Part 7

21 2 1
                                    

Happy Readingg all💃💃💃

~
~
~
~
~
~
~
~

∆∆∆∆

Di sebuah mansion terdapat 4 orang gadis sedang terduduk di kursi ruang tamu.

"Kita disini mau latihan bukan buat makan" sindir Daelyn menatap malas teman-temannya.

"Hehehe abisnya kue buatan mami lo enak-enak si Lyn" jawab Viola yang di angguki oleh Olivya dan Callista.

"Udah ayo, nanti kesorean" ajak Daelyn beranjak meninggalkan ruang tamu dan di susul oleh ketiga temannya. Tidak lupa Callista menyomot dua potong cookies sebelum menyusul teman-temannya. Haduh paruy emang.

Setibanya mereka di salah satu ruangan di mansion keluarga Davies, mereka pun langsung memasuki ruangan itu setelah Daelyn memasukkan pin agar pintu terbuka. Widih canggih nya...

"Latihan nembak dulu ya, Callie lo jangan gemeteran lagi kalo megang pistol" ujar Daelyn menatap Callista yang sedang mengunyah cookies, dan dibalas senyuman konyol oleh Callista.

"Hehehe siap Lyn, gue bakalan jago, biar bisa nembak kepala nya Nayana" ujar Callista mengambil salah satu pistol dan meniup nya.

"Nayana? kenapa sama dia?" tanya Olivya heran.

"Ck masa lo gasadar sih" ujar Callista.

"Nanti aja ghibah nya, sekarang latihan dulu" ujar Viola.

Mereka pun memegang pistol masing-masing, menembakkan ke sebuah benda hingga pecah.

Seperti itu lah mereka, mereka akan latihan menembak, memanah atau menggunakan hal tajam dan berbahaya lainnya. Memang hanya keluarga Davies dan Leonard lah yang mengembani dunia seperti itu, tetapi karena Callista dan Olivya sudah menjadi teman Daelyn dan Viola mereka pun harus bisa melakukan hal-hal seperti itu. Hanya sekedar hal-hal seperti itu mereka menjerumuskan Callista dan Olivya, untuk hal-hal gelap lainnya? ah sepertinya itu hanya untuk Daelyn dan Viola saja.

~~~~

Hari ini adalah hari Minggu, Daelyn dan ketiga temannya diajak bermain oleh Syura dan teman-temannya, hanya berkumpul dan makan saja pastinya, karena itu Callista menyarani mereka untuk kumpul di sebuah cafe.

"Kamu berangkat sama Viola kan?" tanya mami Daelyn.

"Iya mih" jawab Daelyn seraya meminum coklat hangat yang telah dibuatkan mami nya.

"Abang kapan pulang mih?" tanya Daelyn menatap sang mami yang sedang mengoleskan selai ke roti.

"Katanya sih dua hari lagi, tapi gatau deh, abang kamu kan gajelas kalau mau pulang" balas sang mami seraya menyodorkan roti yang sudah dibuatnya kepada sang anak.

"Iyasih baner, terus ini papi kemana? tumben ngga sarapan" tanya Daelyn heran karena tidak menemukan papi nya di pagi hari.

"Tadi dia buru-buru karena ada urusan sama papah nya Viola" jawab sang mami yang dibalas anggukan oleh Daelyn karena dirinya sedang mengunyah.

Jam pun sudah menunjukan pukul 09.30 dan Daelyn sedang bersiap-siap untuk pergi bersama teman-temannya.

Drrtt Drrtt

four are secretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang