang segaja ku kebesarkan agar jayden menurut. ku dengar tawa kecil jayden dan ucapan ejekannya karna wajah ku yang sok galak katanya.




















cekrekk! 📱✨

aku menoleh ke arah bunyi itu, "hehe baba hanya ingin menyimpan kenangan kalian agar saat kalian sudah memiliki keluarga baba akan tunjukkan ke cucu baba" win berlari ke arah sofa diruang tamu dan mengutak-atik hp nya, ntah lah niko tak begitu penasaran untuk apa hasil foto itu.




























- win

papanya jayden

-online-

papanya jayden:
apa yang sedang mereka lakukan, astaga aku tidak menyesal menitipkan jayden ditempat mu, ini cara agar mereka bisa lebih dekat benar bukan🤔??

babanya niko:
benar! kau tau mereka saling menjahili satu sama lain, kau tau niko mudah marah dan anak mu itu terus saja menganggunya sungguh lucu😝!!

papanya jayden:
andai saja perjalanan bisnis ini cepat selesai aku ingin melihat mereka bersama jugaa☹️

babanya niko:
kau tenang saja bila mereka mulai berinteraksi lebih banyak akan ku foto dan ku kirimkan ke kau 😗








win tak berhenti tersenyum dengan chatannya dengan yonggie *papanya jayden




"babaa, bila sudah seperti ini apa yang harus iko lakukan??" niko berteriak dari arah dapur

"sebentar tunggu baba!" aku berjalan ke dapur dan...






















ku lihat kedua tubuh masing masing dari niko dan juga jayden yang hampir penuh di lumuri oleh tepung dan coklat, aku hampir tertawa karna melihat mereka

"apa yang terjadi ini??, mandi sana astaga kalian membuat dapur kesayangan baba jadi kotor dasar anak anak nakal!! mandi sana" usir ku sambil memukul pelan bokong niko dan jayden



























- jayden

aku berlari ke arah kamar niko, tak lama ku dengar langkah kaki niko juga ikut menyusul ku dari belakang.










ku buka bajuku dan berbaring di atas ranjang niko. " ayden mandi sana badan mu kotor bila kamu berbaring dikasur, kasur akan ikutan kotor oleh mu" ku lihat niko berusaha mengangkat tubuhku, ku tarik tangannya dan dia terjatuh di atas tubuhku. ku peluk dan ku pejam mataku berusaha mencari posisi ternyaman.

 ku peluk dan ku pejam mataku berusaha mencari posisi ternyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


























- niko

aku diam, aku merasa nyaman tp ini tidak benar bila joel tau soal ini dia pasti akan marah kepadaku.

aku berusaha melepas pelukan jayden, "lepas ayden mandi sana, badan mu kotor" aku berdiri dan berjalan ke arah lemari. jayden hanya melihatku yang memilih milih piyama untukku tidur.

setelah mendapatkan piyama yang ku inginkan aku berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang kotor karna kejahilan jayden di dapur tadi.



























- jayden

aku merasa sedih saat niko melepaskan pelukan kami, padahal sedikit lagi aku akan masuk ke dalam mimpi. ku lihat dia sibuk memilih piyama miliknya lalu berjalan ke kamar mandi.

ku ambil hp ku untuk mengecek apakah joel ada mengirimkan pesan untukku, ternyata tidak ada. Karna aku bosan aku memutuskan untuk menelpon joel, ya sembari menunggu niko membersihkan tubuhnya

tidak butuh waktu lama panggilan telponku diangkat oleh joel, ku lihat wajahnya yang tersenyum menyapaku "hai, kenapa nelpon?" tanyanya

"ga, cuma pengen aja btw lo sama siapa?" karna ku dengar ada suara tawa orang lain di sela sela perbincangan kami, "oh, ini kakak sepupu gue, dia gamau diajak kenalan sm lo intinya ini sepupu gue deh" aku hanya ber oh ria saja, dan perbincangan kami terus berjalan tanpa aku sadar niko sudah selesai dari tadi bahkan dia sempat mengeringkan rambutnya yang basah, ku yakin dia mendengar seluruh perbincangan antara aku dan joel.














ku matikan telpon setelah ku ucapkan selamat tidur ke joel, dan berjalan ke kamar mandi..
































- niko

ku dengar perbincangan antara joel dan jayden, mereka seperti kekasih yang terpisah jarak. aku tak begitu penasaran atau ingin menguping pembicaraan mereka jadi setelah ku keringkan rambut ku, aku berjalan keluar kamar dan menyusul baba yang sudah menunggu kami di ruang tv dengan camilan.


ku pasang wajah ceria agar baba tidak bertanya aneh aneh kepadaku, tp seperti semua itu gagal


..


"kamu kenapa iko? jayden dimana? bukannya kalian sama sama dikamar tadi" tanya baba


"sedang telponan, nanti paling dia nyusul" ucapku malas dan menyenderkan kepalaku di bahu baba. "dia sedang telponan dengan joel ya? baba dengar memang katanya bubu joel dan jayden akhir akhir ini sering telponan setiap malam" jelas baba kepadaku, yang jujur saja itu menambah mood ku semakin hancur


tak ku jawab hanya ku dengarkan saja sambil ku scroll hp ku mencari film apa yang bagus untuk ditonton,



























tak lama jayden menyusul kami dan duduk disampingku, dia melihatku dan ikutan melihat ke layar hp ku. "ini saja, kayak bagus ni filmnya" jayden menunjuk ke arah salah satu film.




















jayden: jeno
joel : jaemin
niko : renjun

Pilihan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang