- HAPPY READING -
"Bi hari ini aku mau ikut kamu ke pondok dong." Pinta Humaira saat sedang sarapan.
"Mau ngapain sayang? Emang kamu ga kuliah?"
"Hari ini aku libur kuliah. Aku ikut ke pondok mau main aja ke rumah Umi, nemenin Umi, boleh kan?"
"Oh begitu, ya udah boleh aja sayang. Kamu siap-siap aja nanti langsung ke mobil ya. Aku tunggu di mobil"
"Oke Bi."
Mereka menghabiskan sarapan mereka, kemudian Ali pergi ke mobilnya dan Humaira pergi ke kamar untuk merapihkan beberapa barang yang ingin dibawa ke pondok lalu kembali menghampiri Ali di mobil.
"Udah siap sayang?" Tanya Ali.
"Udah Bi, yuk jalan!"
Mereka memulai perjalanan menuju pondok dan saat telah sampai disana mereka kebetulan berpapasan dengan Aminah yang baru saja pulang dari pasar.
"Eh yaAllah kok Humaira tumben ikut, Nak?" Tanya Aminah saat bertemu Humaira.
Humaira kemudian mengecup punggung tangan mertuanya, "Iya Umi, kebetulan kuliahnya lagi libur jadi ikut Kak Ali ngajar aja dari pada sendirian dirumah hehe." Ucapnya.
"Oh begitu, ya udah ayo masuk-masuk Nak."
"Umi aku langsung ngajar aja ya takut kelamaan disini nanti." Ucap Ali.
"Iya Li, Abah juga udah jalan ke pondok tadi."
Ali mengangguk, "Sayang aku ngajar dulu ya, Assalamualaikum." Pamit Ali pada Humaira kemudian mencium tangan Uminya dan bergantian memberikan punggung tangannya untuk Humaira cium.
"Waalaikumussalam."
***
"Umi abis belanja apa?" Tanya Humaira saat sudah berada di dalam rumah mertuanya.
"Ini Umi abis belanja sayur bulanan aja buat masak dirumah. Karena ada kamu kita masak makanan kesukaan Ali aja yuk." Ajak Aminah.
"Emang Kak Ali sukanya apa, Mi?"
"Ali itu sukanya terong balado sama sayur sop aja, dia suka yang simple."
"Wah aku belum tau kalo Kak Ali suka terong balado sama sayur sop, jadinya aku belum pernah masakin Kak Ali itu Mi."
"Ya udah gapapa, sebenarnya Ali makan apa aja sih yang menurut dia enak hahaha."
"Sini aku bantu Mi," Ucap Humaira sambil membereskan sayur-sayuran yang dibawa Aminah tadi.
"Ini kamu langsung potong-potong sayur sop sama terongnya aja. Bumbunya nanti biar Umi ajarin bikinnya ya, Umi mau beresin sayur yang lain dulu."
"Siap Mi." Ia pun mulai memotong sayur-sayuran.
"Nah ini biasanya Umi bumbunya di ulek aja jangan di blender biar lebih berasa, tapi kalau mau lebih praktis di blender juga gapapa Mai."
"Ini tinggal masukin aja deh cabai sama bawangnya, tambahin penyedap rasa abis itu diulek, terus ditumis aja sebentar sampai wangi." Lanjut Aminah sambil mempraktekkan cara membuat bumbu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Harapanku
Fiksi RemajaSeorang wanita yang terlahir dari keluarga yang memiliki pemahaman agama sekadarnya, sama sekali tidak pernah belajar di sekolah berbasis agama, dan belum pernah memperdalam ilmu agama begitu dalam karena terhambat keluarga, dia adalah Humaira Kamil...