0.10

217 29 1
                                    

Usai belajar ngerayu Irene pake rayuan pulau Kelapa bareng Winter, kini Seulgi mutusin buat langsung praktek ke Irene.

Doi balik ke rumahnya dan pergi ke kamar buat ngecek Irene udah balik apa belum. Pas dicek, ternyata udah pulang. Disitu Irene lagi sibuk nelfon sama atasannya buat ngurusin kerjaannya.

"Eh, istriku udah pulang"

"Iya pak, iya" Ini Irene masih nyuekkin Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya pak, iya" Ini Irene masih nyuekkin Seulgi.

"..."

"Nanti saya awasin di sekitar rumahnya"

"..."

"Oke iya, makasih pak"

Seulgi masuk ke kamar, dateng nyamperin Irene yang udah nutup sambungan telfonnya sama sang atasan.

"Haduh, hari ini ribet banget! Ada orang yang gak mau keluar rumahnya padahal putusan pengadilan udah boleh. Terpaksa kita sita rumahnya besok, hah..." Keluh Irene sambil buang nafas capeknya.

Baru nyadar sama keberadaan suaminya, Irene malah kembali fokus ke kerjaannya.

"Irene" Panggil Seulgi.

"Hm?" Irene masih fokus sama kerjaan.

"Soal kursi lukis yang kita bahas kemarin itu, lho..."

"Masih sama kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih sama kok. Kalo mau kursi baru, ya beli sendiri"

"Jadi kamu tetap gak mau beliin?" Senyumnya Seulgi auto ilang.

"Enggak"

"Oke"

Seulgi ngelepasin kertas kerjaan yang dipegang Irene abis itu ngambil 1 tangan istrinya buat di pegang. Seulgi mulai berlutut depan istrinya dengan masih setia megang tangan Irene.

"Irene Irene~ sometimes the Clouds are Disappear...when no money when i know, there's no money when i'm sure, i can see in your eyes~Irene...Aiiiiiiiirin"

Irene yang udah muak denger Seulgi nyanyi langsung narik buat lepasin tangannya dari pegangan Seulgi.

"Kamu mau ngerayu aku?"

Tetangga masa gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang