Tiba di apartemen Yerim, Sooji langsung menekan bel di samping pintu.
Tet!
Tet!
Sementara itu, Yerim yang baru saja menyelesaikan mandinya dengan mengenakan bathrobe dan handuk di kepala, perlahan berjalan menuju pintu, lalu mengintip di balik lubang kecil.
Menemukan bahwa itu adalah Sooji, dia memutar matanya dengan kesal sebelum membuka pintu.
Cklek!
"Yerim..."
Saat Sooji baru saja berniat membuka mulutnya, gadis itu tiba-tiba melenggang masuk begitu saja, tanpa sepatahkatapun.
Menghela nafas dalamnya, Sooji memutuskan untuk masuk, dan menutup pintu.
Mendekati gadis_nya yang sedang menyeka rambut basahnya dengan handuk, merasa bersalah Sooji berkata."Maaf, um...karena sudah membuatmu kesal, Im Yerim."
Bukannya menjawab, Yerim terus mengabaikan Sooji dan sibuk dengan rambut basahnya.
Melihat hal ini dengan kebingungan Sooji menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Um...baiklah, jika kau tidak mau berbicara denganku, sebaiknya aku pergi saja."diakhir katanya Sooji berniat berbalik.
"Bantu aku mengeringkan rambutku.."kata Yerim tiba-tiba, yang diam-diam mendudukan dirinya di sofa panjang lembut ruang tamu.
Melihat hal ini Sooji tertawa kecil, lalu tanpa kata bergegas mendekati Yerim.
Meraih handuk dari tangan gadis itu, selanjutnya Sooji mulai melakukan pekerjaannya.
"Sebelum datang kemari, kau pergi kemana?"tanya Yerim datar.
"Rumah sakit Keluarga Seo."jawab Sooji dengan jujur.
"Menemui Do Ah?"tebak Yerim asal.
"Anie, sebenarnya aku di perintahkan Appa untuk mengambil resep obat milik Haraboeji. Tapi, di pertengahan jalan aku tidak sengaja bertemu dengan Do Ah, jadi....aku sedikit meluangkan waktuku sebentar untuknya."jelas Sooji ringan.
"Waktu apa yang kau luangkan untuknya?"dengan ekspresi serius, Yerim kembali bertanya.
Sooji menghentikan pergerakannya, memaksakan senyumnya dia berkata."Sayang, haruskah aku menjelaskan semuanya secara detail?"
Yerim memutar matanya malas, dia sudah bisa menebak apa yang telah keduanya lakukan saat berdua. Melupakan masalah yang bisa saja membuatnya cemburu jika dia terus mengingatnya, Yerim segera mengalihkan pembicaraan.
"Apa kau sudah makan?"
"Belum."Sooji menggeleng singkat.
Menoleh, Yerim berkata."Kalau begitu tunggu sebentar, aku akan membuat makanan untukmu."
"Hum..arraso."
Berdiri dari duduknya, Yerim bergegas pergi menuju dapurnya.
Taklama, dengan rasa penasarannya Sooji bangkit, lalu berjalan menuju dapur.
Melihat Yerim yang sedang memasak dengan punggung yang membelakanginya, diam-diam Sooji menghampiri gadis itu, lalu memeluknya dari belakang.
"Apa yang kau masak untukku?"kata Sooji sambil meletakkan dagunya di bahu Yerim.
Dengan rambut yang agak kering dan di sanggul asal, Yerim menjawab."Tumis daging dengan wijen, tapi...aku tidak tahu apakah kau akan menyukainya atau tidak?"
"Kenapa tidak, apapun yang kau masak, aku pasti akan menghabiskannya."ucap Sooji sambil menghirup aroma harum sabun di leher jenjang Yerim.
"Sung Sooji, tunggulah di meja makan."titah Yerim karena merasa merinding dengan apa yang Sooji lakukan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid Game NV S 2(Return Of Old Love)
Fiksi RemajaSoojixHarin SoojixDo Ah SoojixYerim