11,🍓kelas 10-C🍓

160 11 0
                                    

"GEJOLAK CINTA INI!" Teriak arvi, saat ini arvi dan teman teman sekelasnya sedang menggila dikarenakan gurunya yang tidak masuk kelas, bisa dikatakan jam kos.

Dan kini, kelas 10-C sedang mengadakan konser dadakan, mereka menyatukan meja meja, layaknya panggung. Dan membuat kursi kursi berjajar layaknya kursi penonton.

Jendela ditutup oleh tirai tirai berwarna putih, lalu di atas meja yang disatukan itu, terdapat arvi dan teman-temannya yang lain, sementara Alvin dan Rafi mereka menonton dari tempat duduk mereka, was was takut takut anaknya jatoh gara gara kehabisan batre.

Perlu diketahui, energi arvi itu naik turun, kalo lagi full tantrum nya udah ga ketolong, tapi kalo lagi abis, ya gitu loyo lemes, jalan aja gabisa.

"SATU!" Teriak teman sekelas arvi, Reza namanya. Dia menjabat sebagai wakil ketua kelas... Yah agak berguna sih.

"DUA!" Evan menyahut.

"TIGA!" Diakhiri teriakan arsyan teman sekelas arvi juga.

"MAKA IZINKANLAH AKU..." Teriak arvi, jangan kira suara arvi ini merusak telinga ya, arvi memliki suara yang indah bagikan seorang idol. Membuat teman sekelasnya selalu memajukan arvi jika ada festival musik di sekolah.

"MENCINTAIMU!" sahut para penonton sambil berloncat loncat ria, anak anak perempuan sekarang sudah berjoget tak tertolong, tantrum nya udah gak bisa di obati. Kecuali ketua kelas sama bendahara kelas, mereka cuman nonton sambil sesekali nyahut ikut nyanyi.

"ATAU BOLEHKANLAH KU SEKEDAR?"

"SAYANG PADAMU!"

BRAK!

"BERHENTI!"

✨Arviana✨

"Mampus," gumam arvi. Saat ini murid kelas 10-C yang beranggotakan 24 orang ini, sedang berjemur dilapangan. Mereka mendapatkan hukuman dari guru BK, karena membuat kebisingan. Padahal mereka cuman bikin konser di dalam kelas.

Untungnya langit di atas lagi mendung, makanya mereka gak di jemur matahari.

"Lo sih ngapain nyanyi, kan ketagihan jadinya," ucap ana yang berdiri di samping arvi.

"Yeh! Si Anabel hantu boneka yang lebih serem dari boneka aslinya! Lo yang nyuruh gue buat nyanyi ya!" Sarkas arvi tak terima.

"Bagus lanjutkan..." Ucap guru BK, Bu nur namanya, namanya memang mengartikan sebagai cahaya. Namun aura nya tidak ada cahaya sama sekali, melainkan sisi gelap yang sangat suram menurut arvi.

"Maaf Bu," ucap ana dan arvi bersamaan.

"Mana ketua kelasnya?" Tanya Bu nur, rere sebagai ketua kelas mengangkat tangannya.

"Maju," ucap Bu nur, Rere pun maju, mendekat kearah Bu nur.

"Wakil ketua?" Tanya Bu nur lagi, Reza tersentak, dia maju mendekati Bu nur sambil komat Kamit, merapalkan doa agar bisa menyelamatkan dirinya.

"Keamanan kelas!" Ucap Bu nur lagi lebih kencang, Alvin dan Andi yang menjabat sebagai keamanan pun mendekat. Alvin menghela nafasnya, padahal dia gak ikut ikutan.

"Kedisiplinan!" Teriak bu nur, Evan dan ana yang menjabat sebagai seksi kedisiplinan pun pasrah, mereka berbaris membentuk shaf, yang mulai dari  sang ketua kelas di sebelah kanan, dan diakhiri ana yang paling ujung.

"Buat apa ada seksi seksi kalo gak di pake hah?" Tegas Bu nur, arvi mengangkat kepalanya hendak menjawab, namun teman sekelasnya, irsyad yang berada di belakang arvi pun menekan kepala arvi, menahan arvi untuk berbicara.

arviana 🍓(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang