bab 8

41 3 0
                                    

Delapan jam sudah berlalu,kini rombongan dari murid Cakrabuana sudah sampai di lokasi tempat yang akan mereka kemahin. Jika kalian tanya, tempatnya hutan atau kota? jawabannya mereka kemah di sebuah hutan yang sangat indah.

Sekarang seluruh murid cakna keluar dari Mobil tak lupa juga membawa barang masing-masing, dan pembagian kelompok.

Revan,ravin,devaro dan bryan

Yergan,mahen,farel dan langit

Vellyn aletta,cleo dan hana

Vyora chellyn freya dan carren.

Dan semua kelompok yang sudah di susun oleh pantia, di suruh mendirikan tenda masing-masing,

Di kelompok revan,tampak tenda mereka sebentar lagi sudah jadi,berkat devaro yang sangat lihai membangun tenda.

                                   ≈≈≈

Malam pun tiba

"Di sini kalau malam dingin ya." Ucap ravin kepada bryan yang sedang di sampingnya, Bryan mengangguk iya kepada ravin. Lalu ravin merebahkan tubunya ke kasur busa di dalam tendanya.

"Bryan,kita kemah di sini cuma 3 hari ya?." Tanya ravin sekali lagi kepada bryan.

"Iya" jawab bryan dengan singkat lalu memainkan ponselnya, ravin hanya kesal akan jawaban bryan yang singkat dan tak jelas,ya ravin memang tidak suka orang yang ngomong singkat atau cool. Maka dari itu anggota delerion jauh dari kata.....ah sudahlah lupakan saja soalnya anggota delerion sedang memantau cerita wp ini.

Ravin yang sedang melamun tak menyadari kalau devaro masuk kedalam tenda sambil membawa sesuatu di tangannya,lalu dia melihat ke ravin, devaro menepuk pelan pundak ravin, ravin langsung kaget dan mencari pelaku yang sudah menepuk pundak nya dengan tidak izin.

"Apaan sih bang devaro,orang lagi enak-enak nya ngelamun malah di ganggu." Ucapnya ravin yang menatap devaro dengan tatapan tak bersahabat.

"Jangan ngelamun nanti kesurupan baru tau" ucap devaro ke ravin lalu merebahkan tubuhnya di kasur busa yang di dalam tenda.

Tak lama dari itu revan masuk kedalam tenda dan duduk di samping ravin.

"Nanti jam 8 semuanya kumpul di api unggun ya, soalnya kakak pembina mau ngomong" ucap revan lalu hanya di malas deheman iya.
Revan langsung merebahkan tubuhnya di samping ravin.

Malam pun tiba

Semua anggota regu sudah berkumpul di apin unggun lalu mendengarkan arahan dari kakak pembina.

"Oke berdirinya kakak di sini, ingin memberitahukan larang di hutan ini,kakak harap kalian mendengarkan dengan baik-baik dan fokur bias tidak ada kesalahan paham mengerti?" Ucap kakak pembina—sean.

"MENGERTI" jawab mereka bersamaan.

"Oke kakak mulai ya.

Pertama: jika kalian menemukan sebuah nampan berisikan buah-buahan,kakak harap jangan di makan,karena itu sesajen untuk hutan ini."

"Kedua:untuk laki-laki,kalau ingin buang little water jangan sembarang,mau titid kalian bengkak?"

"Dih ogah gw mah" jawab yergan dari belakang.

"Dan untuk cewe,jangan sembarang buang bekas pembalut ya" lanjut kakak pembina itu

"Ketiga: jangan keliaran kedalam hutan seorang diri,kita tidak tau kapan bahaya menghampiri kita."

"Oke kurang lebih seperti itu,dan mulai besok kita sudah melaksanakan kegiatan ya."

"IYA KAK" jawab mereka dengan kompak sekali lagi.

"Oke baiklah, sekarang kalian bebas mau ngapain, tapi ingat pesan kakak tadi."
Setelah mengatakan itu sean beranjak dari tempatnya dan pergi ke tenda dimana ada guru yang lainnya.

"Dah yuk masuk tenda" ajak devaro ke revan,ravin dan bryan untuk masuk ke tenda.

Mereka berjalan di tenda mereka tepat di samping tenda mereka ada sebuah pohon besar dan beranting panjang, membuat kesan horor horror gitu.

"Dev,besok kegiatan pertama apa?"tanya revan kepada devaro yang sedang sibuk dengan lamunan nya.

"Kayaknya jalan ke dalam hutan bersama tim Regu masing-masing" jawab devaro.

"Oh oke oke,lo dari tadi ngelamun mulu dah. Mikirin apa lo? mikirin cleo?dia ga bakal di ambil orang" ucap Revan, devaro terheran-heran melihat revan, bagaimana revan tau kalau dia sedang memikirkan cleo sejak tadi.

Devaro tak menjawab pertanyaan revan, dia merebahkan tubuhnya di atas kasur busa yang ada di dalam tenda,dan dia melihat ke samping ada ravin yang sedang tertidur dengan berlapis-lapis Hoodie yang banyak.

"Pan,si ravin ga kegerahan tuh makan Hoodie berlapis-lapis?" Tanya devaro sambil kembali duduk.

"Enggak, dia memang begitu kalau cuaca dingin, udah gw bilang jangan ikut kemah lah dia maksa ke bokap gw sampai di izinin" jelas revan panjang revan dengan atensi mengarah ke ravin.

"Ga habis fikir gw van" ucap devaro frustasi karena sifat teman kembarnya ini,lalu devaro kembali merebahkan tubuh nya.

====================

TBC.

udah ya segitu dulu aja, soalnya kehabisan ide.
Kalau ada typo di tandai yaaa teman-teman.

Jangan lupa command, shere dan beri vote yaaa

Okeee segitu ajaa makasihhhhh....

The Delerion GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang