Hyunso duduk di restoran, sedang menunggu makanannya tiba. Sementara Yura mungkin sekarang sudah tiba di lokasi tempat pacarnya berada. Hari ini mereka bangun agak kesiangan, jadi mereka tidak sempat untuk sarapan barang sebentar. Karena itu, mereka pun memilih untuk sarapan di luar. Itulah alasan Hyunso berada di restoran sekarang.Sebelum pergi, Yura sempat mengajak Hyunso untuk pergi bersamanya. Hari ini, ada acara latih tanding antar Universitas Hankuk dengan Universitas Ganggi. Tentunya, Jungkook juga masuk ke dalam salah satu tim tersebut, tepatnya tim yang dilatih oleh pacarnya Yura.
Namun, Hyunso dengan tegas menolak, dengan alasan mereka sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.
Yura hanya bisa pasrah, sebenarnya ia tahu kalau Hyunso sangat ingin ikut. Tapi wanita itu memiliki gengsi yang cukup tinggi.
"Silahkan dinikmati..." Kalimat yang diucapkan sang pelayan sukses menyentakkannya dari lamunan panjang. Ia sampai tak sadar jika makanan sudah disajikan sejak tadi.
Sebuah steak berukuran sedang, tampak sangat lezat, namun entah kenapa dimata Hyunso, semua itu terlihat tidak menggugah selera. Mungkin karena suatu alasan, ia tiba-tiba tidak berselera makan. Satu-satunya hal yang terlintas di pikirannya adalah pertandingan Jungkook hari ini. Entah kenapa itu mengganggunya.
Hyunso tiba-tiba menusuk steak menggunakan pisau, ia mendadak kesal sendiri. "Dia, kan sudah menipuku. Seharusnya aku kesal, tapi kenapa aku kalah gelisah padanya?"
Hyunso sampai melupakan table manner, ia mengunyah langsung steak yang sudah ditusuk menggunakan garpu. Cara ia mengunyah dagingnya juga bukan dengan cara yang lembut dan anggun, para pengunjung yang melihatnya sampai terheran-heran.
Hyunso bertanya-tanya apa yang salah dengannya. Bukannya move on, ia malah merindukan bocah kelinci penipu(?) itu.
Setelah menghabiskan setengah potong, Hyunso mengambil ponsel dan mengecek pesak dari Yura.
<Yura>
<Aku mengirimkan lokasinya. Siapa tahu kau tiba-tiba berubah pikiran. Berjuanglah :)>"Hah!" Hyunso tersenyum miring, ia sangat kesal. "Siapa juga yang mau pergi ke sana? Berjuanglah? Kau pikir aku ini apa?"
*
*
*
Suasana di gedung klub voli cukup ramai. Kabar dilangsungkannya sesi latih tanding antar dua universitas terkenal sudah menyebar ke beberapa daerah. Ada banyak penonton yang hadir, hampir tiga per-empat dari mereka adalah para wanita yang merupakan penggemar dari sang King Of Ace'nya Incheon, tak lain adalah Jeon Jungkook.
Mereka bahkan sudah memiliki slogan bak penggemar idol.
[Kamulah Duniaku, Jungkook]
Itulah isi slogannya.
"Oppa! Semangat!"
"Oppa! Saranghae! Kyaaa!"
"Kami mencintaimu, oppa!"
"Lihatlah kemari!"
"Kau sangat tampan, oppa!"
"OPPAAA!"
Mereka terus berteriak tanpa henti di sana. Para penonton duduk di tribun lantai atas. Namun para penggemar Jungkook berdiri langsung pembatas tribun agar bisa melihat dengan jelas.
Dua tim dari kedua universitas sudah bersiap-siap. Tim Jungkook mengenakan seragam biru, sementara tim lawan mengenakan seragam hitam. Pemanasan dilakukan selama sepuluh menit sebelum pertandingan dimulai.
Semua peserta tampak sangat antusias. Semangat yang tinggi terpancar dengan sangat jelas di waja mereka, terkecuali satu orang.
"Pelatih, apakah Jungkook bakal baik-baik saja?" tanya Eunwoo sembari melirik pada Jungkook sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Limerence
FanfictionMenjadi wanita jomblo seumur hidup bukanlah motto Hyunso. Diusianya yang sudah menginjak 29 tahun, Hyunso teringin untuk melepas status jomblonya. Kebetulan saat itu ia menemukan seorang pria yang sangat sesuai dengan tipenya. Hyunso tak memikirkan...