0.11

193 23 4
                                    

"Rin, aku udah pulang!" Seru Winter pas malemnya udah balik rumah usai kerja di kantor.

"Hai!" Sapa Winter pas liat istrinya turun ke lantai 1 nyamperin dia.

"Hai!" Sapa Winter pas liat istrinya turun ke lantai 1 nyamperin dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Win. Kamu belajar hipnotis dimana?" Tanya Karina yang langsung to the point pas udah di hadapan suaminya.

 Kamu belajar hipnotis dimana?" Tanya Karina yang langsung to the point pas udah di hadapan suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Denger pertanyaan sang istri, ngebuat Winter auto bingung. Dia natap istrinya sambil ngerutin dua alisnya.

"Hm? Hipnotis?"

"Hm" Angguk Karina.

"Hipnotis gimana maksud kamu?"

"Hah...udah deh. Aku tau selama ini kamu udah ngehipnotis aku, sehingga aku ngijinin kamu untuk beli semua barang barang yang sama sekali aku gak suka"

"Barang barang yang mana, Rin? Perasaan semua barang barang yang aku beli kamu juga suka kan?" Ini si Winter belum nyadar.

"Iya, contohnya seperti ini. Poster poster ini" Karina nunjukkin semua poster poster yang dibeli Winter.

"Ini juga!" Kemudian disusul sama sofa bola kaki yang juga dibeli Winter.

"Ini...sama yang ini!" Seakan belum selesai, Karina nyopotin semua poster dinding tentara yang juga saat itu dibeli sama suaminya.

Winter yang baru nyadar, seketika mulai gelagapan. Shibal, gimana Karina bisa tau sama tipu daya muslihatnya selama ini? Pikirnya.

"Oooh...ekhem, ekhem! Yang ini, sama ini, sama yang ini juga, iya bener! Mungkin ya, bukan selera kamu. Tapi Rin-"

"Hah..." Si Karina ngambek. Dia pun pergi ke kamar ninggalin Winter.

"Rin" Panggilan Winter gak didengerin Karina.

Karina tetep lanjutin langkahnya menuju kamar karna ngambek ke suaminya.

"Sayang!"

Karina masuk kamar abis itu duduk di kasur sambil masang muka pundung. Sampe gak lama kemudian, Winter nyusul dia ke kamar sambil bawa 1 poster tadi di tangannya.

"Rin, kok kamu jadi ngambek gitu sih Rin?"

"Iya deh, iya aku akuin. Kalo sebagian barang yang aku beli tuh gak cocok sama kamu. Aku minta maaf" Sesal Winter pas liat Karina masih aja pundung.

Tetangga masa gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang