Hai teman-teman 🤍
•
•
•
•
•HAPPY READING
◉
◉⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝⸝⸝⸝ ӦӦӦ ⸝⸝⸝
Sudah seminggu Diyelline berada di Amsterdam, dan sudah seminggu pula ketiga temannya tidak melihat Diyelline."Elline ni kemana sih kok sampe sekarang WhatsApp nya gak aktif juga" keluh Bella seraya meletakkan kepala nya di meja.
"Iya anjir, kangen gue, padahal gue udah minta buat vc an setiap hari" lesu Sefa.
"Tunggu aja, Elline bilang paling lama 2 Minggu kan?" tanya Allexa di angguki oleh Sefa dan Bella.
Mereka saat ini tengah berada di kantin, bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, namun karena sedang jam kosong murid-murid masih banyak yang berada di kantin sama seperti ketiga gadis itu.
"3 Minggu lagi kita ujian" ujar Bella.
"Iya ya, tapi kenapa gue belum liat mereka lagi semenjak hari itu?" tanya Sefa.
"Mereka bakalan balik, maka dari itu Elline minta teman-temannya bang Diego buat ngawasin kita" ujar Allexa membuat Sefa dan Bella terkejut.
"Seriuss?? lo tau darimana?" tanya Sefa di angguki oleh Bella.
"Elline yang bilang" jawab Allexa membuat kedua gadis itu membulat kan bibirnya seraya mengangguk-angguk.
"Eyy kalian masih di kantin aja" ujar seorang lelaki dan empat orang temannya di belakang mereka.
Bella menoleh, "Ngagetin aja, untung gak jantungan" ujar Bella mendelik pada sang empu.
"Ya sorry" ujar Gifar.
Mereka pun duduk bersama.
"Lesu banget muka lo bertiga gue liat-liat, kenapa?" tanya Karel kepada tiga gadis itu.
"Kangen Diyelline" ujar Bella seraya melengkungkan bibirnya.
"Yaelah nanti juga balik, lo vc aja dia" ucap Karel di angguki oleh Gifar.
"WhatsApp nya gak on dari awal dia berangkat" ujar Allexa.
"Gila, seriusan?" tanya Karel tak percaya.
Sefa mengangguk, "Iya bahkan kita gak tau pemulihan dia udah sampe mana".
"Bentar gue tanya bang Diego dah" ujar Karel lalu membuka ponsel nya untuk menghubungi Diego.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| quattro donne ||
Teen FictionTanpa bicara Diyelline mengambil cookies itu lalu memakannya. "Enak gak?" tanya Sefa dengan muka berharap, pasalnya Diyelline kalau ngomong selalu jujur. "Enak, kapan bikinnya?" tanya Diyelline balik. Sefa bersorak karena cookies nya disukai Diyelli...