"Hadeuhh capeknya" ucap ravin dengan nafas yang ngos-ngosan karena sudah lama berjalan mengitari hutan ini.
"Dev,gimana sih Lo bimbingin jalan?kita keknya udah masuk lebih dalam ke hutan." Omel Revan kepada devaro.
Ya saat ini mereka sedang tersesat di dalam hutan, sudah 4 jam berjalan namun tak kunjung keluar dari hutan ini menunju ke tenda.
"Ya elah van sabar napa" balas devaro dengan nada yang letih,gimana ga letih coba? sudah 4 jam mereka berjalan dan tidak ada henti.
"Kita istirahat dulu ya bang,gue ga tahan lagi" ucap bryan yang sangat sangat letih lalu bryan menyandar kan tubuhnya ke sebuah pohon.
" Pokoknya Kita harus sampai ke camp sebelum malam, emangnya kita mau tidur di dalam hutan?"
Ucap Revan ke devaro sambil melihat jam di tangannya, menunjuk pukul 15.37 dan hanya di jawab anggukan kepala oleh devaro."Kalau kita ga sampai ke camp gimana bang"tanya bryan ke revan dan Revan terdiam dan berpikir sejenak.
"Yaa pokonya kita harus sampai ke camp,ravin gamau yaa tidur di dalam hutan, banyak nyamuknya." Jawab ravin dengan ngegas gas gas.
"Ya udah,kalau gamau tidur didalam hutan, ayo jalan lagi nyari jalan keluarnya." Ucap revan yang berdiri lalu devaro juga berdiri menyisakan ravin dan Bryan yang sedang duduk,lalu tak ingin berlama-lama mereka juga berdiri.
"Ya uda ayo" jawab ravin.
Lalu mereka semua jalan menelusuri setiap jalan tikus sehingga mereka melewati sebuah kuburan yang lumayan banyak.
"V-van." Ucap devaro dengan bergetar, pangkatnya saja wakil ketua, namun sama hantu saja takut.
"Udah-udah ga usah takut, kalian sini di tengah,jangan berpencar oke?." Ujar revan kepada ravin dan bryan dan di jawab anggukan kepala.
Disisi lain...
"Udah cle, ga usah nangis, devaro ga kenapa-kenapa kok, ga usah khawatir." ucap alletta yang menenangkan Cleo yang menangis khawatir akan devaro belum kembali sedari tadi.
"Ya gimana ga khawatir let, udah 2 jam mereka belum juga kembali lett" ucap cleo menangsi menjadi-jadi nya, karena takut terjadi sesuatu kepada cinta hatinya.
Vellyn yang dari tadi hanya diam, mungkin dia sedang menonton drama gratisan dari sahabat nya itu hahah.
Malam pun tiba.....
Kini revan dan yang lainnya masih belum menemukan jalan keluar dan terpaksa harus tidur di dalam hutan.
Beruntung devaro membawa korek lalu membuat sebuah api unggun untuk menghangatkan badan.
"Shh dingin" ringin ravin ketika rasa dingin menghampiri nya.
Revan yang peka lalu membuka Hoodie nya lalu memakai kan Hoodie nya ke ravin.
Ravin sempat menolak namun revan tetap memaksanya.
"Bang, kalau kita ga bisa keluar dari sini gimana bang? gue ga mau ya mati di sini" ucap bryan dengan nada yang bergetar, ketahuilah dia sedang menahan tangisnya agar tidak keluar.
Devaro yang mendengarkan ucapan bryan hanya bisa menghela nafas,lalu atensinya beralih ke ravin,dia melihat ada yang tak beres dari ravin.
Dan ya terlihat tubuh ravin yang menggigil kuat."Van tuh ravin kayaknya kedinginan banget" ucap devaro kepada Revan.
Dan revan mendekati ravin, benar saja tubuh ravin sangat dingin dan revan panik.
Ya kalau cuaca sangat dingin bisa membuat asma ravin kambuh dan dia tak ingin itu terjadi.
Revan dengan talent menggosok-gosok kan tangannya dan sesudah itu dia menempel kan tangannya ke ravin.
Dan terus seperti itu."Dev,kalau lo mau tidur, tidur aja biar gw yang jagain" ucap Revan ke devaro.
Dia sangat tau kalau devaro sangat letih karena tadi dia menggendong Bryan karena tak sanggup lagi berjalan.
Devaro mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kalau ada apa-apa bangun aja gw van" ucap devaro dan menyenderkan tubuhnya di antar ravin dan Bryan.
Revan hanya mengangguk, dan setelah itu Revan melihat sekeliling yang gelap gulita, hanya ada pepohonan yang menjulang tinggi.
Tiba-tiba perasaan Revan menjadi tak enak lalu dia mendekati ravin lalu memeluk nya,dia berdoa semoga besok bisa keluar dari tempat ini.
=================
TBC.Udah ah segitu dulu yaa,maaf ga bisa up banyak soalnya aku udah sibuk sama pendaftaran sekolah heheeh.
Kalau ada typo di tandai yaa guysss
Dan jangan lupa shere, command dan voteOke segitu aja.
Seee u next bab.