Part 11

612 68 15
                                    

" Silvia.. Renata kemana ? " Teddy melihat hanya Silvia dan seorang teman perempuan Renata yang hadir, tidak ada siluet calon adik iparnya itu.

" Renata belum ketemu, dia sama sekali gabisa dihubungin " kata Silvia

" Yang lain nyariin dia " kata Sheryl.

" Gw ikut kesini, karena golongan darah gw sama kayak Renata. Harusnya sama juga kayak kakaknya " lanjut Sheryl

" Alhamdulilah.. Kalau begitu kamu bisa ikut dengan saya" kata Teddy. Akhirnya dia menemukan darah yang sesuai.

" Lu bisa bantu cari Renata kan ? Gw kesini supaya banyak orang yang cari Renata karena memang pengen dia ketemu. Bukan buru buru mau ambil darah dia " kata Sheryl

" Kamu tenang aja, kami kesini kunjungan resmi dan saya akan bantu kontak pihak berwenang untuk turun tangan " kata Teddy

———————————————-

" Kalian bawa satu satu, kalau udah ketemu langsung ajak Renata ke hotel kita. Gausa urus Teddy atau kakaknya dulu " Ares memberikan satu persatu kunci mobil yang dia dapatkan dari sepupunya yang tinggal disini

Tadinya, Ares tidak mau menghubungi keluarganya disini, agar dia tidak perlu berkunjung atau basa basi dengan orangtua

Namun, akhirnya dia harus memanfaatkan apa yang keluarganya miliki disini

" Kita mencar, harusnya Renata cuman disekitaran kota ini. Maybe club, restaurant, or anything yang dia suka " kata Alda

" Bener, pasti dia lagi mikirin sesuatu yang neken dia. Kalau dia uda milih ngilang begini " kata Ares dengan tatapan marah dan khawatir yang nampak terlihat diwajahnya.

" Persetan sama kakaknya yang ada dirumah sakit, pas Renata uda ketemu kita mencar aja. Rissa kan uda diurus sama calon suaminya itu" ucapnya

Dilain sisi, orang yang sedang dicari cari banyak orang ini memang sengaja menghilang. Namun bukan untuk menangis apalagi meratapi nasib.
Renata saat ini sedang menikmati keindahan pantai yang menjadi salah satu tempat favoritnya

Rasanya dia ingin memohon agar waktu berhenti dan dia bisa duduk menyendiri seperti ini. Baru dirinya akan beranjak, dia melihat sesosok laki laki yang juga datang sendiri

Entah sudah berapa lama dia disini, tapi yang jelas Renata yang sedang sibuk menenangkan diri dengan pikirannya baru sadar bahwa laki laki itu tampak frustasi

" Woi.. mau ngapain " teriak Renata saat melihat pria itu berjalan ke arah deburan ombak . Dia yakin pria ini adalah orang Indonesia, dari passport dan handphone yang sepertinya sengaja dia letakan di pasir dibelakangnya

Pria itu tidak mendengarkan Renata, bahkan mungkin isi kepalanya hanya bagaimana dia menghilang.

" Orang gilaa " teriak Renata

Dia bukannya kepo, tapi apa tidak menjadi masalah kalau besok ada sesosok mayat dan dia harus menjadi saksi karena berada ditempat kejadian

Renata menarik paksa satu tangan pria itu, mereka baru sampai dibibir pantai dengan air yang sudah sampai setinggi setengah betis mereka

" Woi.. Mandi jangan disini " ucap Renata

Pria itu hanya menoleh padanya sekilas, dia mendorong Renata dengan kasar hingga gadis ini terjatuh dan membasahi seluruh pakaiannya.

" Wahh kurang ajar.. " Pria itu tetap berjalan, namun Renata tidak kehabisan akal. Dia menarik kaki pria itu hingga terjatuh

" Apa apaan lu, ngapain lu disini " akhirnya pria itu bersuara. " Cewe gila "

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang