Pesta perayaan ulang tahun Perusahaan Kim Corp berjalan dengan lancar. Dan dengan penuh hormat Dayeon mengucapkan rasa terima kasih pada semua tamu saat pesta akhirnya berakhir.
Berjalan menuju pintu keluar bersama Ken yang terlihat lugu dan polos, Yerim yang mengenakan gaun buru muda di atas lututnya tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Ada apa?"tanya Ken sambil memperbaiki kacamatanya.
Berbalik, dengan acuh tak acuh Yerim berkata."Kau...pulanglah sendiri."
"Wae?"Ken mengernyit bingung.
"Ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan, bye."
"Tapi Yerim..."
Mengabaikan Ken yang akan berbicara padanya, Yerim bergegas meninggalkan pria itu.
Disisilain, Sooji yang sebelumnya sudah mengobrol ringan dan berpamitan pada Tuan Dominic dan Emely, segera berjalan menuju mobilnya. Membuka pintu mobil, masuk dan menutupnya lagi.
"Paman jala....Omo!"diakhir katanya Sooji terkejut dengan cara yang luar biasa saat menemukan bahwa Yerim ada di dalam mobilnya.
Mewakili Sooji, dengan tangan dan kaki bersilang, tanpa melepaskan pandangan tajamnya dari kekasihnya itu, Yerim berkata."Jalan Paman."
"Ye, Nona."Paman Yu mengangguk patuh.
Tepat saat mobil itu melaju, Yerim langsung melompat ke pangkuan Sooji. Dengan gigi tergertak gadis itu meraih kerah kemeja kekasihnya secara kasar, lalu mulai menggerutu dengan marah.
"Beraninya kau mengabaikanku, huh! Apa kau tidak tahu selama sepuluh tahun ini aku hampir mati karena memikirkanmu Sung Sooji!!"teriak Yerim sambil terus menerus mengguncang kerah kemeja milik gadis bermarga Sung itu.
"O_ke...Yerim..."Sooji berniat berbicara, namun menyadari bahwa bukan hanya dirinya dan Yerim yang berada disana, dia segera berseru pada Paman Yo."Paman, tutup mata dan telingamu!"
"Ah...ba_baik...Nona."segera mengenakan headseat dan kacamata hitam miliknya, selanjutnya sambil mengemudi Paman Yo menutup kaca kecil yang mengarah ke belakang.
Melihat wajah cantik Yerim yang benar-benar merah karena marah, dengan ragu-ragu Sooji menyentuh kedua bahu gadis itu, dan berkata."Yerim, a_aku hanya tidak mau semua orang berpikiran buruk tentangmu hanya karena kau dekat denganku."
Menepis kedua tangan Sooji dari bahunya, Yerim mendengus."Dimasa lalu kau berani hancur demi kami, lalu...kenapa sekarang kami harus takut kehilangan segalanya untuk dekat denganmu. Sung Sooji, jika aku tahu kau akan menjauhiku setelah aku sukses, aku tidak akan pernah mau menerima bantuanmu saat itu."selesai berbicara, Yerim berniat turun dari pangkuan Sooji.
"Im Yerim..."Sooji memeluk pinggang ramping gadis itu, menatap Yerim yang diam-diam melemparkan pandangannya ke arah lain, dia berkata."Tapi saat itu aku juga melakukan semuanya untuk kalian, bukankah akan sia-sia jika aku harus menghancurkannya lagi."
Yerim tidak mengatakan apapun, dengan airmata yang mulai mengalir dia hanya menatap keluar jendela mobil.
Melihat hal ini Sooji hanya mampu menghela nafas dalamnya, mendorong dagu Yerim menggunakan telunjuknya hingga menghadapnya, Sooji menyeka airmata gadis itu."Baiklah, maafkan aku. Kemari."diakhir katanya dia menarik tubuh harum dan halus Yerim yang melanjutkan tangisnya ke dalam pelukannya.
Di tengah tangisnya, Yerim tiba-tiba tersentak saat merasakan kedua tangan kasar dan agak tebal Sooji menyentuh punggung terbukanya.
Sooji merasakan tubuh Yerim yang tiba-tiba terdiam kaku, menurunkan tangannya, dia menunduk, menatapnya, lalu dengan nada meminta maaf berkata."Mian, apa tanganku menyakitimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid Game NV S 2(Return Of Old Love)
Ficção AdolescenteSoojixHarin SoojixDo Ah SoojixYerim