" Kamu beneran gamau pulang ? Papa sama Mama minta kakak bujuk kamu untuk pulang kerumah. Kalau di Jakarta ngapain tinggal di Apartemen sih dek"
Saat ini, kedua orang perempuan cantik sedang berhadapan. Diatas sebuah gedung pencakar langit, dimana rooftop ini menjadi saksi perdebatan mereka
" Yauda kak, biarin aja. Sama aja kok, toh aku juga selalu bisa dihubungin kan. Acara keluarga besar juga aku datang "
" Renaa.. kamu tuh ih, kamu paham ga sih yang kakak maksud ? " kata Rissa" Karena aku kerja diperusahaan orang lain dan bisa berada diposisi ini sekarang ? Maksudnya Papa itu kan Kak Rissa " kata perempuan bernama Renata ini.
" Kalau orangtua kita punya untuk dikembangkan kenapa kamu harus keluar cape cape kerja de, kakak.. "
" Itu punya mereka kak, dan akan jadi punya Kakak atau Kak Farel. Jadi wajar kalau kakak berpikir demikian. Aku rasa kita uda bahas ini ya kak " kata Renata yang sudah malas berhadapan dengan kakaknya ini
" Ren, mau sampai kapan sih kayak gini terus ? Ini beneran loh, perusahaan tempat kamu kerja sekarang itu sama perusahaan kita ga beda jauh. Setara malah. Kamu bahkan bisa leluasa memilih apa yang kamu kerjakan di tempat kita " kata Rissa.
" Tempat kakak, bukan tempat kita " kata Renata
" Kak, tolong bilang sama Papa. Aku uda nyaman disini dan begini, jadi.. Udahlah, kita uda hidup begini bertahun tahun " kata Renata setelah mereka lama terdiam berdua" Kamu gamau pulang kerumah yang isinya anggota keluarga kamu semua ? " kata Rissa
" Loh, aku ada ya dalam anggota keluarga itu ? Itu keluarga kakak.. bukan keluarga aku " kata Renata yang berlalu meninggalkan orang yang merupakan kakakknya begitu saja
Setelah meninggalkan Rissa sendiri, bahkan sekalipun ia tidak ingin menoleh. Karena dia tidak ingin goyah lagi.
" Kamu darimana ? Kok mukanya pucet gitu, minum dulu.. Anak anak bentar lagi kesini "
Antares, atau lebih sering disapa Ares. Akan selalu menjadi tujuan utama Renata setelah mendapati hal yang tidak menyenangkan baginya.
Hanya padanya, Renata menurut dan tidak banyak membantah. Dia mengambil air yang berasal dari gelas yang sama dengan laki laki itu.
Ya, laki laki ini adalah pacarnya. Pacar sekaligus atasannya selama 2 tahun ini. Laki laki itu bangkit dari posisi duduknya, yang tadinya berada dibalik meja besar tempat ia bekerja menjadi disamping perempuan ini
" Kamu gapapa sayang ? " tanya Ares sembari memegang tangan Renata.
" Not okay, Kak Rissa ada disini tadi " kata Renata
" Iya, tadi dia memang ada meeting sama Papa, karena perusahaan kita akan pakai dompet digital milik anak perusahaan papa kamu " ucap Ares
" Iya, kemarin Deri ada bilang ke aku. Kalau kita sepertinya akan ada kerjasama dengan perusahaan Papa " kata Renata
" Iya, kamu tenang aja. Yang tau tentang identitas keluarga kamu, uda pasti cuman kita ber 6. Kamu gausa khawatir "
Ares udah paham apa yang menjadi ketakutan kekasihnya ini, dia pastinya tidak ingin orang mengetahui identitasnya saat ini.
" Udah, jangan terlalu stres. Kita makan siang apa hari ini ? Kamu bilang mau ngajak makan keluar " kata Ares
" Iya, Deri sama Sheryl bilang cuman mereka yang makan. Reno sama Alda masih meeting sama vendor " kata Renata
" Yauda, kamu tunggu dibawah aja sama anak anak nanti. Aku ambil mobil dibasement " kata Ares
" Hari ini kamu pulang sama aku aja, you're not okay. Nanti tunggu ditempat biasa, aku jemput disana " tambahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
FanfictionDISCLAIMER, JUST A FICTION STORY. Mayor Teddy, tidak pernah terbayangkan dalam hidupnya bahwa ia akan menikah dengan orang yang tidak dicintai, dan harus berpisah dengan calon istri yang amat dia cintai untuk selama lamanya Ia bertemu dengan pilihan...