- HAPPY READING -
Adzan subuh sudah berkumandang. Ali segera bangun dari tidurnya, duduk, dan melihat Humaira masih tertidur begitu pulas, Humaira terlihat kelelahan.
Ali memperhatikan Humaira dengan tatapan begitu dalam, "MasyaAllah Humairaku, terima kasih. Semoga lelah mu menjadi Lillah." Ucapnya lalu mengecup kening istrinya.
Ali berniat membangunkan Humaira nanti saja setelah dirinya pulang dari masjid, karena melihat istrinya itu masih tertidur pulas. Ia kemudian mandi dan bersiap pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh.
"Aku berangkat ya, Humairaku, Assalamualaikum." Bisik Ali di telinga Humaira yang masih tertidur.
Setelah Ali pulang dari masjid ternyata Humaira sudah bangun dan sedang melaksanakan sholat.
"Eh Habibi udah pulang. Kenapa ga bangunin aku tadi Bi?" Tanya Humaira setelah selesai sholat lalu mengecup tangan suaminya.
"Kamu masih tidur pulas banget tadi. Aku ga tega mau bangunin, maaf ya." Jawab Ali.
"kenapa minta maaf Bi? gapapa dong." Ucap Humaira
Ali tersenyum seraya mengusap ubun-ubun istrinya, 'Istri sholehahku.' Gumamnya dalam hati. "Hari ini kamu kuliah jam berapa?" Tanyanya kemudian.
"Hari ini aku kuliah online. Rencananya Manda mau ke sini buat kuliah bareng sama temenin aku. Boleh ga, Bi?" Tanya Humaira.
"Tentu boleh. Justru aku lebih tenang ninggalin kamu kalau ada temannya." Jawab Ali.
"Yeay! Terima kasih, Habibi." Ucap Humaira kemudian memeluk erat suaminya.
"Sama-sama, Habibati." Ucap Ali dan membalas pelukan istrinya.
"Hari ini kayaknya aku pulang malam ya, Mai. Soalnya mau ada rapat sama pembimbing pondok." Ucap Ali pada Humaira saat sedang sarapan.
"Iya Bi. Berarti Manda boleh main sampai kamu pulang ya?" Tanya Humaira dengan mata indahnya yang berbinar.
"Iya, boleh.." Jawab Ali sambil merapikan alat makan mereka dan mencucinya.
'ternyata dia ga sedingin dan sesingkat itu aslinya.' Gumam Humaira dalam hati sambil memandangi Ali yang sedang mencuci piring mereka.
"Aku berangkat ya Mai, hati-hati di rumah. Kabarin kalau ada sesuatu, Assalamualaikum." Pamit Ali setelah selesai mencuci piring.
"Iya Bi. Waalaikumussalam." Jawab Humaira dan mencium tangan suaminya. Kemudian ia melambaikan tangannya kepada Ali yang semakin lama tidak terlihat lagi oleh pandangannya.
"Alhamdulillah berarti sekarang tinggal chat Manda." Ucap Humaira saat sudah berada di dalam rumah.
Manda
Man, suami gue udah jalan. Lo kesini jam berapa?
Mungkin jam 9 Mai. Gue mau siap-siap dulu ya.
Oke. (emoticon jempol)
Btw lo udah izin sama laki lo gua mau kuliah disana?

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Harapanku
Novela JuvenilSeorang wanita yang terlahir dari keluarga yang memiliki pemahaman agama sekadarnya, sama sekali tidak pernah belajar di sekolah berbasis agama, dan belum pernah memperdalam ilmu agama begitu dalam karena terhambat keluarga, dia adalah Humaira Kamil...