Sore.
Dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan acara salon menyalon dua wanitanya, saat ini Sooji sedang berada di dalam mobil bersama Do Ah tepat setelah sebelumnya mengirim Yerim pulang ke apartemen_nya.
Melirik Do Ah sesaat yang sedang memainkan ponselnya, Sooji berkata."Sayang, kau....tidak memberitahu kedua orangtua_mu tentang pernikahan kita, bukan?"
Do Ah menghentikan pergerakannya, melirik Sooji, dia menggelengkan kepalanya."Anie...ada apa? Apa kau...ingin aku memberitahu mereka?"
"Tidak, aku hanya bertanya. Dan lagi pula, aku rasa ini belum saatnya bagi kita untuk memberitahu mereka."jelas Sooji dengan ekspresi serius.
"Arraso."Do Ah mengangguk kecil, meletakkan ponsel miliknya ke dalam tas_nya, selanjutnya dia mencondongkan tubuhnya ke arah Sooji. Membuat kedua tangan halusnya bertumpu pada kedua bahu gadis itu, menatap wajah Sooji dari samping, Do Ah bergumam lirih."Malam ini, apa kau ingin menginap di apartemen_ku?"
Tersenyum, Sooji menoleh pada gadis itu sesaat."Jika boleh, jika tidak, itu_pun tidak apa-apa."
Do Ah menyipitkan matanya, mencubit singkat bahu Sooji yang berhasil membuat gadis itu meringis, selanjutnya dia menegakkan punggungnya."Tentu saja boleh, apa aku terlihat seperti wanita jahat di matamu Sung Sooji?"
Melihat untuk pertamakalinya Do Ah merajuk, Sooji terkekeh."Anie, hanya saja kau selalu dingin padaku selama ini, jadi...saat kau memberikanku kesempatan untuk menginap, jujur...itu berhasil membuatku sedikit syok."
"Jangan tertawa."dingin Do Ah sebelum dengan kesal melemparkan pandangannya ke arah lain.
Segera Sooji mengatupkan bibirnya, dan meluruskan pandangannya.
Taklama, Do Ah dan Sooji akhirnya tiba di apartemen Do Ah yang pada kenyataannya hanya sesekali wanitanya itu tempati.
Setelah keduanya menaiki lift dan tiba di lantai 7, dengan nomor kamar 23, pasangan itu mulai memasuki unit mewah tersebut.
Dan betapa terperangahnya Sooji, tepat saat menemukan ada banyaknya rak buku di dalam apartemen Do Ah.
Entah itu di ruang tamu, ruang makan, bahkan beberapa sudut lain, itu pasti akan di letakkan beberapa rak buku.
Mendudukan diri di sofa ruang tamu, dengan tidak percaya Sooji berkata."Do Ah, apa kau sudah membaca semua buku-buku disini?"
Tersenyum, samar Do Ah duduk di samping Sooji, dan menjawab."Tentu saja, selama kepergianmu sepuluh tahun ini, aku selalu menghabiskan waktu senggangku untuk membaca buku disini. Dan aku rasa, aku sudah mengulangi bacaanku sebanyak 3 kali."
Sooji tercengang, memaksakan senyumnya, dia berkata."Maafkan aku, itu pasti sangat membosankan, bukan?"
"Anie..."Do Ah menggelengkan kepalanya."Karena aku suka membaca, aku tidak pernah merasa bosan akan hal ini."
Dengan tiba-tiba Sooji memberikan ciuman singkat pada bibir Do Ah, yang berhasil membuat wanita itu menoleh padanya karena terkejut.
Sooji tersenyum."Maafkan aku."
Drrrtt!
Ponsel Sooji yang di letakkan di dalam sakunya, tiba-tiba berdering. Perlahan Sooji merogohnya dan melihat nama panggilan.
"Siapa?"tanya Do Ah.
"Harin..."jawab Sooji sebelum mulai menerima panggilan.
"Ye, Harin_ah.."
"Kau dimana?"
"Aku...."sedikit khawatir, Sooji melirik Do Ah yang terus menatapnya sesaat."Di apartemen Do Ah, wae?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid Game NV S 2(Return Of Old Love)
Teen FictionSoojixHarin SoojixDo Ah SoojixYerim