7. Manja?✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

5.4K 230 5
                                    

hello pren!!

gimana? cerita nya bagus tidaaa?
maaf kalau banyak typo nya yahhh

okeyy lanjut....

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Skip..

malam hari sudah tiba, leviaro masih nyaman di pelukan Ardalan yg belum memakai baju.

"Alan.."

"hmm?" Ardalan menatap leviaro.

"laper.." ucap leviaro, Ardalan tersenyum tipis.

"mau mesen?" tanya Ardalan, leviaro menggeleng kan kepalanya.

"mau Alan yg masak" ucapnya, Ardalan mengangguk saja.

Ardalan saat ini sedang di dapur membuat sarapan untuk kesayangan nya, kalau leviaro sedang duduk manis di kursi makan.

"nih" selesai masak ia langsung menata makanan tersebut di depan leviaro.

"wah!! Alan tau kesukaan aro?" tanya leviaro, Ardalan hanya mengangguk kecil.

"ayo makan katanya laper?" leviaro memakan masakan Ardalan.

malam telah tiba, Ardalan dan leviaro sedang ada di ruang tamu apartemen.

"Alan" Ardalan mengangkat satu alisnya.

"emm Fillo tinggal di mana?" tanya Leviaro.

"buat apa kamu nanyain Fillo?" tanya Ardalan dengan suara rendahnya.

"emm nanya ajh" cicit leviaro.

"menanyai orang apa sepenting itu?!!" kesal Ardalan.

"maaf.....aku cuman nanyain ajh" ucap leviaro

"Fillo ada di apartemen miliknya " ucap Ardalan.

leviaro mengangguk.

"aro..."

"kenapa?"

"mau nen" leviaro mengangkat satu alisnya.

"nen?" Ardalan mengangguk sambil menatap dada leviaro.

"ta-tapi kan yg aku ga ada isinya.." ucap leviaro gugup.

"gapapa, boleh yah yah?" leviaro menghela nafas sebentar lalu mengangguk.

Ardalan tersenyum tipis ia mengangkat kaus yg di kenalan leviaro, saat ia melihat nipple milik leviaro ia langsung melahap nya.

"shhh" ringis leviaro, leviaro mengusap rambut Ardalan, untuk saja bangku tersebut sangat lega jadi mereka bisa sja tidur di sana.

"jangan di gigit" Ardalan mengangguk sambil menutup matanya, satu tangannya memilin nipple sebelah kiri nya.

leviaro fokus ke tv di depannya kadanga juga ia meringis kecil kala Ardalan mengigit nipple nya.






keesokan paginya....

leviaro terbangun Karna Ardalan yg mengigit nipple nya, karna nipple nya masih di mulut Ardalan.

"Alan... bangun" leviaro mengusap punggung Ardalan.

"eghh" Ardalan mengemut nipple leviaro kembali, membuat leviaro meringis karna itu masih sangat perih.

"shh sudahhh sakit tau.." leviaro menjauhkan nipple nya dari wajah Ardalan.

"nanti lagi yahh? di ruang OSIS" ucap Ardalan.

"heh!! enak ajh!!" leviaro beranjak ke atas untuk bersiap siap.

setelah selesai bersiap siap mereka beranjak ke SMA Mogen's, menggunakan motor milik Ardalan.

sesampainya di SMA Mogen's mereka menjadi pusat perhatian karna tanpa tau kalau Ardalan dan leviaro ternyata dekat.

"mereka dekat yahh?"

"kok gw baru tau sihh?"

"gilaaa cocok sihh"

"berarti Ardalan homo?"

"really?!! Sorang Ardalan homo?!!"

"gilaaa cantik sana ganteng "

"cocok sihh menurut gw!!"

yahh begitulah kira kira omongan dari rakyat SMA Mogen's.

"ayoo aku antar" Ardalan mengandeng tangan leviaro.

"gausha aku sendiri ajh" ucap leviaro, Ardalan menatapnya tajam.

"apa aku membuat pilihan?!!" sentak Ardalan, ia menarik tangan leviaro menuju kelas.

sesampainya di kelas leviaro mereka menjadi pusat perhatian kembali.

"udh sana!!" leviaro mendorong Ardalan.

"ingat istirahat pertama ke ruang OSIS!!" ucap Ardalan laku pergi dari sana.

"HELLO SEMUAAAA!!!" teriak leviaro.

"brisik lev!!" kesal Davin.

"hehehe ehh iyahh ada yg liat Fillo ga?" tanya leviaro.

"tadi gw liat di di taman belakang" ucap salah satu siswa di kelasnya.

"thanks" leviaro langsung ke taman belakang.






sesampainya di taman belakang ia minat Fillo yg sedang santai duduk di salah satu kursi di taman itu.

"FILLO!!!" leviaro berlari ke arah Fillo.

"ckk Lo ngapain di sini?!!" kesal Fillo.

"ga boleh? emang ini punya ibu bapak Lo hah?!!" kesal leviaro.

"gw ga punya orang tua" ucap Fillo dengan santai, membuat leviaro diam.

"seketika gelap, maaf gw lupa" ucap leviaro.

"ngapain Lo di sini?!" tanya Fillo.

"gw cuman mau minta maaf" ucap leviaro.

"hmm" leviaro tersenyum tipis.

"BABY!!" leviaro menatap seseorang yg memanggilnya panik.

"ngapain kalian di sini?!!" kesal leviaro.

"baby Abang ingin-"

"brisik dehh!!" sentak Fillo.

"diem Lo!!" sentak Fahrez.

"jangan pernah sentak Fillo!!" sentak leviaro.

"ternyata kucing kecil sudah nakal!" Byntara menatap leviaro tajam.

"kalian pembunuh!!!" bentak leviaro membuat para murid berdekatan untuk melihat apa yg terjadi.

"baby kami-"

"JANGAN PANGGIL GW BABY!! GW BUKAN KELUARGA KALIAN LAGI!!" dada leviaro naik turun Karna emosinya.

"lev udh lev.." Fillo mengusap punggung leviaro.

"KALIAM PEMBUNUH!! KALIAN BUNUH KEDUA ORANG TUA GW KARNA OBSESI SAMA GW!!" teriak leviaro.

"honey.." Ardalan Tiba-tiba saja tiba dan memeluk tubuh leviaro erat.

"hiks mereka jahat lan jahat..." tangis leviaro pecah.

"stt sudah..." Ardalan mengusap punggung leviaro lembut, ia ber-smirk ke arah Byntara dan Fahrez.

"sialan awas Lo!!" Byntara dan Fahrez pergi dari snaa dengan kesal.

milik nya di peluk oleh bajingan gila itu!!.

"stt sudah ayo ke ruangan OSIS " Ardalan mengendong tubuh leviaro ala bridal style ke arah ruang OSIS.



















°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

JANGAN

LUPAAA

VOTE

ANDDDD

COMENNN

BYE BYE GUYSS!!!

OBSESION {bxb}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang