Bab 11

73 7 0
                                        

- HAPPY READING -

Hari ini Humaira pergi kuliah di antar oleh Ali seperti biasa, di perjalanan mereka berbincang-bincang.

"Mai kamu mau bulan madu ngga?" Tanya Ali membuka pembicaraan.

"Mau Bi. Emang kamu mau kemana?" Jawab Humaira.

"Aku ikut kamu aja deh. Kamu mau kemana?" Jawab Ali dengan pertanyaannya lagi.

"Aku mau ke Mekkah Bi, kita umroh aja yuk!" Seru Humaira dengan penuh semangat di wajahnya.

"Boleh sayang, nanti aku urus travelnya ya." Balas Ali dengan senyuman hangat.

"Beneran Bi? Kita umroh?" Tanya Humaira memastikan dengan nada dan wajah sedikit tidak percaya.

"Beneran dong sayang, bagus loh kita bulan madu sekalian ibadah di tanah suci." Balas Ali lagi.

"Alhamdulillah terima kasih Habibi." Sahut Humaira sambil menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.

"Dengan senang hati humairaku." Ucap Ali seraya mengusap kepala istrinya yang tengah bersandar di bahunya itu.

***

"Assalamualaikum Bah." Salam Ali pada Kyai Yusron kemudian mencium punggung tangan ayahnya itu saat ia sampai di pesantren.

"Waalaikumussalam Li." Balas Kyai Yusron.

"Bah Ali mau tanya, travel umroh yang waktu itu buat Abah dan Umi umroh masih bisa kan Bah?" Tanya Ali.

"Masih Li, buat siapa memangnya?" Jawab Kyai Yusron.

"InsyaAllah rencananya Ali sama Humaira mau umroh Bah." Balas Ali.

"MasyaAllah Alhamdulillah. Nanti Abah kirim info travelnya ya Li." Ucap Kyai Yusron tersenyum.

"Iya Bah terima kasih. Ya udah Ali ke kelas dulu ya Bah, Assalamualaikum." Ucap Ali berpamitan.

"Waalaikumussalam." Balas Kyai Yusron.

***

Hari ini di kampus Humaira kuliah seperti biasa, siang ini ia pergi makan siang di kantin kampusnya bersama Manda.

"Mai gimana lu udah isi belum?" Tanya Manda.

"Hah isi? Isi apa Man?" Tanya Humaira kebingungan.

"Ya ampun udah nikah masih aja polos lo Mai, isi hamil lah!" Jawab Manda, gemas.

"Ih yaAllah lo ga to the point sih! Baru juga sebulan gue nikah Man, belum isi lah. Doain aja secepatnya ya." Balas Humaira.

"Aamiin, duh ga sabar gue mau gendong-gendong ponakan." Sahut Manda. "Tapi Kak Ali ga nunda kan Mai? Apa jangan-jangan lo yang nunda?" Tanyanya bercanda.

"Enak aja! Engga lah Man. Laki gue paham agama begitu mana mau dia nunda rezeki, gue aja yang minim agama ga mau nunda." Jawab Humaira. "Kalo lo lupa, anak itu juga rezeki Man." Lanjutnya mengingatkan.

"Iya-iya gua inget kali, Alhamdulillah lah kalo gitu." Balas Manda lagi lalu melanjutkan makan siangnya.

"Lo sendiri kapan nikah?" Tanya Humaira.

"Ya ilah Mai hilalnya aja belum nongol, mau nikah sama siapa gue?" Jawab Manda.

"Ya lo sih ga nyari, gimana mau dateng hilalnya." Balas Humaira.

"Eh Mai kalo gue jadi wanita yang ber value, ga usah nyari, jodoh gue juga dateng sendiri nanti. Makanya gua mau jadi wanita ber value terus karirnya tinggi dulu aja baru mikirin jodoh." Jawab Manda lagi.

Jodoh HarapankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang