Part 4

671 57 2
                                    

" Lu kekantor pagi ini ? Ga ada niatan dirumah dulu gitu ? Gw mau nebeng "

Devina, sosok nyonya rumah ini akhirnya menampakan dirinya setelah hampir 1 bulan sibuk dengan urusannya di negeri jiran.

Ares menghentikan langkahnya menuruni tangga saat melihat sosok istrinya itu duduk dengan anggun disofa ruang tengah rumah megah ini

" Kapan balik ? " tanyanya singkat.

" Baru landing jam 6 tadi pagi, gw aja janji nanti jam 12 makanya pagi "

" Gw ada meeting jam 10, sekarang uda setengah 8 berarti harus jalan " kata Ares tanpa basa basi.

" Kalau lu telat gamasalah kan ? Pimpinannya lu, apalagi Papa sekarang uda ga banyak ikut campur perusahaan lagi " kata vina

" Pemimpin itu jadi contoh, gw yang ngajak meeting ga mungkin gw yang telat. Mobil di garasi masih banyak, lu bisa nyetir sendiri kan "

Ares tidak mau banyak basa basi lagi dengan wanita yang sudah 8 tahun menjadi istrinya ini. Terlalu melelahkan.

" Orang dikantor lu bilang, lu rajin banget nganterin cewe yang mereka kira awalnya gw. Jadi, gw uda ada penggantinya ? " kata Vina

Langkah kaki Ares menuju pintu keluar terhenti mendengar ucapan Vina barusan. Awalnya dia ingin mengabaikan wanita ini, tapi sepertinya tidak bisa

" Kalau ada yang lebih penting, ngapain gw harus buang buang waktu nungguin lu disini " kata Ares

" Gw ga minta lu buat cape cape nunggu gw sih, gw cuman mau bilang main yang rapi. Jangan sampe ketauan karena gw gamau malu " kata Vina

Pernikahan yang sudah berlangsung 8 tahun ini bagaikan nereka bagi masing masing mereka, namun mereka juga tidak bisa sembarang berpisah mengingat bagaimana latar belakang keluarga Ares dan juga Vina.

Mereka adalah bukti, bahwa yang pernah saling mencintai pun akan menjadi saling membenci pada waktunya.

" Tenang aja, dia ga sembrono kok kayak lu " kata Ares. " Gw berangkat dulu, kalo lu bakal tidur disini yauda. Gausa tunggu gw makan, karena gw pasti makan dulu baru balik "

———————————————

" Tumben ga bareng Ares.. "

Alda dan Rena tidak sengaja bertemu di parkiran saat mereka sama sama tengah memarkirkan kendaraan mereka masing masing

" Iya, gw kan sekarang dirumah. Biar bawa mobil dulu keliatannya " kata Renata

" Eh iya.. Mobil lu juga lain, gw baru sadar.. Gw pikir tapi siapa. Mobilnya Ares ? " tanya Alda

Hari ini, tidak biasanya Renata membawa mobil yang terlihat mahal. Biasanya bahkan gadis ini malah mengemudikan mobil.

" HRV gw genap, dan ada di apartement juga. Ini Camry kakak gw dirumah " kata Renata.

" Oh pantesan.. kalo pada ngeliat pasti nyinyir nih " kata Alda

" Bukannya uda biasa ya ? Kita jadi artis disini setiap saat " mereka tertawa bersama dengan guyonan mereka pagi ini.

Alda, Sheryl dan Renata memang berteman dekat. Bahkan mereka bisa dikatakan 3 serangkai yang akhirnya bisa menembus pertahanan 4 pria yang menguasai pilar perusahaan ini.

" Sheryl gabisa nebeng lu lagi dong ? Udah beda area " kata Alda

" Iya, malah gw sejalannya sama lu cuy.. Tapi emang jadi paling jauh sih " kata Renata.

Ketika memasuki lift, mereka menghentikan perbicangan mereka karena sudah banyak karyawan lain didalam sana.

" Pagi bu.. " sapa para karyawan itu pada 2 orang ini.

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang