Prolog
Nicole
Terlalu bodoh. Cuma itu yang ada di otak gua saat ini. Sobat gua satu itu terlalu bodoh. Untuk soal akademis gak perlu di raguin lagi kalau otak dia cukup encer, tapi masalah percintaan nol besar. Padahal seinget gua, dia itu pacarana duluan di banding gua, tapi kenapa dia bisa sebodoh ini? Atau mungkin gua aja yang belum ngerasain bodohnya cinta?
Oh my God! Jujur merinding sendiri ngomongnya.
Gua tau arti kata cinta itu love dalam Bahasa Inggris, tapi buat gua pribadi kenapa cinta itu rasanya terlalu dalam di bandingkan love ya. Lebih mudah mengatakan I love you di bandingkan aku cinta kamu. Rasanya geli sendiri di seluruh badan. Berlebihan memang.
Tapi soal sobat gua ini, kayanya ga ketolong deh bodohnya. Gua sayang banget sama dia, tapi dengan segala kebodohan yang dia lakukan, kayanya gua angkat tangan, kalau bisa angkat kaki.
Bercanda.
Lagian kenapa juga sih sobat gua gak mau gua jodohin sama saudara gua? Apa terlalu mirip gua ya jadi dia takut, HAHAHAH!
Well, gua cuma bisa berharap kebodohan dia tidak berlangsung lama.
-.-.-.-
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERS
Teen Fiction"Tapi dia Nicole." - Jeniffer Tanu "Gua ga suka sama dia." - Nicole Huang "Capek banget sama tuh bocah jelmaan setan." - Nicolas Huang "Aku mau kamu pilih." - Daniel Davin