17,🍓 badmood nya arvi🍓

189 12 0
                                    

Arvi membuka pintu belakang mansion dengan perlahan, dia melirik kanan dan kiri dengan waspada. Dia terlalu asik bermain di panti, sampai lupa mengabari keluarga nya.

Arvi tidak tau apa yang akan terjadi padanya sekarang. jika mengingat situasinya dulu. Arvi pasti sudah dipukuli dan dikurung di dalam gudang selama 2 hari.

Namun arvi yakin, mereka tidak akan melakukan hal itu kepadanya kali ini. arvi percaya kepada janji yang mereka ucapkan.

Walau begitu, jika diluar jadwal yang sudah ditetapkan keluarga nya. Maka arvi juga takut terkena marah ayah dan bunda nya.

Jam menunjukkan pukul 08,40. Mungkin bagi anak sma lain, jam sekarang tidak terlalu malam. Namun bagi arvi kini tidak.

Arvi melangkahkan kakinya menuju meja makan. Lampu ruang tengah  masih menyala, lampu itu akan mati saat sudah pukul 09.00 malam, dan saat itu pula. Para keluarganya akan kembali ke kamar masing masing.

Arvi melihat jam di dinding yang ada di dapur, "pukul 08.41." gumamnya. "Sembilan menit lagi,"

Arvi masuk kebawah meja makan, dia duduk sambil menyandarkan tubuhnya ke kaki meja, yang cukup besar.

Terdengar suara langkah kaki yang begitu tegas. Arvi menutup mulutnya, entah mengapa dia merasa ketakutan. Rasanya seperti sedang bersembunyi dari pembunuh.

"MASIH BELUM KETEMU!?"

Teriakan itu membuat arvi terkejut, dia menutup mulutnya dengan tangannya. Menahan suaranya agar tidak keluar.

Terlihat ada 2 pasang kaki yang mendekat.

"Maaf tuan, kami juga tidak bisa melacak handphone tuan muda arvi," ucap salah satu dari mereka.

Arvi jadi ingat, handphonenya kehabisan daya, karena terakhir arvi mengisi daya handphone nya adalah kemarin pagi.

Terdengar suara helaan nafas, arvi tau, itu adalah edzard. Arvi jadi ragu, apakah edzard tidak akan menghukumnya seperti dulu? Apakah edzard tidak akan memukulinya?

Bayang bayang kejadian dulu menghantui arvi. Arvi menyembunyikan kepalanya di lipatan kakinya.

Dia mengatur nafasnya dengan perlahan.

Terdengar suara langkah kaki yang semakin menjauh, arvi yakin mereka sudah pergi. Namun, saat arvi hendak memundurkan tubuhnya.

Sebuah tangan menarik kakinya, membuat arvi berteriak.

Arvi menatap orang yang telah menarik kakinya, sehingga keluar dari bawah meja.

Arvi menatap takut ke arah mata edzard yang memancarkan kemarahan.

✨Arviana✨

"Maaf, arvi tidak akan mengulanginya lagi..." Ucap arvi yang ke seratus lima kalinya.

Elvano terkekeh geli sambil merekam arvi menggunakan handphone nya.

Arvi saat ini tengah berdiri, dengan kertas yang tertempel di dadanya. Yang bertuliskan. 'arvi anak nakal, arvi tidak akan mengulanginya lagi,'

Itu adalah hukuman yang diberikan oleh edzard, arvi akan melakukan itu selama satu jam, setiap malam selama 3 hari.

Arvi mengerucutkan bibirnya sebal, yang paling menyebalkan, salah satu hukumannya adalah menuruti semua perintah keluarga nya selam 3 hari.

Dan, saat ini. Arvi menggunakan piyama beruang dengan kupluk bertelinga beruang. Entah darimana Andrea mendapatkan baju itu.

Arvi juga memakai sandal berkarakter beruang, rasanya arvi kembali ke masa masa balitanya.

arviana 🍓(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang