weekend

4 1 0
                                    

"cinta itu indah,, dan akan selalu indah,, jika itu abadi. dan hanya satu dari berpuluh puluh orang saja yang merasakannya di dunia, karna kadang cinta itu hanya datang sementara, kadang datang sebagai pelajaran kadang datang sebagai pasangan dan itupun hanya sementara sampai salah satu dari mereka tiada di dunia, maka dari itu Allah mengingatkan janganlah kamu wahai manusia terlalu berharap pada kaummu, karna sesungguhnya cinta Allah itu abadi dan tidak ada akhirr untuk mencintainya sampai bertemu dengannya nanti,"

Zain Al Ghifari!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Insyaallah saya akan membimbing mu dengan cara saya sendiri, bahkan saya akan mengarahkan mu dan menuntun mu untuk kembali pada nya"..

.
.
.

Hari ini adalah hari weekend, yang mana pastinya dimana para semua pelajar maupun mahasiswa mahasiswi maupun pekerja pekerja, akan bermalam malasan di rumah, ada yang sedang jalan jalan menghabiskan waktu bersama dengan keluarga masing masing, ada juga yang di gunakan untuk merefresh ING kan otak karna sudah bekerja hampir seminggu,

Tapi semua kegiatan weekend itu rasanya tak akan Alexa jalani untuk saat ini, dan hanya akan ia ngiang ngiangkan saja dalam otaknya,

Bagaimana tidak, dari jam empat pagi tadi ia sudah di bangunkan oleh bundanya, bahkan sampai terguyur air se jebor karna ia sudah di bangunkan, di tambah lagi kakak laki lakinya itu ikut nambah nambahi perkara,

Di mulai di paksa sholat subuh padahal sebelumnya bundanya maupun kak Agam biasa biasa tu, dia lupa sholat subuh bahkan malah sudah tidak pernah, karna saking mengantuk ya setelah ia pulang malam karena balapan maupun nongkrong bersama Genk nya,

Bahkan saat setelah sholat ia hendak melanjutkan tidur nya kembali ia dilarang, dan dipaksa untuk mengaji bersama sama, ia yang sudah lama sekali tidak membuka Al-Qur'an itu juga bacaannya agak gratul gratul, bahkan ia sudah lupa untuk membedakan huruf sa, dan sya, dho dan, dzo.

Huh berulang ulang sudah ia coba bahkan saat bacaannya benar pun tapi makhrajnya salah ia harus mengulang lagi, mau melawan lagi nyalinya sudah ciut karna melihat tatapan Agam yang tajam, ia memang tidak takut pada bundanya tapi ia akan takut jika Agam sudah melotot atau menatap tajam kearahnya,

Marahnya orang diam itu lebih seram geess bener gak??

Dan kini sebagai hukuman karna ia sudah lupa bacaan atau makharijul huruf yang ia baca tadi subuh, ia harus menemani bundanya ke pasar,

Heh seumur umur ia tidak pernah ke pasar dan sekalinya ke pasar, aroma amis dari ikan ikan membuat kepalanya pusing, tak jarang juga ia hendak mutah tapi selalu ia tahan melihat tatapan tajam bundanya, dan pulang pulang ia langsung memuntahkan seluruh isi dari perutnya,

Melihat itu bundanya bukannya kasian atau menyuruh Alexa istirahat, tapi anak gadis nya itu langsung ia suruh untuk membersihkan rumahnya, dari mulai nyapu mengelap meja maupun jendela dan masih banyak lagi,

Sekarang tinggal mengepel lantai dan sudah bisa di pastikan se rusuh apa penampilan dari Alexa, handuk tersampir di pundak, memakai baju putih yang size nya tidak terlalu kecil maupun besar dengan memakai traning, itupun karna di suruh bunda, awalnya ia hendak memakai tank top dan hots pans,

Mungkin jika ada perlombaan untuk adu ibu ibu teribet sedunia mungkin bundanya bisa saja juara satu,

"Huh, kejam banget hukum anaknya, huh mana masih ujung tangga lagi, ni kalau orang lain liat bisa jadi bahan ketawaan gue, Alexandra sang ratu jalanan mengepel lantai" gerutunya sambil menggerakkan, tongkat pel itu maju mundur,

Tak lama setelah ia menggerutu, bundanya muncul dari arah dapur bersama Hana dengan membawa beberapa kue yang sudah di masukkan toples,

"Kalau ngerjain itu jangan banyakan gerutu, gak selesai selesai nanti, lagian ya kamu bantuin bunda dengan ikhlas juga dapet pahala, Doble kill lagi, satu pahala karna mengurangi kecapean bunda dan dua buat hati bunda senang, untung banyak kan kamu?" Ujar Rinjani melewati anaknya dan menepuk pipi anaknya pelan, tak menghiraukan wajah cemberut dan kesal anaknya, Hana yang di belakangnya menahan tawanya,

"CK, capek bundaa lagian ini tinggal ruang tamu doang," tangannya hendak menyomot kue dalam toples yang di bawa hanya namun belum sempat tangan itu masuk, sudah di tepis kencang oleh Rinjani membuatnya kaget sekaligus menggeram karna sakit,

"Ini buat tamu, besok ada tamu spesial makanya kamu cepetan kalau ngepelnya, dan jangan protes inget ngerjain sesuatu itu jangan setengah setengah, nanti kalau di kasih rezeki juga setengah nya aja"

"Pelit banget sih sama anak sendiri, orang juga ambil satu gak akan ketara, sakit nihh"

"Makanya kalau mau sesuatu itu izin dulu, lagian ini juga gak sopan hidangin tamu spesial tapi dengan makanan yang udah di comot,"

"Satu doang bunda, gak ketara juga heran deh gitu aja ribet banget,"

"CK, kamu di kasih tau jawab aja terus kerjaannya"

"Auhh auhh sakit bundaa"

Ia memegang tangan Rinjani yang menjewer kuping Alexa karna geram, di kasih tau bukannya paham malah ada aja jawabannya, Hana yang di belakangnya merasa kasihan dengan kakanya yang meringis sakit, itu akhirnya melerai.

"Udahh Bun kasian kakak, ini ayo kita taroh ke depan biar nanti yang di belakang bisa langsung di pindahin juga, takut nanti yang di belakang di gin kan separuhnya juga belum di wadahin topless"

Mendengar itu Rinjani melepaskan jewerannya pada Alexa dan mengangguk, sedangkan Alexa mengelus telinganya yang di pastikan sudah memerah, dan Hana mengikuti Rinjani di belakangnya berjalan ke arah ruang tamu, menoleh pada kakanya yang mencebik bibir lalu ikut mengelus kuping itu sebentar, dan langsung pergi.

"Huh heran dehh, kenapa kekuatan emak emak kalau masalah jewer jeweran lebih sakit dari pada, saat gue yang pernah kekilir ataupun ke pukul saat tawuran" ia akhirnya melanjutkan kembali mengepel lantai itu, meski harus menahan kesal karna belum selesai selesai,

Tak lama 15 menit akhirnya sudah selesai pekerjaannya, mengangkat ember yang sebelumnya ia jadikan celupan super pel itu ke samping, membuang air keruh nya ke rumput rumput taman, lalu berjalan ke arah belakang untuk meletakkan kembali perlengkapannya,

Ia masuk ke dalam. Rumah yang memang masih setengah kering setengah basah itu dengan santai, lalu bundanya yang baru saja keluar dari kamar nya melihat anaknya yang sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan membawa satu set pakaian gamis di tangannya,

"Udah selesai bunn aku mau istirahat, dan aku gak mau di ganggu selama di kamar nanti bay," belum sempat ia ke kamarnya lengannya di tarik kembali oleh bundanya, otomatis ia kembali ke posisi awalnya,

"Eittss masih ada satu lagi yang harus kamu lakuin, ambil ini besok dandan yang cantik, and bunda gak Nerima penolakan, besok temenin bunda nyambut tamunya."

Wajah yang semula biasa saja kini berubah menjadi datar melihat apa yang bundanya berikan padanya, gamis? Tak salah, sudah lama ia tidak menyentuh atau memakai pakaian itu, sekarang seakan?

"Gak"

Lagi lagi ia harus kembali ke posisi awal nya,

"Bunda gak butuh jawaban kamu, sekarang bunda sedang suruh kamu, gak ada penolakan atau bunda telfon kak Agam?" Ancam ya,

Dan lagi lagi itu berhasil membuat Alexa tak berkutik, sungguh akhir akhir ini ia rasa takut jika Agam marah,

Tanpa banyak kata lagi anak itu langsung menyahut ya dan berlalu dari sana, tanpa mengucap apapun, Bahakan ia membanting pintu kamarnya saat memasuki dan menutupnya kembali.

Rinjani hanya bisa menghela nafasnya dan menggeleng,,

Bersambung ...

See you the next part>>

Arah Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang