.
.
.
.
.
Happy reading
.
."Qobiltu nikahaha wa tazwijaha Anjani Humaira Henky binti Abdullah Henky alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq." Suara nan tegas lagi mengalun, yang di sertakan kalimatnya terucap hanya dengan satu tarikan nafas saja, membuat orang orang di sekeliling tersenyum sejenak sebelum mendengar perkataan..
"Bagaimana para saksi saksi"
"Sah?"
"SAAHHHH" sorakan dari para tamu undangan, serta beberapa dari anggota yang sejak awal pernikahan sudah menghebohkan itu kini terdengar serentak, seakan mengucapkan jika mereka sangat bahagia sekarang,
Karna gadis cantik nan baik itu kini tak terasa sudah mempunyai pendamping, sudah mempunyai pemimpin baru dan sudah mempunyai, keluarga baru,
Jika kalian menebak ini merupakan pernikahan dari Alexa kalian seratus persen benar, hari ini adalah hari di mana Alexa melepas kelajangannya, hari di mana Alexa melepas masa remajanya sebagai seorang gadis single,
Tak terasa ya padahal baru beberapa hari dia mengatakan menerima akan pernikahan perjodohan ini, sekarang hari yang ia tunggu tunggu ingin lama rasanya seperti satu hari saja,
Di dalam kamar pengantin sendiri, Alexa sudah di rias sedemikian cantiknya, bahkan wajahnya kini tertutup oleh sebuah cadar, tak lupa juga gaun nan indah berwarna putih di padukan dengan kerudung yang di hias ala Sunda dan di lengkapi bunga melati ala ala, dan jangan lupakan hena putih yang terpaut di punggung tangannya, menambah kesan keanggunan serta kecantikan yang tak bisa di ungkapkan dengan kata kata,
Alexa yang aslinya saja sudah cantik, kini di make up Ala pengantin seperti itu sudah di pastikan,kecantikannya menambah dua kali lipatnya,
"Cantiknya anak bunda," puji Rinjani melihat anaknya menatap dirinya sendiri di depan cermin,
Alexa menghela nafasnya berkali kali, setelah kalimat akad yang terucap dari seorang lelaki yang menyebut namanya untuk di jadikan seorang istri, tak terasa setitik air mata jatuh,
"Sebelum ayah tiada nanti ayah pastika akan menjadi wali nikah kamu dulu, dan pengen gendong cucu dari putri kesayangannya ayah"
"Sayang .." tepukan di bahunya menyadarkan Alexa, dari lamunannya sejak tadi,
Itu merupakan tepukan dari umi Maryam, mertuanya, memang lima hari sebelum pernikahan, camer nya selalu berkunjung ke rumahnya, entah itu sekedar ingin melihat nya atau sekedar ingin menyampaikan pesan dari Gus Zain itu,
Ya memang Alexa tak pernah bertemu dengan Zain secara langsung ataupun dari foto, karna? Tak tau, katanya Zain tidak ingin menapakkan wajahnya atau di perlihatkan wajahnya sebelum halal,
Helehh dia sendiri sudah liat wah gue sombong amat, awas aja wajah Zain Zain itu nanti kalau udah keriput plus tua, eh tapi kata bunda dia lulusan Mesir otomatis!!!
Itulah kira kira pemikiran Alexa sebelum sebelumnya,
"Iya Tante"
"Kok, Tante sihh panggil umi kan sekarang udah jadi menantu umi" ujar umi Maryam sambil tersenyum, tak lupa sembari mengelus kepala Alexa dengan sayang,,
"Iya,,,, UM -i"
Umi Maryam memaklumi akan hal itu, mungkin Alexa belum terbiasa,
"Ayoo, sayang suami kamu pasti udahh nunggu di bawah, dan gak sabar paling untuk liat istrinya yang cantikkk ini" ujar bunda Rinjani,
Lalu ketiganya berjalan berdampingan, dengan umi Maryam dan bunda Rinjani yang memegang masing masing lengan dari Alexa untuk di gandeng,
Ceklek,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Kembali
Random"Saya ganteng ya ?" Alexa yang terciduk menatap Zain sedemikan rupa, kini pipinya mulai memerah karna malu, "Pede amat" "Bukan pede tapi, memang saya ganteng kan? Banyak Lo di luar sana yang mengidolakan saya" "Oh ya?, terus gue harus bilang waw...