PROLOG

2.1K 204 35
                                    

The nekt morning.

Bandara.

Tepat saat delapan mobil Polisi tiba di Bandara Internasional Gimpo, segera puluhan wartawan yang sejak pagi menunggu kehadiran mereka, secara berbondong-bondong mulai mengerubungi ke delapan mobil tersebut.

Secara alami, beberapa petugas Bandara yang bertugas segera mengamankan kondisi area tersebut. Yang dengan sekuat tenaga menghadang tubuh para wartawan yang hendak maju lebih dekat pada mobil-mobil Polisi yang mulai terparkir.

Taklama, dengan terburu-buru seorang petugas Polisi wanita bergegas membuka pintu penumpang. Dan di detik selanjutnya, sosok Sooji yang berbalut pakaian tahanan serta borgol di tangannya perlahan turun dari mobil tersebut.

Melihat hal ini, suasana bandara menjadi riuh, bersamaan dengan puluhan kamera yang memotretnya, bersamaan dengan itu pula beberapa orang yang kebetulan hadir disana mulai bergunjing tentang keburukan Sooji.

Dengan wajah tegak, Sooji mengabaikan semuanya, di bimbing dua Polisi wanita dia mulai berjalan ke depan dan membelah kerumunan.

Saat tiba di pintu masuk menuju landasan pesawat yang akan mengirimnya pergi. Sooji tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan dengan pandangan lurus dan tanpa ekspresi dia menatap Harin, Do Ah, Yerim, Tuan Sung, Tuan Shiba dan teman-temannya yang berdiri diantara pintu masuk.

Berjalan ke depan, dengan wajah pucat_nya Tuan Sung melirik Sooji sesaat. Menghela nafas dalamnya, dia mengalihkan pandangannya pada Kepala Polisi Choi lalu berkata."Bisakah, kami meminta waktu untuk berbicara dengannya sebentar?"

Kepala Polisi Choi terdiam untuk beberapa waktu, taklama dia berkata."Baiklah, kita hanya memiliki waktu dua puluh menit sebelum pesawat lepas landas."

"Terima kasih, kami berjanji itu tidak akan lama."ucap Tuan Sung sebelum melirik Sooji.

_________

Memasuki sebuah ruangan yang dimana memiliki penjagaan ketat dari beberapa Polisi wanita dan pria yang menunggu di luar pintu. Perlahan Sooji mendudukan dirinya pada kursi kayu panjang.

Mendongak, tentunya dengan kedua tangan yang terborgol, Sooji menatap Harin, Do Ah dan Yerim yang berdiri di hadapannya. Dengan ringan, dia berkata."Ada apa?"

Memaksakan senyumnya, Yerim mulai mendekati Sooji. Duduk di samping gadis itu, dia mulai mengeluarkan satu botol susu pisang, dan satu bungkus onigiri dari tas selempangnya. Melirik Sooji, perlahan dia meletakkan keduanya pada telapak tangan gadis bermarga Sung itu."Untukmu..."

Menatap makanan dan minuman itu sesaat, setelahnya Sooji melirik Yerim dan tersenyum."Gomawo...."

Dengan mata yang mulai berkaca-kaca Yerim mengangguk beberapa kali, mengatupkan bibirnya, dia bergegas meninggalkan ruangan itu sambil dengan terburu-buru membekap mulutnya tepat saat dia tak kuasa lagi untuk menahan tangisnya.

Tepat setelah pintu tertutup, kali ini Do Ah lah yang mulai mendekati Sooji. Melipat lututnya, dia mulai bersimpuh di hadapan gadis itu.

Menyentuh kedua tangan Sooji, dengan senyuman manisnya dia mengusap jari-jari tangan kekasihnya yang tampak dingin itu."Sung Sooji...bagaimana caraku untuk membalas semua apa yang telah kau berikan untukku? Aku rasa, rasa terima kasih saja itu tidak akan pernah cukup."

Sooji tertawa kecil, menatap Do Ah dia berkata."Do Ah, dengan kau hidup bahagia...itu sudah membayar semuanya. Juga, maaf jika ke depannya aku tidak bisa lagi menemanimu untuk membaca di perpustakaan."

"Sung Sooji...."tanpa melepaskan pandangannya dari Sooji, Do Ah yang mulai meneteskan airmatanya bergumam lirih.

Menyeka airmata Do Ah, masih dengan senyumannya Sooji berkata."Jaga dirimu baik-baik."

Pyramid Game NV S 2(Return Of Old Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang