- niko
"setelah kejadian itu, gue dilarang keluar rumah selain keperluan penting aja kayak persiapan pernikahan gue sm jayden.
maafin gue ga kabari lo" sesal niko."lo tau gue sampai nyalahin diri gue terlalu lalai jagain lo. Walaupun kita baru baru aja temanan tapi lo tuh udah kayak keluarga gue tau ga?! awas aja lo ga cerita cerita sm gue lagi kalo ada masalah! hp lo juga bukan nokia masa iya ga bisa ngabarin gue"
*belum lega juga ternyata emosinya -niko
"nik, tapi lo tau kan jayden udah punya pacar? gue walaupun teman lo tapi ga membenarkan lo buat ngerebut jayden dari pacarnya, ya tapi mau gimana ya jayden juga asal nyomot lobang lo sih! jadi mau ga mau dia harus tanggung jawab, dari pada lo nya keburu hamidun" ceplos haikal,
sebenarnya ia ga benar benar setujuh tentang pernikahan jayden dan niko karna ia tau betapa bucinnya seorang jayden. Soalnya selama ia satu sekolah dengan jayden ia tidak pernah melihat jayden dekat dengan siapapun kecuali teman dekatnya.
bahkan seorang niko yang temannya saja di jauhi broow..."gue udah nolak, bahkan isi kepala gue juga penuh rasa bersalah. Gue mau nikah dan hidup tenang selayaknya keluarga pada umumnya, gue ga mau pernikahannya gue isinya cuma nangis doang" siapa juga mau pernikahan ini, niko tidak mau disangka sebagai perebut.
"nik, jangan bundir ya?..."
...
PLAK!
"AAAKHH sakit buset dah" niko memukul kepala haikal.
"ya lo mikir ga kalo ngomong, gue ga segila itu ya kalo gue ada fikiran gitu dah dari lama gue bundir, bisa aja gue bundir krn bokap gue tp gue masih waras kali" jawaban yang tepat niko!
"ya kan biasanya berita orang² bundir di X karna cinta gitu, kan gue parno ya."
"gue jambak ya your congor"
"sok inggris lo, tinggal juga di Dua musim gaya amat"
setelah itu, gue dan haikal bercerita tentang gosip terbaru disekolah, di dunia maya, bahkan sampe penjual bubur ayam juga kami gosipin.
wkwkwkwk maaf om anton (penjual bubur di komplek perumahan haikal)
•
•
•
•
- jayden joel
"sayang, kalo suatu hari nanti aku dan kamu ga berjodoh gimana?" joel menunggu jawaban dari jayden,
"kenapa gitu? emang kamu gamau jadi jodoh ku, kamu gamau nikah gitu sama aku?" jawab jayden sambil memeluk tubuh joel
"bukan gitu, kita gatau di kedepannya kita masih bisa bareng apa engga. Tapi yang jelas saat ini aku mau bareng kamu terus kalo bisa selamanyaaaaaaaa~" jayden tersenyum, lalu mereka tertawa bersama.
"hahaha harus banget, selamanya panjang gitu. Aku janji bakal nikahin kamu apapun rintangannya kita lewatin bareng bareng ya, kamu juga harus janji sama aku untuk ga ninggalin aku"
joel mengangguk, lalu mencium bibir jayden.
kecupan manis itu berubah menjadi lumatan panjang, dan setelah itu mereka saling melepas rindu.
author: Sstt hanya otak author, jayden dan joel yang tau.
- jayden
ku benarkan posisi tidur joel, ku kecup dahinya "semoga hubungan kita baik baik aja"
drtt drtt!
baru saja mau ku pejamkan mataku, ku dengar suara handphone ku berdering.
ternyata telfon dari daddy, "dimana nak?"
tanya ayah jayden."apart joel dad, ada apa?" aku berjalan menjauhi kasur agar suaraku tidak menggangu tidur lelap joel.
"kamu masih belum membicarakan masalah ini ke joel? mau sampai kapan kamu bohongi dia jay, joel harus tau masalah ini"
"daddy paham kamu mencintainya nak, tapi kamu juga punya tanggung jawab terhadap seseorang. Daddy harap joel mengetahui masalah ini sebelum acara pernikahan kalian berlangsung, daddy tutup telfonnya selamat malam"
kenapa mereka semua tidak bisa memahami perasaan ku saat ini, kenapa hanya niko yang mereka pahami perasaannya bagaimana dengan ku? apa aku tidk memiliki perasaan juga seperti niko? joel, setidaknya mereka fikiran perasaan joel.
ku cari nomor telfon niko, memberikan pesan singkat.
*seharusnya dia masi bangun jam segini" fikir ku.
- niko
Ting!
*kenapa jayden mengajak ku bertemu di taman secara tiba tiba
ku balas pesannya, menyetujui ajaknya tersebut.
aku mengambil Hoodie dan celana panjang, cuaca malam ini sangat berangin sepertinya mau hujan,
memakai pelembab bibir dan berjalan keluar kamar."baba, jayden mengajak iko untuk bertemu ditaman nanti bila iko pulang telat akan iko kabari!"
"hati hati, bila ada apa apa segera telfon baba!!"
aku hanya mengangkat jari jempol lalu berjalan mengambil sepeda, dan mengayuh menuju taman.
sesampainya disana, aku melihat pria duduk disalah satu kursi di taman yang langsung menghadap ke arah danau dan aku yakin itu pasti jayden.
aku menghampiri nya dan duduk disebelahnya, menatap ke arah samping seolah bertanya kenapa mengajak ku bertemu?."ada apa?" tanya ku dengan singkat
"joel kembali, dia pulang dan akan menetap disini" ku lihat wajah lelah jayden, aku yakin dia saat ini sangat stress.
"aku tidak berani membicarakan masalah ini ke joel, aku takut"
"aku takut dia akan meninggalkan ku, aku juga tidak siap mendengar kata perpisahan yang akan dia ucapkan nanti"
"setiap hari aku memikirkan semua masalah ini, mencoba mencari jalan keluar agar tidak ada pernikahan nantinya...""maafkan aku..."
"maaf karna membuatmu seperti ini, kamu pasti lelah ayden aku mengerti jalan pembicaraan mu, aku juga paham kamu tidak menginginkan pernikahan ini aku suda membicarakan soal ini kepada baba aku mencoba membujuknya, tapi semua gagal.""nik, aku tidak mau menikah! kalo pun aku dipaksa aku tidak akan pernah memutuskan hubungan ku dengan joel"
"iya, aku mengerti terimakasih suda berani berkata jujur kepadaku, setidaknya kita bisa tau perasaan satu sama lain. Jangan sungkan untuk bercerita kepadaku, nanti akan aku bicarakan lagi kepada baba atau mungkin papa juga akan ku bujuk" aku mencoba tersenyum sebisa ku.
"aku percayakan ini kepada mu, bila nanti kau bertemu dengan joel ku harap kau tetap tutup mulut jangan sampai joel tau!"
setelah itu ku lihat jayden berjalan menjauhi area taman, deru motor nya semakin jauh dan perlahan menghilang.
jayden : jeno
joel : jaemin
niko : renjun
haikal : haechan
leon : mark