Pekan Raya

49 4 0
                                    

Wooyoung menganga lebar ketika San sedaritadi selalu menang bila bermain di stan permainan.

Setelah tadi berkeliling singkat, San menghentikan paksa jalan – jalannya karena tergoda oleh sebuah boneka.

Dan berakhirlah dengan San yang terus menang permainan, dan mendapatkan hadiah boneka yang sekarang ini dibawa oleh Wooyoung.

"Yes! Menang lagi!"

Wooyoung mendengus. San dihadapannya ini seperti anak kecil saja. "San! Laper!"

San menoleh pada Wooyoung yang dikelilingi boneka. Membuat San tanpa sadar tertawa. "Oke, ayo makan!"

Wooyoung tersenyum dan mengangguk. Mulai menatap langit yang mendung.

Mereka berjalan menuju stan makanan dumpling. Mulai menikmati diselingi canda tawa.

Namun semakin lama, mereka semakin khawatir.

Gemuruh mulai terdengar. Tanda akan segera hujan. Padahal mereka belum menaiki biang lala.

Dan benar saja, hujan turun. Awalnya hanya setitik air, namun tiba – tiba berubah menjadi deras.

Orang – orang ramai berteduh di stan – stan yang ada. Beberapa memutuskan pergi ke parkiran untuk pulang karena membawa payung. Beberapa lagi nekat hujan – hujanan.

Tangan Wooyoung tergerak untuk menyambut derasnya tetes hujan, "Dingin" gumamnya secara tiba – tiba.

Ah! Wooyoung ingat!

"San! Ayo ke mobil,"

San mengerutkan keningnya, "Kamu mau hujan – hujanan?"

Wooyoung menggeleng, "Aku bawa payung! Payung gratis yang kamu kasih,"

Helaan napas terdengar, disusul kekehan kecil. "Kan itu cuma buat satu orang Woo..."

"Ya kan satu untuk semua."

"Bisa gitu ya?"

Wooyoung terkekeh, mulai membuka payung kecil yang dulu pernah menjadi milik San. "Hujan – hujan gini pasnya makan es krim,"

San mengerjapkan matanya dan tertawa. "Seleramu aneh, by the way kedai masih buka jam segini. Mau mampir?"

Wooyoung tersenyum pelan, "Boleh."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rain, Umbrella, Sweet, and Ice CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang