0.2

585 56 4
                                    

Malam harinya, Seulgi lagi pundung banget sama istrinya. Bahkan mau ngelukis pun, jadi gak mood. Liat aja tuh mukanya. Udah kayak ayam yang gak dikasih makan sebulan sama babunya.

Begitu Irene pulang rumah pun, si Seulgi masih diem nyuekkin istrinya. Peka kalo suaminya lagi ngambek, Irene nyoba negur.

"Hai"

"Hai juga"

"Gimana tadi? Udah akrab sama tetangga baru?" Tanya Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana tadi? Udah akrab sama tetangga baru?" Tanya Irene.

"Kamu ngapain sih nyuruh aku pergi sama Winter?"

"Supaya kamu gaul sama manusia juga, gak sama lukisan terus"

"Ya aku kan gak suka kamu nyuruh nyuruh aku pergi sama dia kayak gitu. Nanti dia mikirnya aku mau temenan sama dia gimana? Males banget tau gak"

Ting tong!

Bel rumah kediaman Kang berbunyi. Bikin SeulRene kompakkan noleh ke arah pintu rumah. Irene pun mau gak mau naro tas kerjanya dan jalan ke pintu rumah.

"Siapa tuh?" Gumam Seulgi.

"Hai~" Sapa Karina yang dateng sama suaminya ke rumah SeulRene.

Irene dengan ramah, mempersilahkan tamunya masuk ke rumah mereka dengan Karina yang ngebawa 1 puding buah sebagai bentuk tanda pertemanan antar tetangga.

"Ini aku tadi bikin puding buah buat mbak Irene dan mas Seulgi. Mari dicoba" Kata Karina.

"Oh, tuh Seul. Ah, makasih ya" Kata Irene.

"Sama sama"

"Aku bawa masuk pudingnya di kulkas dulu ya" Kata Irene ngambil alih puding yang dibawa Karina.

"Wah, asik banget ni rumah. Keliatan penuh gitu ya, sayang?" Kata Winter.

"Hu'um. Gak kayak rumah kita ya, Win. Masih berasa kosong"

"Iya, namanya juga baru pindah rumah baru. Tapi aku yakin deh. Kalo kita udah isi meja Pimpong, pasti bakal keliatan penuh dan gak akan kosong lagi" Kata Winter.

"Meja pimpong?" Tanya Karina.

"Iya, itu loh yang kemarin aku cerita kalo kita beli sekarang, kita bisa dapet diskon 30%" Kata Winter.

"Meja pimpong?" Tanya Karina lagi.

Seulgi merasa gak bisa berkata apa apa kala mendengar percakapan pasutri baru tersebut.

"Iya, sayang meja pimpong. Kan ruang tengah kita agak kosong tuh. Nah gimana kalo kita isi dengan meja Pimpong biar keliatan penuh. Ide briliant kan?"

"Ide briliant tuh, Win" Kata Karina.

Tak lama setelah itu, Irene balik di ruang tengah rumah begitu pudingnya udah dia taro di kulkas.

"Puding udah di kulkas. Mau liat taman belakang?" Tawar Irene.

Tetangga masa gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang