bab 6

60 4 0
                                    


Bel istirahat sudah berbunyi, seluruh murid cakna berbondong-bondong menuju ke kantin,ada juga sih yang di dalam kelas.
Dan saat ini para anak dele sudah berkumpul di tempat biasanya mereka makan.

"Bang, ravin ke toilet dulu ya."ucap ravin lalu berjalan menuju ke toilet.

"Jadi, rencana lo gimana van?." Tanya devaro kepada revan yang sedang memakan nasi goreng nya,lalu ia menoleh ke arah devaro.

"Rencana gw simple,tinggal ratakan aja geng mereka." Ucap revan dengan enteng.

"Yee si anjir, ngomong nya mudah pas ngelawan nya bonyok nih muka tampan gue." Ucap yergan Dengan menyisir rambutnya.

"Bacod" jawab Revan dan lanjut memakan nasi gorengnya.

"Entar malam kita mau nongkrong kemana?markas udah kebakar." Tanya Cleo kepada revan.

"Entar ngumpul di rumah gw aja,bokap sama nyokap gw lagi keluar kota cuma ada bang sean." Jawab revan tak luput dari memakan makanan nya.

"Oke oke entar malem kami datang ke rumah lo van."

"Gw denger Minggu depan sekolah kita ngadain camp,kalian ikutkan?" Tanya devaro kemereka semua,ya Minggu depan ada camp di sekolah mereka dan mereka akan camp di hutan selama 3 hari.

"Gw pastinya ikut dong,ya ga rel" ucap mahen sambil menyenggol lengan farel.

"Pastinya." Jawabnya sambil menyeruput jusnya.

Dan sesudah itu mereka ngobrol random sampai beberapa menit.

"Si ravin dari tadi ke toilet kok belum balik-balik yah? duh perasaan gw ga enak."batin revan. Sudah beberapa saat ravin juga belum kembali dan revan memutus kan pergi ke toilet melihat ravin bersama yang lainnya.

Dan ketika Revan membuka pintu toilet,tampak ravin yang sedang menangis, menyadari keadaan revan, ravin langsung memeluk revan.

"Lo kenapa vin?" Tanya revan pada ravin dengan mengelus-elus punggung nya.

Namum pertanyaan revan tak di jawab oleh ravin,ravin hanya menangis dan menangis. Revan yang ingin berdecih kesal mengurungkan niatnya,karena ravin sangat sensitif apabila lagi sakit,dan Revan tidak ingin memperburuk keadaan.

"Vin lo kenapa vin" tanya cleo dengan mengelus-elus rambut belakang ravin. Namun tindakan cleo salah dan salah sekali,dia memperburuk keadaan.

"jangan pegang-pegang!" Ucap ravin dengan galak,dia harap cleo akan takut, namun?itu hanya pikirannya, nyata nya cleo menahan diri agar tidak mencubit pipi ravin.

"Bang" ucap ravin dan kembali memeluk revan, Revan hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kembarannya, dan semuanya juga menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sifat ravin yang jauh sangat beda dengan revan.

"Kenapa?" Tanya revan dengan lembut dan halus.

Dan lagi dan lagi, ravin tak menjawab pertanyaan revan hanya kembali menangis dan menangis, mereka yang melihat ravin hanya menghela nafas panjang.

Revan membawa ravin ke markas di sekolah,dan di diikuti oleh semua anggota,ya di cakna,ada markas khusus untuk anggota delerion,karena permintaan revan ke ayahnya, karena ayahnya pemilik sekolah ini.

Sesampainya mereka di markas mereka langsung masuk,didalam markas ini cukup mewah,ada 2 kamar dan dapur lengkap dengan fasilitas nya dan sebuah ruangan rahasia, hanya boleh di masuki oleh revan seorang.

"Dah ayo tidur" ucap Revan membaringkan tubuhnya ravin ke kasur,setelah menaruh tubuh ravin,tak lama itu terdengar dengkuran halus dari ravin.

"Gue agak curiga sama ravin van" ucap mahen ke Revan yang sedang di samping ravin.

The Delerion GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang