bersama leo

190 13 1
                                    

Selamat membaca :v


Di salah satu ruangan milik rumah sakit, terdapat 2 pasien yang masih belum sadarkan diri setelah 24 jam berlalu.

"Kenapa adek belum siuman bang? Bukannya kata dokternya akan cepat siuman?.." Tanya iyan pada reza yang sedang memangku tabletnya mengurus pekerjaan nya.

"Mereka masih lelah, tunggu saja sebentar lagi.." Jawab reza sambil melihat ke arah kayy dan zidan yang masih betah dalam tidurnya.

Iyan yang mendengar itu hanya diam, dia hanya bisa menunggu, semoga adik adiknya cepat sadar.

Beberapa saat berlalu, terlihat iyan sedang menumpu kan kepala nya di ranjang kayy, sambil memegang tangan kayy lembut.

Sampai beberapa saat iyan tertidur dengan posisi duduk, dengan kepala berada di ranjang kayy.

* * * * *

Kayy membuka matanya pelan iya merasakan kepala nya sangat pusing dan sakit, kayy melihat sekitar, ia sadar sekarang ia sudah berada di rumah sakit.

Pandangan kayy tertuju pada iyan yang tertidur dengan memegang tangannya, dan abang nya zidan yang masih tertidur dengan banyak perban di badannya.

Apakah abangnya baik baik saja?.

Dan beberapa saat terdengar suara pintu yang terbuka, melihatkan reza yang masuk sambil menghela nafasnya, terlihat kelelahan.

"A-abang" Panggil kayy lirih.

Reza yang baru masuk ruangan terlihat cukup kaget saat melihat kayy, terlihat dari wajahnya yang langsung memancarkan senyuman hangatnya, dengan cepat ia menghampiri kayy.

"A-adek kapan bangun? Ada yang sakit? Mau minum? Biar abang ambilkan?" Tanya reza berturut turut pada kayy.

Kayy menggelengkan kepalanya pelan.

"Abang, tolong pindahin bang iyan, kasian tidur nya gak nyaman" Ucap kayy pada reza, reza pun melihat ke arah iyan yang tertidur.

Reza mendekat dan langsung saja mengangkat iyan yang sama sekali tidak terusik pada tidurnya.

Reza menggendong iyan, dan meletakkan nya di sofa dengan pelan, lalu menyelimutinya, ia tau adiknya tidak tidur semalaman.

(Koks bisa reza gendong iyan?? Kan reza kekar berotot spek cowok wattpad 😖😋)

Reza kembali menghampiri kayy dan duduk di kursi samping ranjang kayy.

"Dek? Mana yang sakit sini kasi tau abang" Ucap reza tersenyum dan mengelus pucuk kepala kayy pelan.

Ia tidak tau harus berkata apa, rasanya ia merasa bersalah tidak bisa menjaga adik adiknya.

"Gak sakit kok, cuman pusing dikit" Jawab kayy.

Reza mengangguk pelan.

"Maaf ya, abang gak bisa jagain kayy, maaf kalau kayy ngerasa sakit" Ucap reza tersenyum tetap mengelus kepala afiknya lembut, sambil sesekali melihat ke arah zidan yang ada di sebelah ranjang kayy.

"Abang? Kenapa ngomong gitu, kayy gapapa kok, ada abang zidan yang jagain kayy pas itu" Jawab kayy dengan senyuman lembutnya, supaya tidak membuat sang kakak khawatir padanya.

Reza terkekeh lalu kembali mengangguk, tidak sampai 2 hari ia tidak melihat senyuman sang adik, walaupun begitu ia senang bisa melihat senyuman itu kembali..

"Abang" Panggil kayy pelan.

"Hm? Kenapa sayang?" Jawab reza sembari menyisir surai rambut sang adik dengan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my posesif brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang