•
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Hari ini adalah hari senin, para murid kembali bersekolah setelah menjalani weekend, dan di hari senin juga SMA Batari melakukan kegiatan upacara seperti biasa.
Ketika hari senin Sefa akan berangkat awal, karena takut telat dan tidak mau di pejeng di depan teman-temannya, kegiatan seperti biasa yang di lakukan SMA Batari saat pagi adalah para OSIS yang melakukan gerak disiplin siswa, mencegat siswa-siswi yang tidak memakai atribut lengkap.
Diyelline memarkirkan mobilnya di parkiran, menatap keluar yang sudah ramai, dirinya menatap jam tangan yang menunjukkan pukul 06.30 masih ada 15 menit sebelum upacara di mulai.
Saat ingin keluar dirinya di kejutkan oleh suara jatuh, dirinya menatap keluar dimana seorang remaja tergeletak setelah menghantam body mobilnya, dirinya menggeram, ini masih pagi dan para berandal itu sudah membuat keributan.
Atensi para siswa-siswi SMA Batari menatap kedua lelaki yang terlibat perkelahian di parkiran, begitu juga osis yang langsung menghampiri mereka.
Sama dengan murid yang lain, Allexa, Bella dan Sefa pun melihat apa yang terjadi, mereka bertiga membelak saat tau bahwa mobil yang di hantam lelaki itu adalah mobil Diyelline.
Diyelline membuka kasar pintu mobilnya, membuat kedua lelaki tersebut menatap dirinya.
Dengan tatapan tajam Diyelline menendang lelaki yang sudah membuat partner kelahi nya menghantam mobilnya, ini bukan tentang mobil nya yang lecet, tapi tentang pagi nya yang telah di usik.
Diyelline menatap lelaki yang terjatuh dibawah nya dengan tenang.
"Gak usah nyari ribut di sekolah, ini masih pagi dan lo udah bikin keributan, cepet pergi sebelum kaki lo gue patahin" ujar Diyelline pelan namun menusuk.
Murid lelaki itu bangun dan beranjak dengan tertatih dan meringis, mengumpat dalam hati karena tidak sanggup mengeluarkan kata akibat gadis dengan aura intimidasi itu.
Diyelline berjalan menuju lelaki yang jatuh tadi, menatap nya penuh tanya.
"Bangun, gue tau lo masih sadar" ujar Diyelline.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...