Like and comment juseyo 😃
*****
"Drrttttt ...drttt ..drtttt" smartphone Seokjin bergetar berkali kali
"Tuan Kim..."
"Mana surat cerainya..."
"Ini sudah sebulan"
"Kau serius mau bercerai atau tidak ?"
Seokjin menghela nafas membaca pesan dari Dita. Dia malas membalas pesan itu. Bukan tanpa sengaja Seokjin belum mengajukan gugatan cerai, ada yang selalu membuatnya ragu dan bimbang. Bukan karena cinta, tapi rasanya terlalu cepat kalau memutuskan bercerai hanya karena gosip murahan itu. Menurut Seokjin, Dita terlalu cepat mengambil keputusan, ceroboh dan tidak berpikir panjang. Anak bungsu yang egois suka semaunya sendiri.
Selama enam bulan ini Seokjin merasa nyaman berasa di dekat Dita. Berbicara dengan Dita tidak pernah membosankan, ada saja bahan pembicaraan. Walau kadang kadang sifat keras kepalanya muncul, belum ditambah manja dan tidak mau kalah. Tapi hal itu tidak mengurangi bahwa Dita pribadi yang menarik. Seokjin selalu geli melihat sikap manja Dita.
"Sikap manja dan manisnya kalau di tempat tidur seperti apa ya kira kira?" Seokjin tersenyum membayangkannya.
"Ctakkkk....."
"Ya!!!...sakit tahu...." Seokjin mengelus kepalanya yang di pukul Suga, temannya.
"Melamun saja dari tadi" Suga menatap Seokjin curiga.
"Hmmmmm...." Seokjin mengabaikan pertanyaan Suga dan meminum wine nya.
"Gak dapat jatah dari istri....." Suga bewtanya jahil sambil menaik naikkan alisnya.
"He....mau tahu saja." Jawab Seokjin tak menghiraukan.
"Tumben ke sini??? Biasanya selesai kerja langsung pulang. Jadi suami yang baik dan penurut." Suga tersenyum mengejek.
"Hah......" Seokjin menghela nafas putus asa
"Heh??? Jangan bilang kalian bertengkar."
"Tidak cuma bertengkar. Tapi meminta cerai. Dita kabur pulang ke rumah orang tuanya." Tak dapat menahan sendiri masalahnya, akhirnya Seokjin berkata jujur. Dia memandang sedih gelas wine yang ada di depannya.
"Kok bisa????"
Seokjin menoleh dan memandang sengit Suga.
"Ahhh....gara gara gosip itu." Suga menepok keningnya, mengingatkan betada bodoh, pelupa dan tidak perasanya dia.
Seokjin menggoyang goyangkan gelasnya, berpikir tak menentu.
"Dita cemburu?"
"Entah...."
"Kalau tidak cemburu dan punya rasa kenapa dia meminta cerai???? Tentunya karena dia sakit hati makanya dia meminta cerai."
"....." Seokjin memandang Suga bingung.
"Kau bodoh atau apa??? Kau mau bercerai begitu saja???" Suga memandang Seokjin gemas, ingin rasanya dia menghantam kepala Seokjin dengan keras supaya otaknya bisa berpikir dengan benar.
"Bernarkah???? Benarkah Dita suka padaku???" Seokjin memandang Suga penuh harap.
"Ya...." Suga meraup muka Seokjin kasar. "Kenapa bertanya kepadaku??? Aku bukan Dita. Tanya saja langsung kepadanya." Suga mendecih kesal. Kesal dengan kebodohan temannya.
Seokjin tertegun. Otaknya tiba tiba membeku. Begitu banyak pertanyaan ada di otaknya.
"Baiklah....." Seokjin tiba tiba berdiri "aku akan bertanya langsung kepada nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
JinDita (Oneshoot)
Short StoryCinta tidak dapat didefinisikan Tapi bisa dibuktikan dengan kesetiaan