MPTA || 68. Desakan

1.2K 82 27
                                        

— بسم الله الرحمن الرحيم —

— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Menurutmu, ikhlas itu apa?

Menurutmu, ikhlas itu apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Assalamu'alaikum Venus kembali lagi, Bin.

Deg!

"Nggak usah bercanda!"

Gue nggak bercanda, gue tadi lihat ketuanya. Lo hati-hati aja, jagain Huma.

Setelah itu Bintara mematikan sambungan ponselnya sepihak, Venus kembali? Setelah menghilang bertahun-tahun kini kembali lagi? Bintara khawatir jika Venus akan menggangunya lagi, apalagi sekarang ia sudah memiliki Huma. Bintara takut jika Venus malah merusaknya lewat Huma.

"Kenapa A'?" tanya Huma yang baru saja keluar dari kamar mandi, dan melihat raut wajah Bintara yang sangat menegang.

"N-nggak papa, sayang," jawab Bintara dengan sedikit gugup, lalu tersenyum tipis.

Bintara kembali menyimpan ponselnya, baru saja hendak menghampiri Huma. Tetapi, suara pintu yang diketuk membuat Bintara mengurungkan niatnya.

Bintara berjalan ke arah pintu, lalu membukanya dan melihat Abi Khalil yang sedang berdiri dengan wajah yang terlihat bahagia.

"Kenapa bi?"

"Ada keluarga Ning Arum ke sini, kamu siap-siap ya? Temui mereka," ucap Abi Khalil lalu pergi dari sana, meninggalkan tubuh Bintara yang sedang menegang. Tiba-tiba saja ia menjadi teringat ucapan Abi nya.

"Nikah lagi ya, nak. Sama Ning Arum, nanti Ning Arum sama keluarganya bakal ke sini. Kalo kamu mau punya anak, nikah lagi adalah jalan satu-satunya."

Bintara mengusap wajahnya kasar, untuk menghilangkan pikirannya terhadap itu.

Bintara membalikkan badannya dan melihat tubuh Huma yang juga menegang. Dengan tersenyum, Bintara menghampiri Huma lalu membawanya ke dalam pelukannya yang membuat mata Huma berkaca-kaca.

"Nggak papa, sayang. Nggak papa," bisik Bintara mengelus punggung Huma dengan lembut.

Huma hanya diam, tetapi pandangannya kosong. Apakah ini akan benar-benar terjadi? Abi nya akan menyuruh Bintara menikah lagi? Dan meninggalkan dirinya sendirian. Keluarga Ning Arum benar-benar datang dan wajah Abi Khalil juga terlihat bahagia dan sangat antusias, membuat ketakutan Huma semakin dalam. Nyatanya, walaupun mulut Huma berbicara bahwa ia ikhlas dipoligami ternyata di dalam hatinya ia sama sekali tidak rela.

Huma menghapus air matanya yang mengalir tanpa ia sadari, lalu melepaskan pelukannya dan menatap wajah Bintara dengan tersenyum lebar.

"Lho kenapa? Kan keluarga Ning Arum cuman mau main," ucap Huma mencoba untuk berpikir positif.

My Promise To Allah [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang