part 1

30 5 1
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





HAPPY READING


⸝⁠⸝⁠⸝ ӦӦӦ ⸝⁠⸝⁠⸝⸝⁠⸝⁠⸝ ӦӦӦ ⸝⁠⸝⁠⸝⸝⁠⸝⁠⸝ ӦӦӦ ⸝⁠⸝⁠⸝⸝⁠⸝⁠⸝ ӦӦӦ ⸝⁠⸝⁠⸝



"Gak kerasa ya?" tanya seorang gadis dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.

"Hm, ini belum ada apa-apa nya" balas gadis yang sedang duduk dengan pandangan menghunus ke arah sebuah botol kaca yang ada di depannya.

Mereka sedang berada di rooftop sekolah, duduk terdiam di temani semilir angin yang sangat tenang.

"Lo gak capek ngeliat dia yang merasa kalau dirinya gak melakukan salah sama sekali?" tanya gadis tadi lagi seraya duduk di samping temannya itu. Allexa namanya.

Gadis yang menjadi temannya sejak sekolah menengah pertama itu mengendikkan bahu nya.

"Ck lo se santai itu?" tanya Allexa lagi kepada temannya, Diyelline.

"Lo cukup liat aja Xa, kenapa gak sabar banget?" tanya Diyelline dengan kesal.

"Ya abis nya gue udah gak sabar mau nge hantam muka tu anak, ngeselin tau gak" balas Allexa dengan menggerutu.

"Sabar" ucap Diyelline lalu menyandarkan tubuhnya di kursi.

Brak

Saat sedang menikmati angin di rooftop, tiba-tiba saja pintu di dobrak dengan kencang oleh dua orang gadis yang sekarang sedang berdiri di depan Diyelline dan Allexa seraya terengah-engah.

"Hah hah hah anjir lo berdua, kita nyariin lo berdua tau gak, tau nya malah enak-enak nyantai disini" omel seorang gadis dengan bandana pink di kepala nya, gadis bernama Arabella itu menjatuhkan tubuh nya di kursi samping kanan Diyelline karena samping kiri sudah ada Allexa.

"Tau lo berdua, capek tau gak kita berdua keliling nyariin, untung ketemu cowo ganteng, coba kalo gak" ucap seorang gadis yang sedang berdiri.

"Duduk" titah Diyelline kepada gadis itu seraya menunjuk sebuah kursi di depannya dengan dagu, gadis itu Sefaza namanya.

"Udah mau kelas 12 dan lo masih aja ngurusin cowo?" cerca Allexa menatap malas Sefaza.

"Hey Allexa si anti kamera, kita ini sekolah itu 80% nyari cogan, 20% belajar, masa iya mau jomblo karatan, iya gak Bell?" ucap Sefa meminta persetujuan Bella yang langsung di angguki dengan semangat oleh gadis itu. Emang otak miring tuh dua orang.

"Cowo mulu otak lo, kayak yang di notice aja cih" ledek Allexa membuat dua gadis pemburu cogan itu mengeluarkan tanduk nya.

"Kalo mau nge bacot mending keluar, berisik" ketus Diyelline karena dirinya tau mereka pasti akan berakhir dengan adu bacot yang membuat kepala nya pening karena bacotan tak berfaedah mereka.

"Hehehe nggak deh gue gak ngebacot, im fine gwenchana" ucap Sefa seraya cengengesan.

"ANJING" teriak Bella membuat ketiga temannya kaget.

"Eh bego napa lo teriak anjir, suara cempreng juga" omel Sefa seraya menggeplak tangan Bella.

"Gue lupa belum ngerjain tugas bio Sef" balasnya dengan muka melas.

"Mampus, kan semalem udah gue ingetin di grup, makanya jangan kebanyakan nge drakor edan" semprot Allexa lalu tertawa kecil melihat muka sengsara Bella.

"Ngapain aja?" tanya Diyelline yang sudah pasti menanyakan kenapa Bella bisa lupa untuk mengerjakan pr.

"Hehehe biasa Lin" ucap Bella seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Ayo ke kelas" ajak Diyelline lalu beranjak meninggalkan rooftop diikuti teman-temannya.

⸝⁠⸝⁠⸝ ӦӦӦ ⸝⁠⸝⁠⸝

"Nih" Diyelline memberi buku biologi nya ke Bella, membuat senyum Bella mengembang.

"Ih Elline emang yang paling best" ucap Bella seraya mengambil buku yang di sodorkan Diyelline lalu memeluknya.

"Cepet kerjain mumpung jam kosong" suruhan itu langsung di lakukan oleh Bella.

"Pulang sekolah main yuk" ajak Sefa.

"Gas, gue gabut" setuju Allexa.

"Gue gak bisa, kalian aja" ucap Diyelline membuat Sefa dan Allexa menengok kearahnya heran.

"Gue ada urusan" ucap Diyelline.

"Yah yaudah deh besok aja" Ujar Sefa di angguki Allexa.

"Kenapa? main aja" ucap Diyelline dibalas gelengan oleh dua gadis itu.

"Yaudah besok" ucap Diyelline lagi yang langsung di angguki oleh kedua gadis itu.

"Guru rapat sampe jam berapa sih, gue gabut" dumel Sefa.

"Lama Sef kan lagi rapatin ujian akhir" ujar seorang gadis dengan rambut sepunggung, ketua kelas mereka, Yena namanya.

"Anjir iya ya cepet banget udah mau ujian terus kelas 12 terus jadi agit terus-" ucap beruntun Sefa terhenti akibat mulutnya yang di comot oleh Bella.

"Berisik lo ah nyerocos mulu, pasti laper" tebak Bella yang langsung di angguki oleh Sefa.

"Nah kalo gitu ayo kita ke kantin" ajak Bella menarik Sefa keluar kelas.

Baru beberapa langkah keluar dari kelas seorang guru bertubuh sedikit gendut memanggil nama mereka. Itu Bu Siya, guru matematika wajib yang sangat garang tetapi asik.

"Sefa, Bella, mau kemana kalian heh" tanya guru itu seraya menatap garang keduanya.

Sefa dan Bella berbalik badan menghadap kearah Bu Siya lalu tersenyum menampilkan deretan gigi mereka. Kayak anak bloon gitu.

"Alamak ada Buya" bisik Sefa ke Bella, Buya adalah panggilan dari anak-anak SMA Batari.

"Ah elah puki" gerutu Bella.

"Cepat masuk kelas malah diem disitu kayak bocah bloon" ujar Bu Siya lalu meninggalkan mereka berdua memasuki kelas, begitu juga dengan kedua gadis itu yang muka nya sudah masam, padahal perut mereka sudah sangat lapar, Sial sial.

|| quattro donne ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang