cengeng

407 15 2
                                    

Met baca gess :v















"HUAA BUNDAA"

"Nah kan, udah di bilangin jangan lari lari, nakal sih" Ucap iyan mengangkat kayy di gendongannya.

"Sakit kaki nya bang" Ucap kayy menunjuk kakinya.

Iyan pun melihat ke arah kaki kayy, dan benar saja ternyata kaki adiknya berdarah.

"Makanya jangan lari lari kayy" Ucap Arya yang berada di samping iyan.

"Hiks, bunda" Tangis kayy di ceruk leher iyan.

"Udah udah, kita obatin ya" Iyan terus mengelus punggung kecil adiknya itu.

Iyan pun duduk di sofa ruang tengah sembari memangku kayy yang sedang menangis.

"Zidan, ambil dulu kotak p3k" Ucap reza melihat keadaan kaki adiknya.

Tidak terlalu parah hanya memerah dan goresan saja.

Zidan pun memberikan kotak tersebut pada abangnya.

"Hadap sini dulu, biar abang obatin kakinya" Ucap reza.

Kayy yang masih menangis sembari memeluk leher iyan pun tidak merespon.

Iyan pun membalikkan badan adiknya supaya mengadap ke depan, terlihat lah mata sembab, dengan hidung yang memerah, dan isakkan kecilnya.

"Udah udah, jangan nangis terus nanti sesek napasnya" Ucap reza mengelap air mata yang ada di pipi kayy.

Selesai mengobati luka kayy, dan di dampingi oleh berbagai rengekan kayy, akhirnya pun selesai.

Sekarang kayy sedang berada di ruang tengah dengan meminum susu stoberi kesukaan.

Dengan mata yang memerah fokus menonton kartun spons kuning kesukaan nya.

Sedangkan para abang yang berada di atas sofa memperhatikan si bungsu yang dari tadi terdengar kekehan kekehannya.

"Matanya sampai bengkak gitu" Ucap arya terkekeh pelan.

"Iya bang, dari pulang sekolah tadi udah nangis terus" Jawab zidan sembari memakan popcorn yang ia buat tadi.

"Nangis knp?" Tanya arya.

"Katanya di gangguin sama temennya" Jawab zidan pelan sedikit ragu.

"Maksudnya?" Suara reza dingin, sembari menatap zidan meminta penjelasan.

"E-ehh, tadi pas pulang sekolah nangis, katanya mau sama mama papa aja, gitu..." Jelas zidan.

Reza dan arya yang mendengar itu hanya menampakkan muka datarnya saja, penjelasan macam apa itu?

"Iya..., tadi kayy di ganggu sama temen temennya" Lanjut zidan pelan sembari menunduk.

"Lalu?"-reza.

"Tentu saja sudah ku urus" Jawab zidan menatap abang abangnya dengan smirk nya sembari menjilat gigi taringnya.

Perubahan sikap zidan?
Ya abang abangnya zidan tau kalau zidan memang sering berubah ubah.

Awalnya para abang dan orang tuanya di buat bingung, karena zidan yang tiba tiba bar bar, tiba tiba dingin bahkan dengan aura tak tersentuh.

Bisa di bilang itu kepribadian ganda milik zidan, tetapi memang jarang di perlihatkan, karena zidan hanya akan berubah jika itu bersangkutan dengan adiknya saja.

Tentu saja itu kayy.

"Manusia tidak berguna seperti mereka? Dengan mudah ku singkirkan" Ucap zidan menatap punggung kayy.

"Good boy" Reza pun mengelus kepala zidan dengan senyumannya kecilnya.

"Eh" Zidan menatap abangnya heran.

"Napa bang" Tanya zidan.

"Hahaha, gakpapa" Jawab reza tertawa.

"Zidan kamu sudah makan?" Tanya iyan yang baru datang.

"Udah bang, baru aja" Jawab zidan memberikan jempolnya.

"Oke"























UDAH GITU DULU YA GESS.

AUTHOR MUNGKIN AKAN JARANG UP KARENAA, MAU UJIAN JADI AUTHOR HARUS BELAJAR~

TAPI AUTHOR AKAN USAHAIN KOK BUAT UP.

GK JANJI YAK 😌💅🏻

my posesif brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang