Part 15

907 101 33
                                    

" Mayor Inf Teddy Indra "

Disela sela pekerjaannya, Renata mau tidak mau harus mulai menghafal semua berkas yang Teddy berikan kepadanya

Waktu 3 bulan pastinya tidak akan sebentar, karena dia harus menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Mulai dari pertunangan sampai dengan pernikahan

" April 1989.. "

Umurnya lebih tua dibanding Ares ternyata, tapi mereka terlihat seumuran. Renata menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan sejenak segala mengenai Ares agar dia bisa fokus.

" Mba Ren.. Dipanggil sama Ibu.. " kata Fifi, sekretaris andalannya yang masuk dan membuyarkan lamunannya

" Oh.. Iya fi.. Bu Rosa ada disini ? " kata Renata

" Iya Mba, barusan aja datang. Diruang rapat lantai 8 ya mba, ruangan 01 " kata Fifi , dengan sigap ia membantu Renata yang kerepotan merapihkan berkas yang tercecer.

" Wah.. Mba Ren beneran serius sama Mayor Teddy ya ? Ihh udah ngehapalin aja " ledek Fifi

Renata hanya balas tersenyum, " Doain aja, baru cari cari tau "

" Ini mah lengkap mba, buat pengajuan nikah kan ? Kakakku anggota Persit jadi aku tau "

Renata tidak membalas lagi perkataan dari orang yang sehari hari menemaninya ini, dia lebih memilih memasukan dokumen yang sudah dirapikan itu ke dalam laci dan segera beranjak untuk menemui Rosa

" Ibu sudah menunggu Mba.. " asisten pribadi Rosa mempersilahkan gadis muda ini untuk masuk menemui tuannya.

Renata menarik nafasnya dalam dalam, ada berbagai kemungkinan yang lewat dalam pikirannya. Bisa saja Rosa akan memarahinya terkait rumor hubungannya dengan Ares, atau bahkan bisa saja memecatnya. Atau dia meminta penjelasan apakah dia masih sanggup bekerja disini.

" Terima kasih Bu Ira.. " balas Rena dengan sopan.

Perempuan dihadapannya ini, adalah ibu dari laki laki yang sangat dia cintai saat ini. Ibu yang menjadi sosok yang berperan penting juga dalam hidupnya saat masih menjadi seorang mahasiswa

" Bu.. " panggil Renata dengan sopan

Raut wajah Rosa tidak menunjukan bahwa dia akan memaki atau meneriaki, setidaknya Renata bisa sedikit melegakan nafasnya

" Ren.. Duduk dulu " kata Rosa sambil mempersilahkan anak didiknya ini duduk.

" Ares masih meeting, mungkin sekitar 30 menit lagi dia baru kemari " kata Rosa lagi

Benar, dia pasti akan disidang bersama Ares terkait masalah kemarin.

" Kamu jangan tegang, santai aja. Saya cuman mau dengar apa yang terjadi dari kalian, dan juga update pekerjaan kamu " kata Rosa

" Oh.. Iya bu, terima kasih. Pekerjaan saya hari ini sedang coba saya dalami kembali untuk segera di solve " kata Renata

" Saya turut berduka cita untuk kakak kamu.. Terus terang, sejak tau kamu ternyata anaknya Hary, saya jadi ga heran kenapa kamu dulu pintar waktu kuliah " kata Rosa

" Terima kasih bu, saya kan dulu belajar makanya pintar " jawab Renata

" Satu hal yang saya sekarang sayangkan Ren.. Kalian terlambat bertemu " kata Rosa

" Maksudnya ibu ? " tanya Renata

" Saya sudah tau semuanya.. Perihal kamu dan Ares selama beberapa waktu ini " kata Rosa

" Kalau soal berita... "

" Saya bahkan sudah tau sebelum berita itu naik Renata.. " kata Rosa yang sukses membuat Renata terkejut.

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang