ikut bunda?

199 14 0
                                    

Yuhuu... ~~~~~








Pelajaran di kelas di awali dengan pelajaran matematika.

Kalau kalian pikir kayy itu anak malas dan manja, kalian salahh besar.

Karena kayy adalah anak yang sering dengan peringkat tertinggi di sekolah, tapi jujur kayy sebenarnya benci matematika.

"Kayy, gw gak ngerti sumpah!" Gumam alea frustasi sendiri.

"Eum? Ini gak terlalu susah kok la, cuman ini giniin, itu di sini, trus di tambah,  x nya di kali trus hasilnya bagi sama 4" Jelas kayy sambil menunjuk nunjuk buku catatan alea.

"Kayy, lu ngomong apa sihh!" Alea di buat semakin prustasi, kenapa harus huruf x??.

"Lala gak ngerti yaa, eumm, yaudah nanti kalau gak tau jawabannya minta di kayy aja" Gumam kayy pelan pada alea.

Alea yang mendengar itu tentu senang, siapa coba yang gak seneng di kasi contekan, Lea pun langsung memeluk kayy gemas.

"Uhh, jadi makin sayang deh" Ucap alea sembari memeluk gemas kayy.

Kayy yang memang sudah biasa di peluk peluk, jadi dia Oke oke aja.

Saat sedang pelajaran, tiba tiba mereka di kelas merasakan getaran yang cukup keras.

"Lohh, buk gempa buk!" Teriak salah satu murid yang langsung panik.

Semua murid berhamburan ikut panik.

"Anak anak cepat lari menuju lapangan!" Teriak bu Riska, yang langsung membuat semua murid berhamburan keluar.

"Ayok kayy!!" Alea yang langsung menarik tangan kayy.

Kelas mereka berada pada lantai atas, yaitu lantai tiga.

Sedangkan kelas zidan berada di lantai satu.

Sepanjang mereka lari di lorong, getaran masih terus terasa, bahkan sangat kuat.

Alea dan kayy berlari menelusuri lorong lorong, mereka terhempit dengan banyaknya murid yang berlari.

"Lea, tangga sebelah sini aja" Ucap kayy.

Dan mereka pun masih berusaha untuk keluar, susah karena banyak nya murid yang juga panik untuk keluar.

Sedangkan di tempat zidan.

"Zidan, saka! Keluar langsung menuju lapangan!!" Teriak salah satu guru saat melihat zidan dan saka yang malah berlari naik tangga.

'Zidan sama saka itu sekelas yak, saka itu abangnya Alea inget kan 🗿'

Sedangkan teriakkan guru tersebut tidak di hiraukan oleh saka dan zidan yang terus berlari.

"Kayy?!!" Panggil zidan dari tangga, karena banyaknya murid yang turun dan berlari keluar tetapi ia tidak melihat sosok adiknya.

Di sepanjang lorong, langit langit setiap lorong beberapa sudah ada yang ambruk.

"Alea! Kayy!" Panggil saka yang terus berlari.

Di tempat kayy*

"Alea!!" Kayy yang kaget karena langit langit bangunan jatuh menimpa kaki Alea karena menyelamatkan kayy.

"Kayy, lari aja duluan, nanti pas udah sampe di bawah, panggil bang saka biar jemput gw!" Ucap Alea menyuruh kayy pergi duluan.

"Gak, kayy harus sama Alea" Ucap kayy merusaha mengangkat runtuhan bangunan yang mengenai kaki Alea.

Posisi mereka sudah di lantai 2.

Kayy pun berhasil menarik kaki Alea.

"Lea masih bisa jalan kan?!" Tanya kayy sedikit panik, ia juga takut.

"Gak bisa kayy!, udah cepet lari panggil bang saka!" Ucap Alea memegangi kakinya.

"Tapi..."

"Cepet kayy!"

GEBRUAK

suara bangunan yang mulai tidak kokoh  di situ kayy langsung memutuskan  untuk berlari supaya cepat menemui abangnya dan menolong Alea.

Ia berlari dengan kaki yang pincang, sembari menahan air matanya.
"Hiks.. Abang"

Saat mau menuruni tangga, ia terhenti karena melihat zidan dan saka.

"Kayy!" Zidan langsung memeluk kayy.

"Bang, Alea di sana" Ucap kayy yang sudah menangis sambil melihat ke arah saka.

Saka pun langsung berlari menghampiri Alea, melihat Alea yang sedang berusaha berdiri sembari memegang kakinya.

"Alea!"

"Abang?!"

Tanpa ba bi bu saka pun langsung menggendong Alea dan berlari turun ke bawah untuk menyelamatkan diri.

Ia dan Alea berhasil keluar dengan baju yang kotor sembari menggendong Alea.

"Saka? Zidan mana?!" Tanya guru yang tadi, saat melihat saka yang baru keluar, tetapi mana zidan?.

"Huh?" Saka bingung.

"Bukannya tadi sudah duluan pak?!" Tanya saka.

"Belum saka!"

Bruak!!!.

Dengan gempa yang cukup lama dan getaran yang kuat sebagian sekolah ambruk dan hancur karena getarannya.

Saka yang melihat itu sangat panik, sahabatnya masih di dalam!

"Kayy?" Alea menatap kosong bangunan sekolah yang runtuh.

Sedangkan kondisi di dalam*

Saat zidan melihat saka yang pergi mencari Alea, ia memutuskan untuk keluar duluan.

Zidan yang sembari menggendong kayy yang memeluknya erat karena takut.

"Bang, hiks takut" Gumam kayy terus menerus.

"Don't worried" Jawab zidan pelan sembari berlari menuju ke bawah.

Saat di lorong terakhir menuju lantai satu, langit langit bangunan mulai runtuh menutup tangga ke bawah.

"Sial!" Gumam leo pelan, saat melihat aksesnya di tutup.

Ia berpikir, untuk ke tangga yang lain akan membutuhkan waktu lama, bisa bisa bangunan sekolah hancur dan akan menimpa dirinya serta adiknya.

Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam satu kelas,  menumpuk beberapa meja, lalu masuk ke bawahnya sembari memeluk adiknya.

"Hiks abang.." Ucap kayy terus memeluk leo erat.

"Don't worry baby, don't scary" Ucap leo tersenyum pada adiknya sembari menenangkan adiknya.

Dan BRUAK!!

suara bangunan yang keras, terdengar menimpa di atasnya, sangat keras..












APAKAH KAYY AKAN MENYUSUL BUNDA NYA 😔

Gak dong 😋

Ehh kurang tau juga sih ehe...

Minimal vote lah, biar author seneng, 5 vote author lanjut deh :v




my posesif brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang